***
-
"Kita bicarain di cafe deket rumah kamu aja", jawab Farry.
Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka pun sampai di cafe mawar. Mereka memasuki cafe tersebut kemudian memesan makanan dan cemilan.
"Gimana nih?", tanya Fatma.
"Tentang Ersa dan Tyas ya say?", Farry bertanya balik kepada Fatma.
"Ya iyaa lah. Siapa lagi emangnyaa??", jawab Fatma dengan kesal.
"Gini aja, ntar sore kamu kerumah Tyas buat nanyain perasaan dia ke Ersa. Dan aku pergi ke rumah Ersa untuk nanyain tentang hubungan mereka. Gimana setuju nggak?", jelas Farry kepada Fatma.
"Boleh juga tuh ide kamu", puji Fatma.
Tidak lama kemudian, seorang pelayan datang dan membawa sebuah pesanan.
"Ini Mbak Mas pesanannya", ucap pelayan itu.
"Terima kasih mbaa", ucap Farry.
Mereka pun menyantap makanannya masing masing. Setelah selesai, mereka langsung bergegas ke parkiran dan Farry harus mengantrakan Fatma pulang terlebih dahulu.
Setelah mereka sampai di pekarangan rumah Fatma, Farry langsung menyuruhnya masuk ke dalam rumah. Kemudian, ia langsung meninggalkan pekarangan rumah tersebut.
•••
Farry's pov
"Hallo Ry, lo dimana? Kesini buruan! Gue lagi di rumah Ersa"
"Bentar bego! Gue baru aja masuk rumah! Gue mau mandi dulu ntar kalo udah selesai langsung cus ke rumah dia", jawab ku kepada Jastin lewat telepon.
Yupp,, yang telpon gue itu tadi Justin. Biasalah, fans kangen sama gue:v mimpii yakk,, lupain lah.
Gue langsung bergegas naik ke kamar dan menuju ke kamar mandi. Setelah selesai, gue langsung pake baju kemudian keluar kamar dan menuju ke bawah.
"Bi, Farry pergi dulu. Ntar kalo mama nanyain bilang aja Farry pergi ke rumah Ersa", teriak ku kepada Bi Inem dan bergegas ke garasi untuk mengambil motor.
"Iyaa den, siapp", balas Bi Inem.
Gue langsung tancap gas untuk menuju ke rumah Ersa. Sewaktu di jalan, tiba tiba saja hpku bergetar menandakan ada telpon masuk.
Aku menepi sebentar di linggir jalan untuk mengangkat telpon itu. Ternyata, telpon itu dari Angga.
"Halo kenapa ngga?"
"Lo lagi dimana Ry?"
"Gue lagi on the way ke rumah Ersa. disuruh sama Jastin"
"Gue ikut. Gue sama Devta langsung nyusul kesana", jawabnya dengan terburu buru.
"Ok", jawabku singkat lalu menutup telpon itu dan melanjutkan perjalanan menuju kerumah Ersa.
Setelah sampai di rumah Ersa, gue langsung mengetuk pintu rumahnya dan seorang pembantu rumah tangga membukakanku pintu.
"Eh mas Farry. Mau ketemu sama Den Ersa ya? Masuk aja mas, Den Ersanya ada di kamarnya", jelas Bi Surti selaku pembantu rumah tangga di rumah Ersa.
Tanpa basa basi pun gue langsung masuk kerumah Ersa dan menuju ke kamarnya.
Tok tok tok,, sebelum masuk gue ketuk pintu kamar Ersa terlebih dahulu. Kemudian gue membuka pintu kamar dan langsung masuk ke dalam.
"Lama amat sih lo!", omel Jastin.
"Lah lo kira jalanan kagak macet apa? ", jawabku.
Tak lama kemudian ada yang mengetuk pintu kamar Ersa dan membukanya ternyata itu Angga bersama Devta.
"Ah capek banget gue. Jalanan macet abiss.", Ucap Angga yang langsung merebahkan tubuhnya di kasur milik Ersa.
Dan setelah Angga merebahkan dirinya di kasur, Devta dan Farry pun menyusulnya dan langsung menjatuhkan tubuhnya di atas Angga.
"Aduh, Sakit bego!", Ucap Angga dengan kesal.
__________________
Vote and comments
Semakin amburadul ya?..
Ahh maaf. Masi blank otak w
Next up.
Ok?

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Love [Completed]
Fiksi RemajaStoriette by @adhinlamika [Jangan Jadi Pembaca Gelap] ••• Pengen tau? Langsung baca aja ya? Maafin kalo banyak typo bertebaran, karena manusia tak luput dari kesalahan:v