Enkidu si Hantu dan Shamhat si Cantik

4K 382 17
                                    

Reader's POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reader's POV

"Belakangan ini sering terjadi pencurian ternak di kota, beberapa ternak yang diambil yaitu ayam dan bebek. Banyak sekali penduduk yang melaporkan hal ini."

"Kira-kira mereka tahu bagaimana ciri-ciri pencurinya?"

"Kata mereka, si pencuri mempunyai tubuh kurus dan larinya juga sangat cepat. Untuk wajah, dia memakai penutup kepala berwarna hitam."

"Penutup kepala? Untuk penangkapan pencuri ini akan sedikit susah tapi katakan kepada penduduk kalau aku akan segera mengatasi masalah ini."

"Baik! Tapi, apa yang akan kita lakukan?"

"Gampang saja, pertama kita perlu sukarelawan dari penduduk yang mau membantu kita untuk menangkap pencuri itu. Tapi tentu hal ini harus dirahasiakan. Siang ini kita akan ke kota untuk mencari sukarelawan ini."

"Baik!"

"Apa ada laporan lain?"

"Ini yang terakhir, anda sudah bisa istirahat sekarang Gil."

"Huff, baguslah! Dan kau juga harus istirahat (Y/n)! Terima kasih atas kerja kerasmu!"

Yah, seperti inilah kegiatanku sekarang setelah menjadi putri Uruk. Sudah beberapa minggu sejak aku diangkat dan bekerja membantu Gil. Untunglah Enkidu si hantu (aku memanggilnya begitu) membantuku untuk mengerjakan tugas-tugas ini.

"Kerja bagus (Y/n)! Aku sangat bangga denganmu!" ucap Enkidu sambil memperlihatkan senyuman manis diwajahnya.

"Ini semua karena bantuanmu juga Enkidu, terima kasih!"

"Hm! Hm! Tidak masalah!"

Aku dan Enkidu berjalan menyelurusi lorong-lorong istana yang sepi ini. Ya, masih sangat sepi karena masih sangat pagi. Biasanya pada saat seperti ini, pekerja akan sibuk menyiapkan makan siang untuk sang raja juga memberi makan ternak.

Ngomong-ngomong soal Enkidu, aku bertemu dengannya sehari setelah pengangkatanku menjadi Putri Uruk. Pada saat itu Gilgamesh memanggilku ke ruangannya dan Enkidu 'memperlihatkan' wujudnya yang melayang-layang kepadaku. Hanya kepadaku.

--------

Kedua prajurit yang berdiri menjaga ruang kerja Gilgamesh ini membukakan pintunya untukku. Terlihat disana Gilgamesh yang sedang membaca tablet-tablet yang menggunung dimejanya.

"Saya menghadap Yang Mulia Raja! Ada perlu apa Yang Mulia memanggilku?" ucapku sambil memberikan hormat.

"Berdirilah! Kemarin aku lupa memberitahukan kepadamu kalau kau akan membantuku dan Siduri untuk bekerja mengurus masalah-masalah penduduk dan masalah menyangkut kerajaan. Apa kau bisa?"

"Masalah kerajaan? Kurasa aku bisa!"

"Bagus. Kau akan ku kasih tugas ringan untuk hari ini. Bantu aku menyusun tablet-tablet ini, pisahkan mana yang sudah kubaca dan yang belum. Yang sebelah sini, tablet ini adalah tablet yang sudah kubaca lalu ini untuk balasannya.

Unforgettable Love (Gilgamesh x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang