26 [Tamat]

4.6K 97 3
                                    

Dan tiba tiba saja lampu menyala dengan terang. Menampakkan sesesok yang sangat ia kenal sedang berada di hadapannya. Itu adalah Ersa.

"Happy Anniversary TySa", teriak semua orang yang berada di belakang Ersa.

Terdapat orangtua Tyas, orangtua Ersa, Fatma, Azka, dan teman temannya yang lain.

"14 yang ke 12 sayang", bisik Ersa tepat di telinga Tyas.

Tyas yang diperlakukan seperti itu sangatlah terkejut. Setelah membisikkan kalimat kepada Tyas, Ersa langsung menjauhkan tubuhnya dari hadapannya.

"Ka--kalian? Kok bisa ada di sini?", tanya Tyas.

"Maaf", lirih Ersa.

"Kenapa?"

"Aku yang ngerencanain ini semua. Mulau dari kejadian waktu aku nolongin Naura, kamu kenalan sama Andre, Aku nggak ngajak kamu pulang bareng, kejadian waktu di rumah kamu, kejadian waktu temen temen aku nembak temen temen kamu barengan, dan kejadian Andre nyakitin kamu", Ersa menjelaskan semua kejadian.

"Jadi, ini semua cuma rekayasa? Lalu, mengapa kamu kenal dengan Andre? Dan Naura?", tanya Tyas bingung.

"Iya. Andre itu sepupu aku. Aku minta bantuan Andre supaya rencanaku berjalan lancar. Dan Naura, dia itu mantan aku. Aku juga yang nyuruh dia datang. Tetapi kamu gak usah khawatir. Aku dan Naura udah gak ada apa apa. Malahan dia sekarang pacaran sama Andre", ucap Ersa menjelaskan.

Tyas hanya mengangguk mengerti.

"Tiup dong lilinnya. Yang disini lama lama jamuran nih", ucap Farry.

"E--eh iya", jawab Tyas. Ersa hanya mengangguk dan menggandeng tangan Tyas lalu berjalan menuju teman temannya yang sudah membawakan kue.

"Satu"

"Dua"

"Tiga"

Tyas dan Ersa meniup lilinnya bersamaan.

"Yeayy, ga nyangka kalian udah satu tahun pacaran", ucap Yora.

"Ya gitu lah. Tapi, kalian kok ngerti kalau aku sudah satu tahun?", tanya Tyas.

"Ngerti dong. Sebelum Ersa nembak kamu secara resmi, kalian kan udah pacaran tapi backstreet. Iya kan?", goda Mama Tyas.

Tyas hanya terkekeh mendengar penjelasan dari orang orang itu.

"Potong dong kuenya", sahut Justin tak sabaran.

"Kalo masalah makanan lo selalu nomer satu", cibir Tyas.

"Jelas dong"

Ersa hanya melihat kekasihnya sambik tersenyum. Ia bahagia karena memiliki kekasih seperti Tyas. Apa adanya, setia, pintar, selalu sayang kepadanya.

Tyas dan Ersa berjalan menuju meja yang sudah di sediakan. Mereka meletakkan kuenya kemudian dipotong lalu dibagikab kepada teman temannya.

"Ikut aku sebentar", ucap Ersa sambil menggenggam tangan Tyas.

Tyas hanya mengangguk menuruti perkaraan Ersa. Ia membawa kekasihnya ke rooftop rumah itu. Semuanta memang sudah direncanakan.

"Tyas"

"Kenapa?"

"Kamu bosan sama aku?"

"Nggak"

"Kamu nyaman sama aku?"

"Iya"

"Makasih"

"Untuk?"

"Karna sudah menjadi kekasih terhebatku"

Tyas hanya mengangguk dan tersenyum.

Ersa melingkarkan tangannya di bahu Tyas, dan Tyas melingkarkan tangannya di pinggang Ersa. Kejadian baru saja itu disaksikan oleh hangatnya senja malam dan angin yang berhembus menyejukkan seluruh alam.

"Aku sayang sama kamu. Jangan pernah meninggalkan aku apapun yang terjadi", ucap Ersa lalu mengecup puncak kepala Tyas cukup lama. Tanpa Tyas sadari, kedua pucuk bibirnya terangkat lebar dengan perlakuan Ersa yang sangat manis kepadanya.

Tidak ada alasan untuk melakukan hal yang tidak aku mengerti,tapi untuk membahagiakan kamu. ini semua ku sanggupi - batin Ersa.

Terimakasih sudah menjadi bagian terindah dalam hidupku - batin Tyas.

- TAMAT -

Ga nyangka udah tamat aja Perfect Love nya.

Gimana ceritanya? Jelek ya?:(

Masih pemula kok, jadi maaf ya kalau ceritanya belum perfect seperti kisah cinta Tyas dan Ersa.

Author akan berusaha membuat squel dari cerita ini.

Makasih.

Salam manis,

AdhinSp

Perfect Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang