6 - Like Hell

15K 2.3K 52
                                    

Jaehee sedang bermanja-manja pada 'ibunya' sekarang. Jaehyun yang sedang dalam keadaan badmood hanya melempar pandangannya ke luar mobil, mengabaikan putri dan 'istrinya' yang sedang berbincang.

"Taeyong Oppa, apa sekarang aku harus memanggilmu Eomma?"

"Huh?" Taeyong terkejut akan pertanyaan Jaehee.

Ya benar. Bukankah salah satu alasan ia mau menikah dengan si Pemarah itu adalah ingin menjadi sosok ibu bagi Jaehee? Tapi, dia kan laki-laki. Masa Jaehee harus memanggilnya 'Eomma'?

"Bagaimana dengan 'Appa'?"

"Tapi aku sudah memanggil Appa dengan sebutan 'Appa'. Masa sama sih? Tidak seru kalau sama."

"Begitu ya.." Taeyong berpikir dan Jaehee menunggu.

Suasana dalam mobil yang hening membuat Jaehee bosan hingga ia kembali bermanja-manja dengan Taeyong. Memeluknya erat dan sesekali memainkan bunga mawar yang tersemat di jas Taeyong.

"Aku sayang pada Eomma dan Appa. Sayaaaang sekali. Nanti aku akan beritahu kepada Josoon dan Daeshin jika aku sudah punya Eomma. Pasti mereka tidak mengejekku lagi."

Taeyong tersenyum dan mengelus surai Jaehee dengan lembut hingga membuat gadis kecil itu tertidur.

Lelaki manis itu melirik pria yang sedang sibuk memandang keluar tanpa mau menengoknya sedikitpun. Toh Taeyong juga tidak mau dilirik oleh pria itu.

"Aku tau aku tampan tapi tidak bisakah kau menjaga pandanganmu?!"

Cepat-cepat Taeyong membuang pandangannya ke depan. Mengerang pelan atas kesalahannya yang melamun sambil menatap Jaehyun. Pria itu pasti mengiranya suka padanya.

"Dasar bodoh." Umpat Jaehyun pelan. Namun Taeyong masih cukup sehat mendengarnya.

"Apa katamu?!"

"Dasar bodoh! Apa kurang jelas? Aku bilang kau bodoh! Mengerti?!"

"Kau!" Taeyong menjitak belakang kepala Jaehyun dengan sedikit keras.

"Yak! Apa masalahmu?!"

"Apa masalahku?" Taeyong mengulang pertanyaan Jaehyun.
"Masalahku adalah karena kau sudah berani memanggilku bodoh! Aku ini jenius! Jangan pernah panggil aku bodoh!"

"Kau memang terlihat bodoh di mataku. Lalu aku harus apa? Lebih baik mengatakannya langsung kan? Daripada mengatakannya di belakangmu, itu lebih menyakitkan!"

"Kau benar-benar tidak bisa menghargai perasaan orang lain! Kau selalu mementingkan perasaanmu! Kau itu egois! Oh Tuhan.. kenapa Jaehee yang manis bisa memiliki ayah sepertinya?" Taeyong membuat gestur seperti sedang berdoa. Yang mana membuat Jaehyun langsung menoyornya tanpa belas kasihan.

"Jangan sok suci! Kau bicara seperti itu seolah kau tak pernah egois saja."

"Aku memang pernah bersikap egois. Tapi aku hampir tidak pernah melakukannya."

"Dasar sok suci!"

"Aku-"

"Permisi Tuan, bukannya ingin mengganggu, tapi kita sudah sampai." Supir yang sejak tadi diam pun memotong pertengkaran -perang- antara kedua pasangan baru itu.

"Berikan anakku!" Jaehyun mendengus dan segera mengambil alih anaknya yang tertidur di pelukan Taeyong untuk ia gendong.

"Dasar penggerutu."

"Aku bisa mendengar itu."










💨













I Love Taeyong Oppa (JAEYONG)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang