9 - Rival

14.3K 2.2K 327
                                    

Lagi-lagi di pagi hari Taeyong harus merasakan tulang ekornya yang kaku karena tidur di sofa. Matanya mengerjap saat melihat ranjang yang telah kosong tanpa pemiliknya.

"Di mana orang itu?" Gumamnya.

Dua detik setelah itu pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan Jaehyun dengan balutan bathrobe putihnya.

"Tumben sekali. Ada apa? Apa kepalamu terbentur sesuatu semalam?"

Jaehyun berdecak. "Diamlah. Moodku sedang bagus pagi ini. Jangan kau berani menghancurkannya dengan kalimat tidak bermutumu itu."

Taeyong berdiri dari sofa dengan selimut dan bantal di tangannya. Ia meletakkan itu semua di ranjang dan menatanya dengan rapi.

Jaehyun menghampiri lemarinya dan mengeluarkan setelan kemeja kerja serta jasnya.

"Pergilah dari sini. Atau kau mau melihat tubuhku heh?!"

"Yang benar saja? Apa aku sudah tidak waras?" Taeyong segera keluar dari kamar itu dan berniat untuk mandi.

"Dasar bocah."










"Selamat pagi Eomma!" Jaehee menyapa Taeyong saat anak itu baru saja keluar dari kamarnya dengan mengenakan seragam dan membawa tasnya.

"Selamat pagi Jaehee. Sudah menata bukumu?" Taeyong sibuk mengemasi barang-barang yang akan ia bawa saat pemotretan hari ini. "Maafkan Eomma, tidak bisa membantumu ganti baju."

"Tidak apa-apa kok. Jaehee kan sudah besar, jadi bisa melakukan semuanya sendiri." Jaehee meletakkan tasnya dan segera duduk di kursi makan untuk memakan sarapannya.

"Apa Eomma akan mengantarku hari ini?"

"Tentu saja. Kita akan berangkat bersama dengan Appa. Lalu nanti siang Appa akan menjemputmu dan kita akan makan siang bersama."

"Yey!! Aku ingin kita makan masakan Perancis nanti."

"Itu yang akan kau dapatkan nanti. Sekarang habiskan sarapanmu."

Jaehyun keluar dari kamarnya dan siap untuk berangkat saat melihat putrinya sedang memakan sarapannya.

"Jangan berangkat dulu. Kau tidak mau memberi kami tumpangan?" Tanya Taeyong saat melihat Jaehyun sedang memakai sepatunya.

"Aku hanya memakai sepatu. Aku bahkan belum mengambil kunciku." Jaehyun menjawab dengan tampang sok polosnya.

"Baiklah lupakan." Taeyong melengos dan memilih untuk menata bekal untuk anaknya.

"Aku sudah selesai! Ayo berangkat!" Jaehee dengan sangat bersemangat menghampiri Taeyong dan memasukkan bekal yang telah disiapkan olehnya.

"Baiklah ayo berangkat." Jaehyun segera menggendong anaknya dan menyerahkan tas Jaehee untuk dibawa oleh Taeyong.

Jika dilihat dari jauh, mereka nampak seperti keluarga yang bahagia. Memiliki seorang anak yang cantik dan lucu.

Keluarga yang sangat sempurna, sampai-sampai beberapa orang yang berada di lobby apartement memandang ke arah keluarga kecil itu yang sedang berjalan beriringan dengan penuh suka cita.

Yeah, suka cita, jika mereka tidak mendengar apa yang diucapkan oleh mereka dalam jarak dekat.

"Jangan kau menjadi genit di depan Kyuhyun. Dia orang yang baik. Dia religius. Jangan nodai dia."

"Kau pikir aku penggoda?"

Jaehyun mengedikkan bahunya acuh. "Kau terlihat seperti itu di mataku."

"Kau benar-benar menyebalkan."

"Kenapa kalian selalu bertengkar sih?" Jaehee yang sedang berada di gendongan Jaehyun mengerucutkan bibirnya kesal.

I Love Taeyong Oppa (JAEYONG)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang