#9

4.9K 276 0
                                    

"Yang, bangun sayang" iqbaal membangunkan (namakamu) yang sedang tertidur dalam pelukannya.

(Namakamu) membuka matanya menatap iqbaal kaget dan panik karena muka iqbaal pucat "kamu kenapa?"

"Pusing yang.. tolong pijitin kepala aku sebentar" iqbaal menenggelamkan wajahnya pada leher (namakamu)

"Kamu minum obat ya. Badan kamu juga panas" (namakamu) ingin bangun dan melepaskan pelukan iqbaal tetapi tertahan oleh iqbaal yang mencekal tangannya.

Iqbaal menggeleng "disini aja"

"Iya tapi kamu harus minum obat ya. Biar pusing nya ilang" (namakamu) terus memijat kepala iqbaal dengan tatapan khawatir.

"Pait sayang" iqbaal merengek meminta agar tidak meminum obat

"Kamu harus minum obat ya. Biar kamu sembuh" iqbaal mengangguk sebagai jawabannya.

"Yaudah lepas dulu pelukannya. Aku mau ambil obat dulu. Kamu minum dulu nih" (namakamu) memberikan air putih pada iqbaal

(Namakamu) berjalan ke arah laci dan mengambil obat untuk iqbaal.

"Nih minum obat dulu" (namakamu membuka kan plastik obatnya lalu menyerahkan pada iqbaal.

"Sekarang kamu tidur ya. Biar pusingnya ilang" iqbaal membaringkan tubuhnya dan (namakamu) menarik selimut iqbaal.

"Kamu juga tidur sini" iqbaal menarik tangan (namakamu) untuk tidur disampingnya.

(Namakamu) tidur disampin iqbaal. Iqbaal oun memeluk (namakamu) sambil memejamkan matanya merasakan kelembutan usapan tangan (namakamu) dirambutnya.

"Cepet sembuh sayang" (namakamu) membisikan pada iqbaal lalu mengecup keningnya. Dan (namakamu) pun ikut tertidur.

***

"Bunda ayah mana" Farhan yang baru saja turun dari tangga melihat meja makan yang hanya ada Dira dan bundanya.

(Namakamu) menolehkan kepalanya ke arah Farhan "ayah lagi sakit bang, udah sarapan dulu nih"

"Terus nanti yang nganterin Farhan sama Dira siapa bun" tanya farhan yang sambil memakan roti selai buatan (namakamu)

"Nanti bunda yang anterin, nih de minum susunya" (namakamu) menyodorkan susu pada Dira yang telah menghabiskan makanannya.

Farhan hanya menjawab "oh" saja

Tak berselang lama makanan farhan sudah abis. Dan mereka tinggal berangkat ke sekolah.

"Abang sama adek tunggu di mobil aja ya. Bunda mau bilang dulu ke ayah" farhan dan dira pergi ke depan dan menunggu dimobil. Sedangkan (namakamu) ke kamarnya untuk memberitahu bahwa ia akan mengantar kan anaknya ke sekolah.

Cklek

(Namakamu) menghampiri iqbaal yang tengah meringkukdibawah selimut. (Namakamu) berjalan dan duduk dipinggir kasur. Dan mengecek dahi iqbaal apakan masih panas atau sudah menurun.

"Baal... aku mau anterin anak anak sekolah dulu ya" (namakamu) mengusap rambut iqbaal.

Iqbaal yang merasa terganggu mengerjapkan matanya dan melihat (namakamu) "kamu mau kemana?"

(Namakamu) tersenyum "aku mau anterin anak anak sekolah dulu. Kamu istirahat lagi aja"

Iqbaal akan bangun tapi ditahan oleh (namakamu). Iqbaal menyerngitkan keningnya "aku mau ke kantor yang. Hari ini kan aku masuk kerja"

"Kamu jangan kerja dulu. Badan kamu masih lemes" (namakamu) membaringkan tubuh iqbaal dengan benar.

"Terus nanti yang ngurusin dikantor siapa?"

"Nanti aku telfon bastian. Udah kamu tenang aja, aku sekarang mau anterin anak anak sekolah dulu. Kamu dirumah aja ya istirahat" (namakamu) mengecup kening iqbaal lalu beranjak dari kamarnya.

***

Karel berjalan dengan wajah yang masih tersenyum. Banyak karyawan yang menyapanya. Atau sekedar tersenyum.

"Akhirnya" karel sudah sampai diruangan yang ia impikan yaitu ruangan manager.

"Gue nggak nyangka bisa kalahin (namakamu). Siapa ya yang ngilangin berkasnya. Dioikir pikir sih kasian juga dia"

Tok tok tok

"Masuk"

Karyawan yang mengetuk pintunya masuk sambil membawa berkas

"Ini ada yang harus bapa tanda tangani. Dan saya ingin memberitahu bahwa nanti siang akan ada meeting pak"

"Oke. Terimakasih. Kamu boleh keluar" karel sudah menandatangani berkas tadi dan menyuruh karyawan tadi untuk keluar.

***

Aldi dan bastian sekarang sedang makan siang dikafe terdekat.

"Di jenguk si iqbaal yuk. Kata (namakamu) sih iqbaal sakit gitu"

Ali menyerngitkan keningnya "Si iqbaal sakit? Bukannya dia kemaren gak kenapa napa ya"

"Tau deh"

"Ajak juga bang kiki bas. Semalem gue dapet kabar kalo bang kiki udah balik"

Mata bastian berbinar binar "serius lo di"

"Iya gue serius" aldi menganggukkan kepalanya

"Yaudah kita ajak bang kiki. Eh di gimana kalo ajak juga istri istri. Kan kasian kalo dirumah sendirian" usul bastian

"Boleh juga sih. Gue juga kasian kalo liat salsha ngurisin Asha sendirian apalagi kalo malem" aldi mengangguk setuju.

"Yaudah nanti lo kabarin bang kiki ye"

Aldi mengacungkan jempolnya

***

"Badan kamu makin panas baal. Kita kerumah sakit aja ya" (namakamu) khawatir pada iqbaal karna suhu tubuhnya makin panas

"Gak usah yang.. aku cuma kecapean aja ko aku gak apa apa" lirih iqbaal.

"Gak apa apa gimana. Badan kamu makin panas baal. Kamu juga katanya tadi makin pusing"

"Meningan kamu pijetin kepala aku. Supaya pusingnya ilang" iqbaal memegang tangan (namakamu) yang berada dikeningnya

"Iya nanti aku pijetin. Sekarang kamu makan dulu. Aku bikinin bubur buat kamu abis itu minum obatnya" (namakamu) mulai menyuapi bubur bikinannya tadi.

"Kamu emangnya nggak jemput anak anak?" Tanya iqbaal

"Tadinya sih gitu. Cuma bunda telfon aku katanya bunda mau jemput anak anak sekalian main kesini katanya" (namakamu) terus menyuapi iqbaal sampai buburnya tersisa sedikit

"Udah yang"

"Sedikit lagi baal buburnya. Abisin ya" rayu (namakamu)

"Kenyang" iqbaal memelaskan wajahnya

(Namakamu) menghela nafasnya pelan. "Yaudah nib minum dulu aku mau ambil obatnya"

(Namakamu) mengambil obatnya yang ada didalam laci. Tidak lama mengambil akhirnya datang sambil memegang obat.

"Diminum dulu nih obatnya" iqbaal meminum obatnya lalu ia berbaring dibantu oleh (namakamu)

"Pijetin" rengek iqbaal

(Namakamu) terkekeh "iya iya aku pijetin. Kamu tidur ya" (namakamu) memindahkan posisinya jadi di samping iqbaal.

(Namakamu) memijat kepala iqbaal pelan. Dan membuat iqbaal terlelap. Sesudah dirasa iqbaal nyenyak (namakamu) keluar kamar untuk menyiapkan makanan.

Tak lupa sebelum keluar ia mengecup kening iqbaal dan berbisi "cepet sembuh sayang. I love you"
























Gimana part ini.

My Family (IDR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang