***
_
"Kok lo sih kak? Lha temen temen gue mana?", tanya seorang gadis.
"Iya emang gue. Tuh temen temen lo pada disana", jawab cowok itu sambil menunjuk salah satu meja yang ada di pojok.
"Kok nyebelin ya", ujar gadis itu dengan wajah kesal.
"Udah santai aja. Mereka juga ga bakalan ninggalin lo kok"
"Yaudah lah yaa", ujar gadis itu lagi dengan terpaksa.
Setelah itu, mereka berdua memesan makanan dan tak lama pesanan itu sudah datang. Mereka langsung menyantap makanannya sendiri sendiri dan seketika suasana menjadi hening.
Akhirnya Ersa membuka mulut untuk memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
"Yas, gue mau ngomong serius sama lo", kata Ersa.
"Ya udah ngomong aja kali kak", jawab Tyas sambil masih menyantap makanan miliknya.
"Waktu itu kan gue sempet ngungkapin perasaan gue sama lo, dan lo bilang katanya mau jawab seminggu lagi. Ini udah seminggu dan udah saatnya lo jawab perasaan gue Yas. Gimana jawaban lo? I’m so in love with my life. And you’re my only reason to stay alive", jelas Ersa.
Tyas yang mendengar penjelasan dari Ersa itu pun tersentak kaget. Ia tak ingat sama sekali tentang hal itu. Ia kaget dan tersedak makanan yang tadi sedang berada di dalam mulutnya. Ersa yang ada di depannya segera mengambilkan Tyas minuman dan menyuruhnya untuk meminum agar dapat menurunkan makanan yang tersangkut di kerongkongan Tyas.
"Makannya pelan pelan dong kalo makan"
"Emmhh,, iya iya. Gimana ya kak", jawab Tyas.
"Udah lah sih terima aja. Lagian lo ga bisa boongin perasaan lo terus meneus Yas. Kalian udan 100% cocok kok, ga usah gengsi gengsi an", kata Devta dari sisi pojok cafe.
"Apa an sih lo. Bisa diem ga sih?! Ribut aja lo tuhh!!", jawab Tyas.
"Yee, lo mah dikasi saran malah kek gitu", jawab Devta kesal dan langsung memalingkan wajahnya dari tatapan Tyas.
"Yaudah deh kak, mungkin sekarang waktu yang tepat untuk jujur tentang perasaan gue sama lo. Maaf ya kak, gue ga bisa", jawab Tyas sambil memelaskan wajahnya.
"Lo ngga nerima gue? Udah gue duga kalo lo emang ga ada perasaan sama gue", kata Ersa dengan mamasang muka sedihnya.
"Sabar napa, gue belum selesai bicaranya. Maksud gue itu, iya emang gue ga bisa,,, ga bisa nolak lo", jelas Tyas dengan tertawa cekikikan.
"Wehh. Jadi lo mau kan jadian sama gue?", tanya Ersa memastikan.
"Iyaa gue mau. Tapi ada syaratnya kalo mau jadian sama gue"
"Apa an tuh?"
"Lo harus setia dan lo berani jujur ke orang tua gue kalo lo itu pacar gue. Gimana? Setuju nggak?"
"Okee, siapa takut. Gue setuju"
Tyas mengacungkan jempolnya. Dan tiba tiba banyak celetukan dari teman teman mereka berdua.
"Ciee akhirnya"
"Ada yang jadian nih "
"Pajaknya mana nih"
"Traktirannya ditunggu"
"Longlast ya buat kalian"
"Takenn uyy"
Celetuk teman temannya. Setelah itu mereka melanjutkan menyantap makanan miliknya sendiri sendiri.
*maaf kalo banyak typo bertebaran dimana mana.
- vote and coment yaww
Lanjut gak?:v
Komen gih
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Love [Completed]
Teen FictionStoriette by @adhinlamika [Jangan Jadi Pembaca Gelap] ••• Pengen tau? Langsung baca aja ya? Maafin kalo banyak typo bertebaran, karena manusia tak luput dari kesalahan:v