Putri dari Uruk

4.2K 408 54
                                    

Note: Sblumny maaf untuk pembaca, watty ane lgi heng dan ngebuat ane emosi -_- dri kmaren ga bsa2 tak update. Jd klo ad notif klo chapter ini dan chapter Enkidu dan Shamhat ud up tp ga bsa dibuka it krna tak unpublish. Maaf krna gangguannya!

 Maaf krna gangguannya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Reader's POV

Aku membuka mataku dengan perlahan. Ugh, kepalaku masih terasa pusing dan berat. Kemarin sang raja memberikan anggur kepadaku dan aku meminum anggur tersebut sampai habis.

Aku menutup mataku dan mengganti posisi tidurku. Tapi aneh, mengapa ranjangnya terasa sangat empuk dan nyaman? Atau mungkin ... aku sudah pulang?

Aku kembali membuka mataku. Ketika aku membuka mataku, terlihat Raja Gilgamesh yang melihatku dengan senyuman diwajahnya. Wajahnya terlihat tampan seperti biasa dan senyumannya menjadi nilai plus untuk penampilannya. Yah, dia adalah laki-laki yang sempurna.

Jika aku bisa melihat sang raja, berarti aku belum pulang ke rumahku. Aku ingin tidur lagi, kepalaku masih terasa sangat berat. Tubuhku juga masih capek. Aku menutup mataku, bersiap untuk tidur kembali.

.....
....
..
.

Heh? Sang raja? Raja Gilgamesh? Aku melihat wajahnya?

Eh kemarin bukankah aku makan malam dengannya? Dan aku tidak ingat kalau aku pulang ke rumah orangtua angkatku.

...

Aku kembali membuka mataku dan tersentak terkejut. Lalu melihat kesampingku. Raja Gilgamesh tertawa sekilas karena melihat reaksiku. Dia menopang kepalanya ditangannya sambil terus memerhatikanku.

Aku memeriksa pakaianku, masih utuh. Astaga, aku tertidur di kamar sang raja? BERARTI KEMARIN KAMI TIDUR SERANJANG?!

"Ehehe, jangan takut. Aku tidak mengambil keperawananmu, setidaknya belum. Kau masih gadis. Lalu kemarin kau mabuk dan terlihat sangat lelah, jadi kubaringkan saja diranjangku," jelasnya.

"Maafkan aku! Maafkan aku Yang Mulia! Aku pantas dihukum! Maafkan aku Yang Mulia!" aku membungkukkan tubuhku dalam-dalam.

"Tidak masalah (Y/n)! Lagipula kemarin adalah malam yang menyenangkan untukku. Aku bisa tidur seranjang dengan gadis cantik sepertimu!" pujinya yang membuat wajahku menjadi panas.

Raja Gilgamesh mendekatkan dirinya lalu mengusap puncak kepalaku dengan lembut. Aku mengangkat kepalaku dan tatapan kami bertemu. Aku kembali mengagumi maniknya itu. Terlihat sangat indah. Jarang-jarang ada orang yang memiliki manik berwarna merah semerah darah.

"Aku suka dengan tatapanmu," ujarnya, "tak terhitung sudah tatapan kebencian yang ditujukan kepadaku tapi sangat sedikit orang yang menatapku dengan tatapan yang kau tujukan kepadaku. Hanya Enkidu yang memberikan tatapan itu kepadaku. Kau benar-benar gadis aneh!"

Raja Gilgamesh mendekatkan bibirnya ke keningku lalu mencium keningku. Jantungku berdetak dengan sangat sangat kencang, wajahku juga terasa sangat sangat panas. Aku yakin wajahku pasti sudah semerah tomat!

Unforgettable Love (Gilgamesh x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang