#21

4.8K 274 1
                                    

Sekarang iqbaal dan (namakamu) sedang berada diperjalanan menuju rumah bunda rike. Iqbaal sudah meminta (namakamu) agar menunggu saja dirumah. Tapi (namakamu) dengan keras kepala ngotot ingin ikut.

"Sakit nya udah mendingan belum?" Tanya iqbaal yang sekali melirik (namakamu) dan fokus kembali menyetir

"Udah mendingan ko. Cuma kadang nyeri nyeri gitu. Efek aku datang bulan juga"

"Kalo masih sakit ngapain ikut. Kan aku udah bilang dirumah aja jangan ikut aku jemput anak anak dirumah bunda. Nanti kalo nambah sakit gimana"

"Iqbaal ngomel terus. Lagian baal aku sakitnya juga nggak kayak tadi malem ko. Kan kamu juga yang ngurusin aku. Terus kan aku pengen ketemu teh ody udah lama banget tau nggak ketemu"

"Nanti aku suruh teh ody kerumah biar ketemu kamu"

"Nggak sopan kamu nyuruh nyuruh teteh. Teteh juga pasti cape baal" iqbaal diam tidak menjawab karna sudah sampai

"Kamu turun duluan aja aku mau ambil bingkisan"

(Namakamu) turun dan berjalan kedepan pintu. Dan disusul iqbaal yang sudah ada disampingnya

Setelah mengucapkan salam dan memencet bel wanita yang berbeda beberapa tahun muncul.

"(NAMAKAMU)" yang membukakan pintu adalah teh ody. Dia terlihat histeris sehingga spontan memeluk (namakamu)

"Te teh se sek" teh ody melepaskan pelukannya dan menunjukan cengirannya

"Maaf ya abisnya kangen banget"

"Iya teh aku juga kangen banget" (namakamu) memeluk ody tapi tidak sekencang pelukan ody tadi.

"Yaudah masuk yuk" ody mempersilahkan (namakamu) masuk

"Ale nggak disuruh masuk teh"

"Masuk tinggal masuk ale. Manja banget"
(Namakamu) terkekeh dan ody menarik (namakamu) dan meninggalkan iqbaal.

"Bunda sama ayah kemana teh" tanya iqbaal mendudukkan bokongnya disamping (namakamu) dan meletakkan bingkisan tadi dimeja

"Ayah sama bunda lagi ada acara gitu dirumah temen ayah" iqbaal hanya membalas dengan oh ria

"Eh ada tamu" ketiganya menoleh dan mendapatkan suami ody yang biasa disebut mas eyin.

Iqbaal dan (namakamu) bersalaman dengan mas eyin sebagai tanda hormat. Mas eyin duduk disamping teh ody

"Udah lama disininya"

"Baru tadi ko mas" jawab iqbaal

"Eh iya teteh bikin minum dulu ya"

"Teh aku ikut ya"

"Ayo"

Disini menyisakan iqbaal dan mas eyin

"Ko nggak ngantor baal?"

"Tadi (namakamu) sakit jadi nggak ngantor"

"Eh iya mas gimana kita bikin usaha bareng bareng" usul iqbaal

"Boleh juga. Nanti kita omongin aja di ruangan kerja biar lebih afdol"

Iqbaal terkekeh seraya mengangguk angguk

"Seru banget kayaknya. Ngomongin apasih" ucap (namakamu) yang datang membawa nampan yang berisi minuman dan ody yang membawa cemilan

"Biasa yang bisnis" jawab iqbaal setelah (namakamu) mendudukkan bokongnya.

"Teh anak anak dimana? Ko aku nggak denger suaranya ya"

"Lagi dikamar kayaknya. Biasa mereka itu kalo udah ketemu suka lupa segalanya" semua nya terkekeh karena jawaban ody.

"BUNDA" jerit dua anak kecil yang berada diatas dan berlari menuju bawah

"Jangan lari lari" tegur iqbaal pada kedua anaknya.

Bruk

Dira dan Farhan memeluk (namakamu) "bunda udah sembuh" dira mengerjapkan matanya setelah melepaskan pelukannya

"Udah sayang, kan karna liat senyum dira bunda jadi sembuh"

"Bunda jangan sakit lagi ya. Nanti nggak ada yang masakin sarapan" ucap farhan

"Kan tadi pagi udah ayah masakin" protes iqbaal

"Tadi itu nggak enak ayah. Masakan bunda itu udah jadi favorit buat farhan jadi kalo bukan bunda yang masak makanannya nggak bakalan enak"

"Masakan ayah enak ko" ucap Dira

"Tuh dira aja bilang kalo masakan ayah enak. Terus kalo nggak enak kenapa makanannya abis"

"Itu kan karena farhan lagi laper aja ayah. Makanya abis" elak farhan

"Bun emang masakan aku nggak enak ya" tanya iqbaal terhadap (namakamu)

"Sedikit asin sih" jujur (namakamu)

Mas eyin dan ody tertawa terbahak bahak akibat jawaban (namakamu) apalagi dengan ekspresinya sedangkan iqbaal memproutkan bibirnya dan bersidekap dada.

"Yaampun ale sekolah diluar negri dulu 6 tahun makannya apa. Masa nggak bisa masak sih" ucap ody setelah meredakan tawanya

"Kan ale makan mie instant aja teh mentok mentok juga di nasi goreng"

"Nih ya baal mas aja kalo masak nggak asin tuh malahan enak kayaknya"

"Yaudah sih" iqbaal semakin cemberut

"Eh (nam) teteh mau kekamar anak anak dulu ya. Soalnya nggak turun turun. Teh ica sama bang rama kemana dek" ucap idy sambil nanya pada dira

"Tadi lagi boboan"

"Teteh keatas dulu ya (nam)"

"Iya teh"

Tidak lama ody naik mas eyin juga ijin keatas karena harus mengerjakan pekerjaannya

"Udah udah nggak usah ngambek gitu" iqbaal diam saja ketika (namakamu) menarik bahu iqbaal agar menghadapnya.

Farhan sudah duduk disamping (namakamu) sedangkan dira duduk dipangkuan (namakamu).

"Abisnya ngeselin sih. Kamu juga kenapa nggak bilang kalo masakan aku asin"

"Kan aku menghargai usaha kamu baal. Udah lagian asinnya lebih sedkkit ko"

Iqbaal memeluk (namakamu) otomatis dira juga ikut kepeluk iqbaal. Iqbaal menyembunyikan wajahnya dilekuk leher (namakamu)

"Ayah manja sama bunda" ucap farhan

"Bodo wle" iqbaal menjulurkan lidahnya

"Iqbaal sama anak sendiri" (namakamu) menggeplak lengan iqbaal pelan

"Biarin"

"Udah bang jangan didengerin. Sini abangnya peluk bunda" farhan mendekat dan memeluk (namakamu)

Iqbaal meremggangkan pelukannya dan menatap dira lalu pindah ke (namakamu)

"Bun dira tidur tuh"

"Pantesan dari tadi diem. Ternyata tidur"

"Mau pulang" tanya iqbaal

"Yaudah pulang aja. Anak anak juga capek kayaknya"

"Yaudah kamu tunggu sini aja ya. Aku yang bilang teh ody" setelah mendapat jawaban (namakamu) iqbaal berjalan untuk ijin pulang

(Namakamu) memberikan posisi nyaman terhadap dira dan farhan yang sudah terlelap baru saja tadi.

Memangdang wajah damai kedua anaknya. (Namakamu) tersenyum lalu mencium kening keduanya

"Bunda sayang kalian"





Vote & komen

Terimakasih buat kalian yang udah ngasih pemdapat.😘😘

My Family (IDR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang