"Abeoji mendengarnya."
Jaehyun dan Taeyong sama-sama membulatkan matanya terkejut.
"T-tapi dari mana?"
"Dari perawat-perawat itu. Mereka membicarakanmu." Ujar Nyonya Jung.
Jaehyun kalut. Bagaimana jika kesehatan ayahnya menurun karena berita itu?
Dalam hati ia merutuki siapapun perawat yang telah menyebarkan berita itu pada ayahnya.
"Abeoji baik-baik saja."
Seakan mengetahui kekalutan anaknya, Tuan Jung berbicara dengan tenang. Pria itu menepuk pundak putranya dengan bijak dan berkata.
"Abeoji percaya padamu. Abeoji percaya pada cinta di antara kalian."
Kali ini Taeyong yang meneguk ludahnya kasar.
Tiba-tiba putaran kejadian beberapa menit yang lalu di dalam mobil terputar dengan apik di otaknya.
"Apa kau cinta padaku? Karena aku tak mau cintaku bertepuk sebelah tangan."
Taeyong menoleh dengan cepat menatap Jaehyun yang sedang serius dengan jalanan di depannya. Alisnya bertautan tidak mengerti.
"Apa sih?! Kalau bicara itu yang jelas. Memangnya kau pikir aku penyair?!" Taeyong bersungut-sungut.
Jaehyun yang awalnya sibuk menenangkan detak jantungnya justru dibuat dongkol dengan kelakuan istrinya.
"Kau tidak mengerti?!" Jaehyun menaikkan nada bicaranya.
"Tidaklah! Nilai bahasaku rendah!" Taeyong yang sudah terlanjur bete langsung melemparkan pandangannya di luar kaca mobil. Mengabaikan Jaehyun yang saat ini mengusap wajahnya kasar.
"Kau ini kenapa bodoh sekali sih?!"
"Jangan bicara seolah kau juara satu olimpiade dunia!"
"Tapi kau ini memang bodoh! Begitu saja tidak mengerti! Artinya adalah aku cinta padamu!"
Taeyong membulatkan matanya terkejut. Ia menengok ke arah suaminya yang tengah kesal, dilihat dari kedua alisnya yang menyatu.
"Kau...serius?"
"Apa itu perlu aku jawab? Dengar ya Jung Taeyong, aku ini sama sekali tidak ada romantisnya. Jadi jangan harap sikapku padamu layaknya Lee Jongsuk pada Han Hyojoo. Memangnya ini kehidupan drama apa?" Jaehyun menggumam di kalimat terakhirnya.
Saat di belokan terakhir menuju rumah sakit, Taeyong tersenyum dengan lebar dan memeluk Jaehyun sangat erat hingga Jaehyun nyaris membuat mobilnya oleng dan menabrak tong sampah.
"Y-yak! Lepaskan! Nanti aku menabrak!"
"Huaaa aku tidak menyangka Tuan Penggerutu ini cinta padaku. Aku juga mencintaimu kok, jadi jangan patah hati ya? Kkkk~"
Jaehyun memutar bola matanya malas dan mencibir. "Dasar alay."
Pipi Taeyong merona begitu saja dan sayangnya sang ibu mertua menangkap basah rona merah itu.
"Eeii.. kenapa Taeyongie memerah? Apa kalian melakukannya dengan romantis semalam? Kudengar Jaehee ada di rumah besanku."
Wanita itu menggoda kedua pemuda di depannya sambil tertawa-tawa.
Mulutnya sibuk mengunyah apel selagi terus menggoda pasangan itu sampai Jaehyun memekik karena terlalu malu.
"Eomma hentikan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Taeyong Oppa (JAEYONG)✔
FanficJung Jaehee sangat menyukai Taeyong. Dia berharap Taeyong adalah ibunya. Tapi sang ayah justru tidak menyukai Taeyong sejak pertemuan pertama mereka. Lagipula, Jaehyun pikir mana mungkin dia menikahi seorang lelaki hanya karena putrinya sangat meny...