Seperti biasa kalau habis baca wajib/kudu Vote sama Comment ya😉
Baca Chapter ini sambil dengerin lagu Sherina munaf ya yang judulnya Simfoni Hitam 😊
💧💧💧
Hari ini adalah hari ke 4 Anissa berada di Rumah Sakit, Vano dan Clara selalu bergantian menjaga Anissa. Tapi hari ini Vano harus sekolah karena sudah 3 hari ia tidak sekolah karena harus menjaga Anissa.
"Ibu... Anissa pengen pulang Bu..." pinta Anissa pada Clara yang kini tengah menyuapi Anissa dengan bubur.
Clara menghembuskan nafas gusarnya, karena sudah sedari tadi Anissa meminta pulang dari Rumah Sakit padahal keadaannya belum lah pulih, wajahnya masih sangat pucat dan Anissa sesekali suka muntah dan bahkan mimisan pun semakin sering.
Clara menyimpan mangkuk berisi bubur pada atas nakas pinggir brankar Anissa. Tangan Clara terulur mengelus kepala Anissa.
"Sayang Ibu kan sudah bilang kamu masih belum pulih jadi kamu masih harus disini nak..."
"Tapi Bu... nanti Bunda marah kalau Anissa gak pulang selama 4 hari..." jawab Anissa membuat Clara tak bisa berkata apa-apa lagi ketika ia sudah menyinggung nama Bundanya.
Clara kembali menghembuskan nafasnya. "Baiklah lamu boleh pulang tapi pulang kerumah Ibu yah..." tawar Clara dan Anissa malah menggeleng tanda ia tidak mau.
"Maaf Bu... bukannya Anissa menolak usulan Ibu tapi Anissa takut nanti Bunda marah besar pada Ibu, nanti Bunda akan membenci Ibu... Anissa gak mau itu terjadi Bu..."
Mendengar jawaban Anissa, Clara hanya bisa pasrah tak bisa lagi mencegah keinginan Anisss.
"Yasudah... tapi mungkin kamu bisa pulang nanti sore sayang.. karena hari ini Ibu masih ada pasien yang harus Ibu tangani..." ucap Clara.
"Assalamualaikum..." ucap Vano saat Anissa berbincang-bincang dengan Clara.
"Waalaikum salam..." jawab Anissa dan Clara.
"Nak Vano sudah pulang..." tanya Clara pada Vano.
Vano tersenyum dan mengangguk lalu mencium punggung tangan Clara. Vano menyimpan bunga mawar putih diatas nakas, lalu ia tersenyum pada Anissa.
"Hai.. apa kabar?" Tanya Vano.
"Allhamdulilah baik..." jawab Anissa.
"Ibu... Anissa pengen pulang sekarang ya Bu, pulangnya sama Vano aja ya Bu..." ucap Anissa pada Clara.
Mendengar itu Vano bingung kenapa Anissa ngomongin tentang pulang. "Loh kenapa kamu pulang Anissa...? Kamu kan harus istirahat dulu, kamu juga belum sembuh Nissa..." ucap Vano pada Anissa.
Clara mengusap punggung Vano. "Anissa ingin ketemu Bundanya Van..."
Vano melirikkan matanya pada Anissa yang tengah menunduk. "Bunda...? Tapi kamu yakin Bundamu juga ingin bertemu dengamu...?" Tanya Vano membuat Anissa menatap Vano tak percaya.
"Kenapa kamu bicara seperti itu Van...?" Tanya Anissa tak percaya akan ucapan Vano.
"Sata tahu sekarang... selama ini kamu tidak pernah sedikitpun kan disayang Bundamu itu...?" Tanya Vano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anissa Almaera [COMPLETED]
Ficción GeneralKalau menurutmu aku ini orang yang tersesat. Kenapa tak kau peluk dan sayangi aku, kemudian kau tunjukkan kebenaran itu. Kenapa kau malah membenciku, mengutuk, menghardik dan bahkan seakan memutuskan persaudaran denganku. Meskipun begitu rasa cinta...