Anjuu wattpad error parah, uda cape2 nulis diilangin gitu aja. Dua cerita pula, susah2 bangun emosi, malah ilang.. #grrr #ainkngamuk #kembalikantulisankupliiiiissss
Nulis lagi lah, mudah2an masi inget..
____________________________________
Songfic. Ego Sendiri
Sasuke x NarutoHarusnya tak begini, di antara kau dan aku
~
Surat undangan itu tetap datang. Meski tidak diinginkannya. Meski tidak di ridhoinya.
Hubungannya dengan si kekasih gelap sudah tiga tahun berjalan. Tak ada siapapun yang tahu. Padahal mereka satu kantor. Wakil CEO dan karyawan.
Sasuke dan Naruto.
.
Naruto mendengus pada kertas mewah di atas mejanya.
Nama kekasih rahasianya tertulis apik dengan tinta emas. Menemani satu nama disana. Bukan namanya. Nama lain yang sangat di kenalnya. Nama perempuan. Haruno Sakura.
Kekasihnya baru saja melewat di depan kubikalnya. Tidak menyapa, tidak menoleh. Hanya melintas saja.
Naruto mendengus lagi. Seminggu lagi, bukan waktu yang lama untuk melepaskan kekasih menikah dengan orang lain. Apalagi jika mereka akan tetap satu kantor dan bertemu setiap hari. Walau pada awalnya Sasuke yang meminta Naruto untuk jadi kekasihnya, tapi sekarang tampaknya keadaan berbalik pada Naruto.
Sementara Sasuke memandang kekasih pirangnya dari balik kaca ruangan pribadinya. Di tangannya ada surat undangan yang sama. Andai ia bisa mengubah nama perempuan itu dengan nama Uzumaki Naruto. Tangannya mengepal, meremas kertas mewah itu hingga hancur. Hubungannya dengan Naruto adalah aib keluarga. Dan dia tak mau orang tuanya hancur gara-gara preferensi sex-nya yang melenceng.
*
Sama-sama bertahan hanya karena satu ego sendiri~
Pada jam pulang kantor begini, sudah biasa lift yang hanya dua buah itu selalu penuh di buru karyawan yang ingin segera pulang. Naruto juga begitu, dia mengantre paling akhir barisan. Tetiba bahunya di colek dari belakang.
Sasuke disana, berdiri tegap, berwajah teplon. Tidak apa-apa, kalau di kantor semua orang tahu kalau mereka adalah teman sepermainan sejak masa sekolah. Jadi tak ada yang curiga.
Naruto berjalan gontai mengekor wakil bos-nya dari belakang. Ia sedang bingung, harusnya rutinitas ini sudah berakhir. Bukankah Sasuke akan menikah, minggu depan?
Pintu lift khusus pimipinan tertutup tepat saat Naruto melangkah masuk dan langsung di tarik Sasuke ke dalam pelukannya.
"Kau menghindariku?" Sasuke menciumi wangi rambut pirang yang sudah bercampur bau keringat. Naruto menggeleng.
"Kenapa?"
"Huh?"
"Karena aku harus menikah?" Sasuke melonggarkan dekapannya. Iris biru balas menatap. Kepala pirang menunduk.
"Dengar! Kau milikku, juga sebaliknya. Kita akan begini selamanya. Jangan memikirkan hal yang tidak sanggup kau pikirkan. Mengerti?"
Kali ini Naruto tersenyum. Sedikit. Lift terbuka. Pelukan terlepas. Keduanya keluar menuju kendaraan masing-masing.
**
Sering kita sembunyi di balik sikap dan kata
~
Fugaku Uchiha adalah pimpinan yang sebenarnya. Pemilik dari perusahan ini. CEO. Bos besar.
Naruto sebagai karyawan sudah mengetahui sejak pertama masuk perusahaan ini. Yang dia tidak tahu adalah, kenapa Bos-nya itu berdiri di samping meja kerjanya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubuk Racun
FanfictionKumpulan cerita tidak jelas, absurd, dan plesetan kurang kreatif. Sebaiknya baca dengan kepala dingin, tidak sedang emosi, tidak sedang lapar, atau menahan kencing. Mohon maaf bila ada kesamaan ide dan jalan cerita, anggap aja kebetulan, oke..