Saat ini keluarga kecil iqbaal sedang makan di restoran yang lumayan lah hehe.
Setelah shalat tadi, (namakamu) meminta iqbaal untuk makan terlebih dahulu. Alasannya bukan karena ia lapar saja. Tapi kedua anaknya yang belum makan."Adek jangan dulu main hp, makan dulu sayang" Dira sedang fokus bermain game dalam ponsel (namakamu).
"Sebentar bunda, nanti cake nya gosong kalo didiemin" ucap Dira
"Iya kamj boleh main, kan bunda suapin jadi sambil makan sambil main, buka mulutnya" ucap (namakamu)
"Bunda nanti Dira nggak fokus sama cake nya" ucap Dira
"Nanti bisa main lagi sayang" ucap (namakamu)
"Bunda ga mau makan. Dira kenyang"
"Kan baru 2 suap masa udah kenyang aja"
Dira hanya diam.
Iqbaal dan farhan hanya diam, iqbaal yang sesekali melirik istri dan putrinya. Sementara farhan yang sibuk dengan makanannya.
"Dira makan dulu" suara tegas iqbaal
Dira tetap menggeleng
"Bunda ambil handphone nya ya" ancam (namakamu)
"Dira ga bakal makan kalo handphone nya diambil" ancam balik Dira
Iqbaal geram dan segera mengambil ponsel (namakamu) dari tangan dira.
"Makan sekarang" ucap iqbaal tegas
Dira tetap menggeleng
"Makan ya sayang" Dira tetap menggeleng
"Kamu nggak kasian sama bunda, bunda belum makan cuma mau suapin kamu. Sekarang kamu makan" suara tegas iqbaal
Dira takut dan segera mengambil piring yang ada didepan (namakamu).
"Sekarang kamu makan juga bun" ucap iqbaal pada (namakamu)
(Namakamu) mengangguk dan mulai memakan makanannya.
Setelah beberapa menit keheningan. Dira bersuara
"Udah kenyang" (namakamu) menolehkan kepalanya dan menatap piring yang masih tersisa. (Namakamu) hendak membuka mulut. Tapi suara iqbaal memberhentikannya
"Kenapa nggak diabisin" ucap iqbaal
Dira menunduk "udah kenyang"
"Abisin sekarang" ucap iqbaal dan mendorong piring agar lebih dekat ke dira.
(Namakamu) yang melihat langsung menarik dan menjauhkan piring yang tadi dihadapan dira, dan meraih gelas untuk meminumkan dira
"Minum dulu dek" ucap (namakamu)
"Ko diambil sih" ucap iqbaal
"Baal dira udah kenyang, kasian kalo dipaksa abisin. Lagiankan tinggal sedikit lagi. Dan sikap kamu jangan kayak gitu, Dira ketakutan" ucap (namakamu)
Dira tersenyum mendengar belaan dari bundanya. Dira memdongakkan menatap bundanya.
"Bunda mau main di hp bunda" ucap Dira
"Baal handphone aku" pinta (namakamu).
Iqbaal memberikannya pada dira. Dan dira mulai mempermainkannya.
(Namakamu) melirik kearah putra sulungnya. Yang biasanya bersuara tapi sekarang diam saja. Dan ternyata farhan sedang memainkan game di ponsel iqbaal dengan serius.
"Aku ke kasir dulu ya mau bayar, abis itu kita pulang" (namakamu) hanya mengangguk
Tak lama iqbaal datang menghampiri ke meja tadi
"Yaudah yuk, nggak ada yang mau dibeli lagikan?" Ucap iqbaal
"Nggak ada ko" ucap (namakamu)
"Abang adek ayo pulang. Jangan main hp aja, nanti lanjut mainnya dimobil, sekarang kita pulang. Jangan jadi kids jaman now" ucap iqbaal
(Namakamu) terkekeh mendengar kata 'kids jaman now' yang iqbaal ucapkan. Sedangkan farhan dan dira mencebikkan bibirnya. Tapi mereka tetap berjalan pulang.
Iqbaal menggendong dira sedangkan (namakamu) menggenggam tangan farhan dan berjalan di depan iqbaal bersama farhan.
"(NAMAKAMU)"
Saat akan masuk keparkiran (namakamu) menoleh mendengar ada yang memanggilnya.
"Lo (namakamu) kan?" Ucap seorang pria tadi
(Namakamu) memicingkan matanya
"Lo alwan?" Ucap (namakamu)Alwan mengangguk mantap
"Gila udah lama banget nggak ketemu" ucap (namakamu) sambil memukul bahu alwan
"Sadis lo kagak berubah ya dari dulu. Eh baal, apa kabar lo" ucap alwan
"Baik" singkat,jelas,padat
Iqbaal memang seperti itu jika kepada alwan. Pasalnya alwan adalah sahabat istrinya. Katanya sih sahabat dari lahir. Yang iqbaal gasuka tuh kalo lagi berduaan sama (namakamu) apalagi pas di sma dan ada alwan pasti (namakamu) bakal ngacangin. Ya kayak sekarang gini lah.
"Kagak berubah ya baal. Tetep aja dingin ama gue" ucap alwan
"Bodo"
(Namakamu) mencubit pinggang iqbaal, dan iqbaal mendelik
"Abang katanya mau ketemu sama om alwan" ucap (namakamu)
"Halo om alwan" ucap farhan
"Hai bro" alwan jongkok mensejajarkan tingginya dengan farhan
"Om udah lama nggak main lagi. Nanti main lagi ya om, farhan suka kalo main bareng om"
"Pasti dong"
"Ini dira diem aja. Hai dira" lanjut alwan
Dira mendongakkan kepalanya
"Hai om" ucap dira dengan senyuman manisnya. Dan kembali menjatuhkan kepalanya di dada iqbaal dan tak lupa ponsel yang masih digenggamnya.
(Namakamu) mengeleng geleng "oiya wan, ko lo disini? Bukannya lo dibandung"
"Gue kesini cuma mau ngundang lo aja"
"Ngundang apaan"
"Gue meu kawin sist" ucap alwan sombong
"Ada juga ya cewek yang mau sama lo"
Alwan mendatarkan wajahnya
"Becanda" lanjut (namakamu)
"Nanyi dateng ya. Nih suratnya" alwan memberikan surat undangannya. (Namakamu) membaca
"Lo nikah shila?"
"Yoi"
"Kagak nyangka gue. Perjuangan lo akhirnya nggak sia sia"
"Iya dong. Oiya gue duluan ya soalnya mau bagi bagi undangan juga. See you" ucap alwan
"Udah baal kagak usah cemburu. Gue mau kawin ko" alwan dan (namakamu) terkekeh
"Bagus deh" ucap iqbaal
"Gue duluan ya. Farhan, Dira om duluan ya bye" alwan pergi
"Udah nggak usah datar gitu mukanya" (namakamu) mengusap wajah iqbaal
Iqbaal tetap berjalan mendekati mobilnya. Dan menaruh dira dibelakang disusul oleh farhan.
(Namakamu) menghela nafas dan masuk kedalam mobil. Kini mobil yang dikendarai iqbaal terjadi keheningan.
Kedua anaknya yang sibuk dengan ponsel, iqbaal yang nagmbek, dan (namakamu) yang memikirkan cara agar iqbaal tidak ngambek.
Biarkanlah
Udah nextt
Jangan lupa VOTE & KOMEN
Terimakasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family (IDR)
Fanfiction- Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan - (Namakamu) Ayla Putri - Farhan putra Dhiafakhri - Adira putri Dhiafakhri