Saat ini (namakamu) sedang berada dirumah Rike untuk menjemput kedua anaknya. Hari ini memang Rike ingin menjemput cucunya.
"Assalamualaikum" (namakamu) memasuki rumah Rike.
"Waalaikumsalam" teriak bunda Rike yang berada didapur. Farhan dan Dira mungkin lagi main.
(Namakamu) mencium tangan bunda Rike.
"Bunda apa kabar"
"Alhamdulilah bunda baik. Kamu gimana?"
"Aku juga baik bun" (namakamu) melihat kekanan kekiri
"Farhan sama Dira kemana bun? Ko aku gak liat"
"Mereka kayaknya lagi main deh ditaman. Kita duduk dulu yuk di ruang tamu. Bunda masaknya udah selesai ko" bunda rike mencuci tangannya.
(Namakamu) berjalan ke ruang tamu dan diikuti bunda rike dibelakangnya. Lalu mendudukkan bokongnya di sofa.
"Bunda boleh nanya gak sama kamu?"
(Namakamu( terkekeh"Yaampun bunda nanya aja. Kayak sama siapa aja minta ijin segala" bunda rike ikut terkekeh.
"Bukannya bunda mau ikut campur sama masalah rumah tangga kamu. Emang kamu ada masalah sama iqbaal?" Tanya bunda rike serius
(Namakamu) diam tak tau harus menjawab apa
Bunda rike tersenyum dan mengelus rambut (namakamu)
"Sayang. Bunda cuma mau kasih tau ke kamu. Kalo kamu punya masalah lebih baik kalian selesain baik baik. Ga baik diem diem kayak gini. Apalagi kalo anak anak kalian pada tau kalo orang tuanya lagi berantem. Nak. Farhan sudah besar kadang dia mengerti sama tingkah kamu dan iqbaal. Bunda aja taunya dari farhan. Farhan cerita sendiri ke bunda"
(Namakamu) kaget
"Maksud bunda. Farhan tau kalo aku sama iqbaal lagi ada masalah?"
"Farhan bilang sama bunda. Katanya sikap kalian kalo lagi kumpul suka beda. Yang biasanya becanda, ngobrol. Dan ini malah diem. Makanya farhan cerita kebund"
(Namakamu) menunduk dan memainkan jarinya.
"Sebenarnya aku sama iqbaal emang lagi gak baik bun. Bunda taukan perihal berkas syarat jadi manager itu ilang?" (Namakamu) mendongak menatap wajah rike
"Iya bunda tau" Bunda rike menganggukkan kepalanya.
"Berkas itu di umpetin sama iqbaal bun" lirih (namakamu)
"Astagfirullah ko bisa sih" bunda rike terkejut atas tindakan anaknya itu
"Aku juga bingung bun. Aku kecewa sama iqbaal"
"Kalo bunda jadi kamu juga bunda pasti bakalan ngelakuin hal yang sama. Astagfirullah iqbaal. Bunda minta maaf ya atas kesalahan iqbaal"
"Bunda udah. Bunda gak salah sama sekali. Lagian aku juga udah ikhlas ko. Cuma aku belum bisa maafin iqbaal untuk saat ini" disaat itu pula (namakamu) kembali menjatuhkan air matanya.
Bunda rike yang melihat itu pun sontak memeluk (namakamu) mencoba menenangkan.
"Kamu yang sabar ya sayang. Bunda yakin iqbaal ngelakuin ini itu pasti punya alasan" bunda rike mengusap usap kepala (namakamu) yang ada dibahunya.
"Iya bun"
(Namakamu) mengangkat kepalanya. Dan mengusap air matanya saat mendengar suara langkah kaki.
"Bunda" jerit Dira yang sekarang sedang lari menuju (namakamu)
"Jangan lari lari dek"
"Hehehe" dira nyengir. Sekarang Dira duduk ditengah tengah bunda rike dan (namakamu)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family (IDR)
Fanfiction- Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan - (Namakamu) Ayla Putri - Farhan putra Dhiafakhri - Adira putri Dhiafakhri