"Bunda.. dira nggak ngerti" suara rengekan dira yang sedang mengerjakan pr nya dituang keluarga bersama iqbaal, (namakamu) dan juga farhan. Farhan terlihat anteng anteng saja dari tadi.
"Dek ini itu cuma ditambahin aja. 15 + 10 coba deh kamu itung pake jari kamu"
"Tapi bunda kan jari dira cuma sepuluh" ucap dira mengangkatkan 10 jari tersebut dengan tatapan polosnya.
"Yaudah minjem jari bunda" Dira mulai menghitung.
"Bunda kurang jarinya" (namakamu) menghela nafas. Lalu menarik tangan iqbaal dan meletakannya disamping tangan (namakamu)
"Udah pas kan? Coba itung" iqbaal yang tadinya mengkerutkan kening karn tidak tau apa apa soalnya sedang melakukan pekerjaan akhirnya tau tujuannya apa.
"Punya jari 15 + 10. 1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 17 20 30 31 32 33 34 35 37 39 40. 40 bunda hasilnya" ucap dira dengan senyum yang lebar
"Adek kamu salah ngitungnya" tegur farhan
Dira mengerucutkan bibirnya "salah apanya abang"
"Sini abang ajarin"
"Emang abang udah selesai ngerjain pr nya" tanya (namakamu)
"Udah dong bun"
Iqbaal mengecek jawaban putra nya. Dan ternyata benar. Farhan memang memiliki otak yang cerdas. Sebenarnya dira juga fapi karna dia gak suka belajar jadinya seperti ini.
"Dek, nanti mah jangan beli mainan ya. Belinya buku aja kayak abang. Biar adek juga pinter" ucap iqbaal dengan lembut
"Nggak mau ayah. Dira nggak mau baca buku. Dira mau nya diajarin aja" dira menggeleng tegas.
"Udah baal. Lagian dira juga masih tk kecil yang mau naik ke tk besar"
"Tapi (nam) nanti kebiasaan kalo nggak belajar dari kecil"
"Ayah bunda. Biar farhan aja yang ajarin dira. Dira nggak bakalan paham kalo baca. Dira harus dijelasin biar paham"
"Yaudah gpp. Tapi kalo butuh batuan bunda sama ayah. Kamu bilang aja ya. Bunda sama ayah disini aja ko"
"Iya bunda"
Farhan mulai mengajari adiknya cara berhitung. Iqbaal kembali fokus kepada pekerjaannya. Dan (namakamu) yang menyandarkan kepalanya sambil melihat buku anak anak yang diberi nilai. Di bukj farhan nggak ada sama sekali niali 75 rata rata semua 80-100 sedangkan dira nilai dia justru lebih rendah dari farhan.
(Namakamu) bingung cara merubah dira bagaimana. Soalnya pada saat farhan tk kecil pun tidak oernah mendapatkan 65 tapi dira justru mendapatkan 50. Tapi pada saat dira masuk di semester 1 dira selalu menjadi nilai terbaik se tk itu. Tapi sekarang justru kebalikan
"Baal aku bingung cara rubah dira supaya kayak dulu lagi. Niali nya rendah banget. Dulu kan dira nilainya hampir kayak farhan, tinggi tinggi"
Iqbaal mematikan laptopnya dan memeluk (namakamu) dan menaruh dagunya diatas kepala (namakamu).
"Aku juga bingung kenapa dira bisa turun gini nilainya" ucap iqbaal.
"Yaudah gpp kita coba aja ajak dira biar lebih rajin lagi belajarnya" ucap (namakamu)
"Kita ajarin sama sama ya sayang" mereka tersenyum
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family (IDR)
Fanfiction- Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan - (Namakamu) Ayla Putri - Farhan putra Dhiafakhri - Adira putri Dhiafakhri