Comment and Correct, ya!
Enjoy! ^_^
0
0
0"Gara-gara si Kaca Toko itu, semalem jadi gagal deh, makan masakannya Mama Angkat! Hsshh!"
Sejak tadi, Keno asyik menggerutu sendiri. Nico memang tengah jadi trending topic dalam obrolan mereka, sejak kemarin. Bahkan, kalau sedang bosan menggerutu sendirian, ia selalu mengajak Alex untuk jadi partner menggerutui Nico.
"Kaca To-ko?" Zul mengerutkan dahi. "Gak berperikemanusiaan banget julukannya." Sudah bagus namanya Nico, ini Keno main ganti nama orang saja.
"Terserah gue deh, mau manggil dia kaca toko, kaca spion, kaca pecah, ... terserah gue!!" Keno balas mengomentari dengan sengit, padahal Zul berucap lemah lembut.
"Iya!! Kurang sadis kalo manggil dia cuma si Kacamata doang," Alex ikut membela, ia termasuk kubu pro-Keno. Keduanya, partner seiya-sekata.
Zul lagi-lagi mengerutkan dahi. Sejak tadi ia dan Alan begitu setia mendengarkan cicitan burung-burung marah ini.
"Ya udahlah, yuk, masuk!"
Keno menatap Zul tajam. "Lo aja duluan! Gue masih mau di sini!"
Zul menghela napas. "Al, masuk duluan aja, yuk! Ngapain ngeladenin Angry Bird?"
Alan menoleh dan tanpa pikir panjang, ia mengangguk mengiyakan ajakan Zul.
"Waah, kalian berdua gak setia kawan, yah?" Keno tak suka jika mereka sudah bersikap tak setia kawan begini.
"Gue gak mau lama-lama di sini jadi patung. Udahlah, mungkin aja dia gak sekolah."
"Kalo mau masuk, masuk aja Zul! Alan, kalo lo juga mau masuk, udah sana! Gak ada usaha banget sih, lo! Biar gue sama Alex aja di sini. Bubar kalian berdua!" Keno bercerocos marah pada Zul dan Alan.
"Eh? Gue juga masih harus di sini?"
"Ya iyalah! Lo 'kan partner setia gue, Lex! Kenapa?! Lo mau berkhianat juga?!" Keno makin marah-marah, meski suaranya tak menyentuh nada tinggi.
"Waduh, ngomong-ngomong khianat. Jadi gak berani gue. Ya udahlah, stay with you!" kata Alex dengan keputusan finalnya.
"Yeah, stay with me!" Keno berkata sambil menatap Zul dan Alan dengan pandangan tajam dan meremehkan.
Zul hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah dua temannya yang dari tadi ngomel-ngomel sudah seperti orang tidak waras ini.
"Iya, iya. Selamat berjuang. Bye!" ucap Zul buru-buru ingin pergi.
Keno mendecih, "Al? Awas ya, lo! Inget kata-kata gue kemarin!"
Alan hanya memasang wajah datar sejak tadi. Ia seperti tak peduli dengan apa yang dilakukan atau dikatakan Keno.
Zul dan Alan, lalu beranjak pergi mendahului keduanya.
"Tuh, lihat Lex! Dua orang yang katanya temen kita itu, sama sekali gak bisa diajak kooperatif! Lo jangan sampe ikutin jejak mereka," Keno berpetuah pada Alex sambil matanya masih awas dengan kepergian Zul dan Alan.
"Hmh!" Alex menunjukkan jempolnya.
Tiba-tiba, seorang murid berkacamata lewat di depan mereka.
"E-eh! Nico! Sini lo!" Keno hendak menarik paksa lengan si murid berkacamata itu.
"Sini lo, Nico! Kita mau kenalan!" Alex ikut membujuk paksa si murid.
"E-eh, Kak! Lepasin!" ia berusaha melepaskan lengannya yang ditarik-tarik Keno dan Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Humailove (On Hold)
Teen Fiction🍏Humailove🍏 ('Cause Humaira is My Love) - Kebahagiaan itu sederhana bagi Humaira Elya. Menurut anak Abah itu, bahagia adalah saat semua orang mengenalnya sebagai gadis yang baik dan ramah. Bahagia adalah saat semua orang menyadari bahwa makin hari...