***
"Woyy, Tyas Yora", panggilnya dengan nafas tersenggal senggal.
"Abis ngapain sih lo sampe lari lari begini?", tanya Yora.
"Bago! Gue panggilin juga dari tadi ga da yang denger", senggahnya.
"Yee,, maap kali tik. Suara motor Bilal sama Ersa kan kenceng jadi ga kedengeran", sahut Tyas.
"Udah lah, gue nginep dirumah lo ya malem ini", pinta Tika.
"Eh busett, kalian pada kesambet pa an sih tiba tiba mau nginep rumah gue?", tanya Tyas bingung.
"Hehe,, gapapa sih",jawab mereka serempak.
"Yaudah lah. Yuk masuk", ajak Tyas.
Mereka menaiki tangga dan menuju ke kamar Tyas. Mereka bergantian untuk mandi. Setelah selesai mandi mereka turun untuk makan.
Setalah selesai makan mereka naik ke kamar dan merebahkan dirinya di kasur untuk segera tidur.
•••
Saat ini Tyas dkk sudah menduduki kursi di kantin karena mereka sudah istirahat. Biasanya di meja pojok kantin itu tempat Ersa dkk pada nongkrong. Tetapi, kali ini Tyas tak melihat keberadaan Ersa.
"Hayo ngapain clingak clinguk? Cariin aku ya?", ucap Ersa sambil menepuk bahu Tyas dari belakang.
"Eh apa an sih kamu ngagetin aja. Nggak, aku nggak nyariin kamu", jawab Tyas judes.
"Udah udah. Kalian tuh udah jadian tapi sama aja kelakuannya", sela Devta.
"Ngomong aja kalo lo iri sama gue", celetuk Ersa sambil merangkul badan Tyas.
"Tauk! Ngomong sama lo ga akan pernah kelar. Ka, ikut gue bentar yuk", kata Devta sambil menarik tangan Azka dan membawanya ke taman belakang sekolah.
"Ada apa sih kak? Kok kayaknya penting banget", tanya Azka bingung.
"Gue mau ngomong serius sama lo", Devta menatap Azka serius dan memegang kedua tanggannya.
Azka yang menyadari akan perlakuan kakak kelasnya itu hanya dapat diam dan mendengar apa yang akan dikatakan oleh Devta.
"Ka,, selama ini gue tu ada rasa sama lo. Gue sayang sama lo ka. Gue ga mau kehilangan lo. Lo mau kan Ka terima gue jadi pacar lo?", kata Devta kepasa Azka.
Azka yang mendengar perkataan itu langsung menatap lekat mata Devta untuk mencari kebohongan. Tetapi, ia tak menemukan adanya tanda tanda kebohongan di mata Devta.
Selama ini Azka juga sama dengan Devta. Namun, ia tak mau kalo Devta mengetahuinya. Dan Azka rasa ini saat yang tepat untuk membalas perasaannya itu.
"Kak,,", panggil Azka kepada Devta "Andai kakak tau perasaan aku sejak dulu kalau aku juga sayang sama kamu. Tapi maaf kak aku gak bisa--", timpalnya, lalu Devta langsung memotong perkataannya itu.
"Gabisa? Aku kurang apa ka buat kamu? Aku akan nglakuin apa aja buat kamu asal kamu bisa sayang lagi sama aku"
"Kak,, dengerin aku dulu. Jangan langsung motong omongan ku. Maksud aku tuh, aku ga bisa nolak"
"Ga bisa nolak? Berarti??"
"Berarti aku mau jadi pacar kamu"
Seketika Devta mendengar jawaban itu, ia langsung bergembira dan memeluk Azka.
"Eh ini sekolahan loh. Ntar kalo ada yang liat", kata Azka kaget sambil menjauhkan tubuhnya dari Devta.
"Yaudah yuk kita balik ke kantin lagi", kata Devta sambil menggandeng tangan Azka. Azka hanya dapat mengangguk dan menuruti perkataan Devta tersebut.
Mereka tak sadar jika sedari tadi ia datang sudah ada seseorang yang mengintai mereka dari suatu tempat.
Azka dn Devta menyusuri karidor untuk dapat sampai di kantin. Azka berhenti dan Devta pun ikut berhenti.
"Kenapa sayang? Kok berhenti tiba tiba?", tanya Devta kepada Azka.
"Kok aku ngerasa ada yang ngikutin kita ya"
Setelah mendengar perkataan Azka, Devta langsung celingak celinguk ke sekelilingnya untuk memastikan perkataan kekasihnya itu.
"Gak da siapa siapa kok. Yaudah yuk, mungkin itu cuma halusinasi kamu doang", ajak Devta dan langsung menarik tangan Azka. Azka pun hanya nurut saja.
•••
"Woii,, kalian tau nggak? Ada berita hot news", teriak seorang sambil berlari ke arah meja Tyas, Ersa dkk.
"Apa an sih lo jas? Lari lari sambil teriak. Malu tau nggak di liatin banyak orang", tanya Farry. Mereka memang sedang menjadi pusat perhatian di kantin. Semua siswa siswi yang ada di kantin meneh ke arah
"Ah itu mah masa bodo. Yamg terpenting sekarang gue mau ngasi kabar sama kalian. DEVTA SAMA AZKA JADIAN bro", jawab Justin.
"Emang lo tau dari mana kak?", tanya Tyas kekasih Ersa.
"Gini ya. Gue tuh tadi mau ke kantin terus gue liat Devta narik tanga Azka ke arah taman belakang sekolah. Lah gue kan kepo, yaudah gue ikutin aja tuh mereka berdua", jelas Justin.
"Ooo,, jadi lo yang ngikutin gue?", kata Devta ketus sambil menjewer kuping Justin.
"Wheheh ampun pah, jasjas ga kan ngulangin lagi kok. Janji deh", jawab Justin sambil berkata seperti anak anak.
"Yaudah besok besok jangan di ulangin lagi. Kalo papah tau kamu ngulangin lagi, kamu papah hukum", Devta menjawab perkataan Justin seakan akan mereka adalah bapak dan anaknya.
Ketika itu suasana menjadi hening.
1..
2..
3..
Mereka semua tertawa terbahak bahak melihat kelakuan Devta dan Justin. Mereka memang konyol dan humoris.
Tak lama bel masuk berbunyi. Mereka semua langsung bubar dan masuk ke kelasnya sendiri sendiri.
-
Vote and coment

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Love [Completed]
Novela JuvenilStoriette by @adhinlamika [Jangan Jadi Pembaca Gelap] ••• Pengen tau? Langsung baca aja ya? Maafin kalo banyak typo bertebaran, karena manusia tak luput dari kesalahan:v