16

1.6K 83 7
                                        

***

"Elisa", panggil seseorang kepada Elisa.

Elisa tak menjawab, tetapi ia hanya menoleh kepada sumber suara tersebut.

"Ikut gue bentar yuk", ajak seorang itu sambil menarik tangan Elisa.

"Mau kemana sih ngga?", tanya Elisa bingung.

"Udah ikut aja", ujar Angga.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju rooftop. Sesampainya disana Elisa kaget karena ada sebuah tulisan.

Angga memegang tangan Elisa dan memberikan sebuah coklat.

"El,, aku suka sama kamu. Do you want to be my girlfriend?", tanya Angga sambil menatap lekat mata Elisa.

Elisa hanya dapat diam menjadi patung karena ia bingung mau menjawab apa.

"Kok diem? Jawab dong El, aku juga butuh kepastian dari kamu"

Tanpa disadari Elisa menganggukkan pertanyaan itu.

Eh kok gue ngangguk sih, bego banget sih lo el - batin Elisa.

Angga langsung memeluk Elisa dan akhirnya mereka kembali ke kantin dengan bergandengan tangan.

•••

"Kalian pada pulang sama siapa?", tanya Tyas kepada teman temannya.

"Gue sama Devta", ucap Azka.

"Gue sama Farry"

"Gue bareng Angga"

"Gue sama Lana"

"Gue sama Bilal"

"Kalo gue biasa, dijemput sama supir gue", ujar Putri karena kekasihnya ada di luar kota.

"Kalo gue sih sudah rutinitas setiap pulang pasti jalan:v', ujar Tika.

"Kalo wulan sama indah sama siapa?", tanya Tyas lagi.

"Gue dijemput nyokap gue", jawab Indah.

"Kalo gue dijemput kakak gue", wulan menimpali.

Tak lama ada seseorang yang nyamperin Yora dan ternyata orang utu adalah Bilal.

"Yuk Yor pulang", ajak Bilal sambil beranjal dari tenpat duduknya dan berjalan menghamliri Yora.

Yora hanya mengangguk dan melambaikan tangan kepada teman temannya

Tak lama, Lana pun menyusul dan mengajak Kanza pulang. Dan mereka keluar dari kelas kemudian berjalan beriringan.

"Lahh,, gue sama siapa dong?", tanya Tyas sambil menunjukkan muka melasnya.

"Sama Kak Ersa lah", jawab teman teman Tyas serempak.

"Apa nih? Kok manggil manggil nama gue?", tiba tiba saja ada suara yang muncul dari balik pintu. Ternyata itu adalah suara Ersa dkk yang sedang mengikutinya.

Spontan Tyas dkk hanya dapat melongo saat Eesa sudah berada di depan mereka.

"Yuk El, pulang", ajak Angga sambil menggandeng tamgan kekasihnya. Elisa mengangguki ajakan dari Angga.

Dan satu persatu teman teman Tyas dan Ersa sudah lenyap dari kelas karena ingin segera pulang.

"Lo mau pulang apa tetep mau berdiri disitu sampai besok?", ucap Ersa dengan candaannya.

"Eh, ya gue mau pulang lah. Ya kali gue berdiri di sini sampai besok. Udah yuk pulang", jawab Tyas yang baru saja tersadar dari lamunannya.

Ersa pun menggandeng tangan Tyas untuk menuju ke parkiran. Di parkiran, Ersa memakaikan helm kepada Tyas dan memakai helm umtuk dirinya sendiri. Kemudian Tyas naik ke atas motor Ersa dan mereka meninggalkan halaman sekolah.

Selama di perjalanan tidak ada yang membuka obrolan. Tetapi, Ersa melihat Tyas dari kaca spionnya yang terlihat pucat dan lemas. Ia pun menepikan motornya.

"Loh, kok berhemti disini sih Sa?", tanya Tyas bingung ketika Ersa menghentikan motornya di pinggir jalan.

"Muka kamu kok pucet sih? Kamu sakit?", tanya Ersa khawatir.

"Enggak kok. Cuma sedikit pusing aja. Paling entar minum obat juga udah sembuh", ujarnya.

"Beneran?", tanya Ersa memastikan.

Tyas pun mengangguk. Ersa melajukan motornya kembali supaya dapat cepat sampai di rumah Tyas supaya kekasihnya dapat beristirahat.

Tak lama mereka sampai di rumah Tyas. Ersa akan mampir kerumah Tyas sebentar. Tiba tiba saja saat mereka akan memasuki pintu 'BRUKK'. Tyas jatuh pingsan dan Ersa pun segera membawanya ke kamar gadis yang ia sayangi itu.

Ersa memanggil dokter yang kebetulan itu adalah om nya. Dokter itu hanya berkata bahwa Tyas hanya kurang istirahat.

Ersa merasa lega karena kekasihnya tersebut tidak menderita suatu penyakit.

Tyas perlaham membuka matanya dan pertama kali yang dilihat adalah Ersa.

-

Vote and coment

Lanjut gak?

Perfect Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang