16 - You Are The Witch!

13.3K 1.9K 180
                                    

Taeyong memasuki sebuah toko alat tulis yang sempat dikatakan Wendy tadi.

Suasana di sana cukup ramai dan jujur Taeyong sedikit resah apabila beberapa orang di sana mengenalinya.

Meskipun ia telah memakai masker untuk menutupi wajahnya, namun siapa yang akan menjamin dirinya tidak dikenali oleh orang lain?

Taeyong menghampiri salah seorang pegawai toko untuk segera menyediakan apa yang akan ia beli.

"Permisi Nona, bisakah aku mendapatkan tinta?"

"Warna apa yang kau butuhkan Tuan?"

"Warna hitam, biru, dan merah."

"Baiklah, tunggu sebentar maka akan saya ambilkan." Wanita pegawai toko itu mulai memasuki sebuah ruangan yang mungkin saja menyimpan bermacam-macam barang di sana.

Taeyong mengetuk-ngetuk etalase saat seorang lelaki tinggi menghampirinya.

"Lee Taeyong-ssi?! Benarkah itu dirimu?"

Taeyong cukup tersentak saat pria itu tiba-tiba menyapanya.

Butuh beberapa detik untuk ia menjawab dan melihat ke sekitarnya sebelum ia tersenyum di balik masker itu dan mengucapkan kata 'ya' yang cukup lirih.

Lelaki itu nampak berbinar senang. "Woaah! Aku adalah penggemarmu! Aku menyimpan beberapa foto dari dirimu!"

Taeyong mengangguk sekilas dan memperhatikan penampilan lelaki itu. Dia nampak seperti anak dua puluhan. Seperti anak yang masih kuliah. Mungkin dua tahun lebih muda darinya.

"Taeyong-ssi, maukah kau membantuku?!"

Saat akan bertanya, pegawai wanita itu telah kembali dan menyerahkan tinta pesanan Taeyong.

Ia segera membayarnya dan hendak pergi dari tempat itu sebelum lelaki tadi mencegahnya.

"Tunggu! Taeyong-ssi, aku sudah meminta bantuanmu? Tidak bisakah kau membantuku?"

"Membantu apa?"

"Emm.." lelaki itu menoleh kesana kemari sebelum berbisik. "Mungkin lebih baik kita keluar dari tempat ini terlebih dahulu."

Akhirnya Taeyong menyetujui saran lelaki itu dan mereka telah berada di depan toko.

Lelak itu mulai mengeluarkan selembar kertas dan bolpoint dari dalam tas selempangnya.

"Jadi, Taeyong-ssi, aku adalah seorang mahasiswa. Aku mempunyai tugas untuk mencatat kisah seorang artis dari seorang yang biasa dan kemudian bisa menjadi seorang yang terkenal. Nah kebetulan kau adalah idolaku, dan kita bertemu di sini, bisakah kau bercerita tentang perjalananmu menjadi seorang artis?" Lelaki itu menjelaskan dengan menggebu-gebu.

Taeyong ragu untuk menyetujuinya. Ia melirik arlojinya dan ini sudah sangat terlambat untuk menjemput Jaehee di sekolah. Namun ia tidak bisa begitu saja mengabaikan lelaki di depannya.

Jika dia melakukan itu, bisa saja lelaki ini mengatakan kepada media bahwa ia adalah artis yanh sombong.

"Eum.. tapi bisakah kita lakukan ini dengan cepat? Aku sedang dikejar waktu."

"Baik! Baik! Jadi ayo mulai dengan pertanyaan kapan kau lulus sekolah.."

Beberapa menit berlalu, hingga tanpa sadar Taeyong sudah menjawab semua pertanyaan dari lelaki itu dan memakan waktu sekitar dua puluh menit.

"Maaf, bisakah aku pergi sekarang? Aku harus menjemput Jaehee jika kau tau dia. Dia adalah anakku."

"Ah begitu.. baiklah kau boleh pergi Taeyong-ssi. Terima kasih karena telah membantuku dalam mengerjakan tugas kuliah ini. Sekali lagi terima kasih." Lelaki itu membungkuk dan segera dibalas oleh Taeyong setelah ia mengucapkan 'sama-sama' kepadanya.

I Love Taeyong Oppa (JAEYONG)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang