🌙🌙🌙
Anissa berjalan dengan perasaan yang sangat bahagia, sesekali Anissa melihat lalu mencium gelang yang diberikan Vano padanya. Anissa sangat bahagia karena ia memiliki Vano yang sangat mencintainya. Akhirnya ia mempunyai orang yang sangat menyayangi dan mencintainya selain sahabat-sahabatnya.
"Anissa..." ucap Hana mengagetka Anissa.
"Asstagfirullah... kakak ngagetin saja ihh.." ucap Anissa.
"Aku lihat belakangan ini kamu suka dianter seorang pria, siapa dia... ?" Tanya Hana ketus.
"Di-" ucapan Anissa terpotong.
"Jangan disini ikut aku.. kita ngobrol dikamarku..." ucap Hana lalu berjalan mendahului Anissa menuju kamarnya.
Dengan perasaan bahagia, Anissa mengikuti kakaknya berjalan menuju kamar Hana. Sesaat sesudah sampai Hana langsung menutup pintu rapat-rapat. Anissa melihat kamar Hana yang begitu nyaman dan sangat luas ada televisi juga sofanya bahkan kasurnya pun berukuran king size, sprainya pun kelihatan sangat lembut. Berbeda banget dengan kamar Anissa yang sempit juga gelap kalau saja tidak ada lampu yang menyinari kamarnya.
"Duduk Anissa.. kenapa kamu malah melamun dan senyum-senyum sendiri..." ucap Hana membuyarkan lamunan Anissa.
"Ahh.. iya kak.." Anissa pun duduk disofa bersama dengan Hana.
"Ayo ceritakan.. siapa dia.." tanya Hana.
Bukanya menceritakan Anissa malah senyum-senyum sendiri. "itu wajah kamu kenapa berubah warna jadi merah...?" Tanya Hana lagi.
"Ahh.. masa sih..?" Ucap Anissa malu.
"Siapa Anissa...?" Tanya Hana yang sudah mulai geram dengan Anissa
"Dia Devano Harsya Atmaja..." terang Anissa malu-malu.
"Apa hubunganmu dengan dia..?" Tanya Hana dengan nada suara serak.
"Dia.. dia.. dia pacar aku..." ucap Anissa malu-malu. "Kami pac-"
"APAHHH...?" Ucap Hana dengan nada tinggi dan marah sambil berdiri tak percaya akan apa yang tadi diucapkan adik kembarannya itu.
"Kenapa kak..?" Tanya Anissa ikut berdiri.
"Kamu jahat Nissa... kamu jahat.. hiks.." ucap Hana sambil menangis.
"Kak.. kenapa Anissa nggak ngerti...?" Ucap Anissa sambil mencoba meraih tangan Hana.
"Keluar kamu Nissa dari kamarku... ahh.." ucap Hana sambil menahan sakit didadanya.
"Ya Allah kak.. kakak kumat lagi..? Dimana obatnya kak...? Biar Anissa obatin..." Panik Anissa.
"Tidak perlu.. sekarang kamu keluar..." ucap Hana dengam nada tinggi namun sambil menahan rasa sakit. "Akh..."
"Tapi kak.." kekeuh Anissa.
"Keluar Anissa aku mohoon.." ucap Hana sambil mendorong tubuh Anissa keluar dan.
Bruk.
Pintu ditutup dengan keras oleh Hana. Membuat Jum dan Ujang yang mendengar langsung menghampiri Anissa yang tengah berusaha membuka kembali pintu kamar Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anissa Almaera [COMPLETED]
Ficción GeneralKalau menurutmu aku ini orang yang tersesat. Kenapa tak kau peluk dan sayangi aku, kemudian kau tunjukkan kebenaran itu. Kenapa kau malah membenciku, mengutuk, menghardik dan bahkan seakan memutuskan persaudaran denganku. Meskipun begitu rasa cinta...