(6) About Tragedy & Friends

154 38 385
                                    

🎵Lee Seung Chul - I'm in Love🎵

🍁
🍁
🍁

🍁Yaya's POV

"First day! First day! First day! Yeeey..!" 🎶🎶

Nisa semangat sekali pagi ini. Dia terlihat begitu ceria sejak menjemputku tadi. Sekarang, sampai di area sekolah menuju kelas baru kami pun, ia masih saja meneriakan nyanyian first day-nya. Senang sekali dia.

"Kamu gak seneng? Ini hari pertama kita lho, hari pertama kita resmi dan resmi jadi anak SMA! Seneng, 'kan?" Nisa tiba-tiba menghentikan nyanyiannya yang tak bermelodi itu dan seketika bertanya padaku.

"Seneng, Nis.. Seneng.. Banget. Aku bahagia, dan benar-benar bahagia," ucapku dengan wajah merah merona akibat terlalu sumringah.

Ya, aku bahagia, Nis. Aku sangat sangat sangat bahagia. Andai kamu dengar suara hati aku. Aku menjerit, Nis. Karena terlampau girang. Ini hari yang sangat istimewa. Aku rasa kamu juga begitu. Dan aku pikir.. Sekolah baruku kali ini, bisa lebih mudah menerima kehadiranku. Aku tak boleh mengecewakan. Cukup dulu. Tidak lagi untuk sekarang.

"Kalau gitu, nyanyi dong.." pinta Nisa dengan muka memohon anak TK. Melihatnya, ada rasa tidak tega.

"Euh? Eh.. Gak perlu," kataku.

"Hmm?? Perlu dong, kita perlu menceriakan hari kita yang penuh sejarah ini!" jelas Nisa dengan tangan kanan menonjok udara.

Aku terkekeh mendengarnya. Dia memang begitu. Bersamanya aku jadi mudah sekali tertawa.

"Iya deh, iya, Nis.. First day.. First day.. Yee.." Aku mulai menyanyi menirukan Nisa dengan suara yang pelan.

"Gak kedengeran kalau bisik-bisik gitu," Nisa agak merengut mendengar nyanyian suara semutku.

"Hey, aku 'kan niat nyanyi buat 'menceriakan hariku', bukan buat didenger orang. Bukan penyanyi, Nis.." jelasku padanya.

Nisa nyengir sekarang. Aku meringis melihatnya nyengir begitu. Lagipula, aku 'kan, bukan peserta audisi menyanyi, mungkin begitu pikirnya.

Tiba-tiba, pagi itu, sekolah digemparkan oleh kedatangan 4 handsome boy. Semua mata tertuju pada keempatnya. Kalau ada Miss Indonesia, mungkin mereka itu Mister Indonesia.

"Sya, mereka dateng.. Mereka dateng! Waah.." salah seorang murid berteriak ditahan. Kulihat, gadis itu mengguncang-guncang tubuh temannya yang ikut berdiri di sampingnya.

Aku dan Nisa yang mendengar bisik-bisik aneh para siswi itu pun segera memutar badan. Kami lihat keempat pria yang digilai.. Digilai? Oh, itu agaknya terlalu berlebihan. Ya, kami melihatnya.

"Pagi, Kak.." sapa dua orang siswi kepada keempat senior yang hampir melintasi mereka itu.

Si kakak-kakak senior itu tidak menyapa balik rupanya. Mereka hanya lempar senyum saja. Cool sekali.. Pikirku. Eh? Apa? Oh, Yaya.. Kendalikan fokusmu di pagi ini. Jangan rusak first day-mu ini dengan pikiran-pikiran yang tak jelas.

"Keren ya, Ya?" bisik Nisa di sebelahku.

"Eum.." sahutku seadanya.

Iya, Nis, iya.. Mereka keren. Jawabku dalam hati. Iya, akhirnya aku akui juga. Tapi.. Kalau mereka keren pun, memangnya kenapa? Spesies manusia tampan di dunia ini aku yakin tidak sedikit. Jadi, itu sama sekali tidak istimewa, 'kan?

"Eh, ayolah ke kelas! Inget! First day!" aku mengingatkan kembali pada Nisa soal first day kami.

"I-iya.. Ya udah, yuk!" aku rasa, Nisa setengah hati mengiyakan ajakanku.

Humailove (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang