Bulan Merah

3.6K 338 22
                                    

Note: Nanti akan ada adengan dmn Shamhat akan brnyanyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note: Nanti akan ada adengan dmn Shamhat akan brnyanyi. Kira2 laguny kyk yg ada di mulmed tp bayangin kalau lirik Jepangny it lirik dngan bahasa Paku.

Reader's POV

"Kalian beristirahatlah sebentar lalu mandi! Setelah matahari terbenam, kita akan segera memulai perayaan pertamanya," ucap Gilgamesh kepadaku dan Nona Siduri.

"Baik!" sahut kami berdua.

Aku dan Nona Siduri membungkukkan tubuh kami untuk memberi hormat lalu pergi meninggalkan Gilgamesh.

Sebentar lagi hari akan gelap dan perayaan pertama untuk perayaan berkah kepada Dewa Enki akan segera dimulai. Aku dan Nona Siduri berjalan berdampingan.

Lalu untuk Enkidu, sama seperti biasa dia terbang kesana kemari sambil mengikuti kami. Sama dengan Shamhat, Nona Siduri lebih tinggi beberapa senti dariku dan ini membuatku sedikit minder. Aku pendek.

"Nona Siduri, aku jarang melihatmu berada di istana. Bukankah kamu sekertaris Gilgamesh?" tanyaku.

"Tepat dan Raja Gilgamesh memberikan tugas kepadaku untuk terjun langsung ke kota untuk melihat keadaan penduduk setiap harinya. Setelah itu melihat keadaan perkebunan dan pertanian kerajaan, lalu yang lainnya."

"Ah, tugasmu terjun langsung ke lapangan ya? Sepertinya sangat capek ..."

"Pekerjaan ini memang melelahkan tapi juga menyenangkan karena kita bisa langsung berbaur dengan penduduk di kota."

Nona Siduri tersenyum dengan lembut. Ah, dia terlihat sangat menawan! Salah satu dari kakak idaman!

-----

Para pelayan yang merupakan temanku membantuku untuk memakai tunik serta perhiasan ini. Perhiasan seperti kalung, anting-anting, gelang tangan dan kaki, dan perhiasan lainnya.

Jujur, semua perhiasan-perhiasan ini terasa berat tapi apa daya, aku harus menghormati ucapara ini kan? Kata mereka aku harus memakai perhiasan emas ini karena aku adalah Putri Uruk.

Rambutku digeraikan dengan ada kepangan sedikit. Enkidu juga terlihat antusias, katanya sudah lama dia tidak melihat penampilan dari para pelacur kuil.

Kira-kira penampilan apa yang akan mereka tampilkan? Tapi aku harap, mereka tidak akan menampilkan yang tidak-tidak.

"Sudah selesai (Y/n)! Sekarang kau bisa menemui Raja Gilgamesh! Dia pasti akan terpesona!" ucap salah seorang temanku.

"Terima kasih banyak untuk kalian semua! Kalian yang semangat ya!"

Aku melambaikan tangan kepada mereka lalu langsung pergi menemui Gilgamesh. Aku meminta mereka untuk memanggilku dengan namaku karena aku tidak suka jika mereka memanggilku dengan sebutan putri. Dulu kami juga bekerja bersama sebagai pelayan disini!

Aku bertanya kepada beberapa pelayan dan kata mereka, Gilgamesh sudah berada di depan Istana. Dengan cepat aku dan Enkidu menuju kesana.

Disana terlihat Gilgamesh yang sudah memakai pakaian formal dan tentu perhiasan. Sekarang aku berhadapan dengan punggungnya. Rasa kagum kembali menghampiriku, bahkan dengan melihat punggungnya saja sudah membuatku merasa terkagum-kagum dengannya.

Unforgettable Love (Gilgamesh x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang