Reader's POVKami sudah sampai di Sungai Eufrat, beberapa pelayan langsung mempersiapkan tenda untukku dan Gilgamesh. Aku dan Ibu tidak mengikuti upacara pembakaran arak-arakan ini karena kami ingin merawat Sora-kun.
Setelah tenda selesai dibuat, para pelayan segera membawa Sora-kun ke tenda tersebut lalu membaringkannya. Ibu mengambil air dari Sungai Eufrat dengan menggunakan baskom emas (aku tidak tahu namanya apa disini) lalu memberikan sebuah kain untukku.
Sora-kun membawa katana milikku dan barang-barang lainnya. Diantaranya adalah yukataku. Entah mengapa dia membawa yukataku. Aku mengambil yukata tersebut dan memperhatikannya lekat-lekat.
"Yukataku ... mengapa bisa ada di Sora-kun?"
"Sungguh pakaian yang indah! Motifnya juga sangat indah!" Ibu mendekatiku dan memegang yukataku, "sungguh kain yang lembut! Apa ini?"
"Ini adalah yukata, pakaian di duniaku yang pernah ku ceritakan kepada Ibu. Ini adalah yukataku, pakaianku," jelasku pada Ibu.
"Mengapa bisa ada bersama pemuda ini?"
"Itulah yang tidak ku ketahui Ibu. Aku harap dia akan segera bangun dari tidurnya!"
Aku membasahi salah satu kain tersebut lalu membersihkan wajah Sora-kun. Ibu membawa dua tempat air dan empat kain. Mungkin yang satunya untuk Gilgamesh.
Setelah beberapa menit, akhirnya upacara pembakaran selesai. Ah, Gilgamesh sebentar lagi pasti akan menuju kemari.
"Nak, Ibu akan pergi sekarang. Yang Mulia Raja akan segera kemari dan Ibu tidak mau mengganggu kalian. Nak, apapun masalah yang sedang kalian alami, kadang kita sebagai perempuan harus mengetahui dulu mengapa pihak lelaki harus melakukan hal tersebut.
Kita sebagai perempuan kadang harus mengalah. Kalian masih muda, perjalanan cinta kalian masih panjang. Pikirkanlah baik-baik dan bersikaplah bijak, (Y/n). Terkadang Raja Gilgamesh memang akan bersikap seperti anak kecil tapi dia bersikap seperti itu karena dia kesepian.
Semenjak kematian sahabatnya, dia menjadi penyendiri dan kami jarang mendengarnya tertawa atau tersenyum seperti dulu. Dia selalu menghabiskan waktu dengan bekerja dan selalu mencari pekerjaan tambahan jika dia mempunyai waktu senggang.
Nak, Ibu tahu kalau kamu mencintai sang raja. Semua terlihat jelas di wajahmu. Raja Gilgamesh juga mencintaimu. Dia tidak akan mengangkat seseorang yang baru dikenalnya dengan sembarangan menjadi Putri Uruk jika dia tidak menyayangi orang tersebut. Dia mengangkat Enkidu sebagai Pangeran Uruk ketika Enkidu masih hidup," Ibu menasehatiku.
Aku menundukkan kepalaku. Aku ... tidak mencintai sang raja!
"Aku tidak mencintainya bu! Aku tidak mempunyai perasaan terhadap sang raja!"
"Jangan membohongi dirimu sendiri (Y/n)! Semua orang akan mengetahuinya jika mereka melihatmu ketika kamu bersama dengan Raja Gilgamesh. Pipimu memerah dan kamu tidak bisa berhenti tersenyum. Baiklah, Ibu akan pergi sekarang. Berbicaralah dengannya nak, dia terlihat sangat terluka tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable Love (Gilgamesh x Reader)
Fanfiction【Complete】 Seorang gadis yang terpaksa menjadi tulang punggung keluarga kini entah mengapa tersesat di dunia lain. Rupanya yang elok mengharuskannya memakai penutup wajah. Tetapi akhirnya rahasia terbongkar oleh tuannya, sang Raja yang sempurna dan...