Chapter 04

8.3K 509 1
                                    

🌻🌻🌻

"Ohh... Rafli ya..?" Ucap Anissa akhirnya.

Uhukk uhukk..

Zulfa batuk keselek karena ia tengah minum dan langsung ditepuk-tepuk pundaknya oleh Salsa saat mendengar jawaban yang diberikan Anissa.

"Zul.. lo kenapa? Lo jangan mati sekarang.. lihat tuh wajah lo udah merah kaya tomat gitu.." ucap Salsa.

"Sialan lo.. ya ngga lah..." jawan Zulfa marah sambil menjauh dari Salsa.

Sementara Aisyah hanya bisa pasrah, memang sudah akut deh kepikunan Anissa fikir Aisyah. Sementara Anissa hanya diam dan menahan tawanya.

"Hahaha..." seketika tawanya pun pecah.

"Ekhemmm.. " deheman seorang laki-laki, lagi-lagi mengusik mereka. Bukan, bukan laki-laki lain tapi masih yang tadi.

"Ehh maaf.. hehe gue inget ko lo Vano kan...?" Tanya Anissa dan mendapat respon usapan dada masing-masing sahabat Anissa.

"Ahh.. kamu ingat juga ya...?" Tanya Vano sambil tersenyum.

"Iya hehe.. eh kamu ko tau namaku...?" Tanya Anissa.

"Tadi kan dikelas pak Haris panggil nama kamu, jadi saya tau nama kamu juga nama Aisyah..." uacp Vano sambil melirik Aisyah dan dibalas senyuman oleh Aisyah.

"Ahh.. masa si? Oh iya ya...?" Ucap Aisyah manggut-manggut.

"Iya.. kalau boleh tahu nama lengkap kamu siapa?" Tanya Vano.

"Aku..?" Tanya Anissa sambil menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuknya.

"Iya kamu.. siapa lagi.. masa satpam sekolah.." ucap Vano.

"Ahh.. haha loe bisa ngelucu juga ternyata.. hehe tapi garing sih...." ucap Anissa sambil menggaruk tengkuknya yang pastinya tidak gatal. "Namaku Anissa Almaera.. biasa dipanggil Anissa, atau Nissa juga boleh..." lanjutnya sambil tersenyum dan menjabat tangan Vano yang sedari tadi menggantung.

"Ohh.. Anissa.. saya panggil Nissa saja boleh...?" Tanya Vano.

"Ohh boleh-boleh biar lebih akrab kita...." sambil tertawa garing dan so akrab pada Vano.

"Ekhem.. jadi cuma Anissa aja nih yang diajak kenalan... kita kagak...?" Timpal Salsa.

"Oh maaf.." ucap Vano lalu melepaskan jabatan tangannya dengan Anissa.

"Hai.. gue Salsabila Kenari... panggil gue Salsa..." Ucap Salsa sambil tersenyum.

"Devano Harsya Atmaja.. panggil saja Vano.." ucap Vano sambil tersenyum.

Mereka pun berkenalan satu sama lain dan Vano juga Rafli teman satu bangkunya yang kini menjadi teman Vano ikut bergabung dengan Anissa juga ketiga sahabatnya. Tak terasa lonceng masuk pun sudah bunyi dan terus disusul dengan bunyi lonceng-lonceng tanda peralihan mata pelajaran sampai bunyi lonceng terakhir yang berati pertanda sekolah sudah berakhir.

Anissa kini tengah berdiri dihalte bus tak jauh dari sekolahnya menunggu bus yang akan menjemput dan membawanya kembali pulang.

Bus datang, Anissa pun naik, 30 menit berlalu akhirnya Anissa sampai di halte dekat komplek rumanya. Berjalan menelusuri komplek yang sepi dengan wajah lesunya. Sampai didepan rumah Anissa melihat mbok Jum tengah menyiram bunga dengan khusyu. Lalu mbok Jum yang sadar akan kehadiran sesorang langsung membalikkan badanya.

"Assalamualaikum mbok.." sapa Anissa.

"Waalaikum salam.. neng sudah pulang?" Tanya Jum saat Anissa mencium punggung tangannya.

Anissa Almaera [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang