Jaehyun menggeliat saat alarm di atas nakasnya berbunyi. Waktu menunjukkan pukul enam saat matahari sudah lumayan tinggi dan menyusup di antara jendela kamar yang tertutup.
"Hooaaamh!" Jaehyun menguap dan merentangkan tangannya. Namun tangannya seketika menyentuh sesuatu yang lumayan keras dan halus.
Jaehyun menoleh ke kiri dan mendapati tangannya menyentuh wajah Taeyong yang masih terlelap. Wajahnya terlihat sangat lelah.
Diam-diam Jaehyun mendekat untuk memperhatikan wajah tidur Taeyong. Mulai dari rambutnya yang berantakan, turun ke dahi, ke kedua matanya yang tertutup, ke hidung mungilnya, ke kedua pipinya yang merona merah -Jaehyun jadi ingin merasakan memegang pipi itu karena terlihat seperti marshmallow di matanya- lalu turun ke bibir mungilnya yang sedikit terbuka.
Jaehyun menelan ludahnya kasar.
Entah ia kena kutukan atau apa, tapi ia merasa sangat ingin menyentuh bibir itu.Padahal baginya, tidak ada bibir yang menjadi favoritnya kecuali bibir sang mendiang istrinya, namun kali ini ia merasa bibir Taeyong begitu indah.
Istilahnya, lips goals sekali.
"Dia lebih baik tidur seperti ini. Terlihat polos, bukannya menyebalkan seperti biasanya." Gumamnya pelan.
Tiba-tiba Jaehyun melihat mata Taeyong yang bergerak-gerak, seperti hendak terbuka. Cepat-cepat Jaehyun kembali ke posisinya dan menutup matanya.
'Tidak lucu saat dia menangkap basah diriku sedang memperhatikannya. Bisa-bisa ia besar kepala.'
"Nghh.." ranjang sedikit bergerak saat Taeyong meregangkan tubuhnya sambil mengerang. Jaehyun masih bertahan menutup matanya.
"Aigoo.. badanku terasa lebih fresh. Tidur di ranjang terasa lebih baik." Gumamnya.
"Aish, aku harus segera mandi. Aku tidak mau terlambat di acara fansign." Taeyong turun dari ranjang dan keluar dari kamar. Jaehyun segera membuka matanya.
"Jadi hari ini dia ada jadwal?"
🐤🐤
"Aku akan menjemputmu nanti. Hubungi aku."
Taeyong membungkuk dan melihat Jaehyun yang berada di dalam mobil juga sedang menatapnya.
"Tidak perlu repot-repot Jaehyun. Aku bisa diantar oleh managerku nanti."
"Tidak. Kau harus menghubungiku jika akan pulang. Aku akan menjemputmu, jangan menolak atau aku tidak akan pernah mau mengantarmu lagi. Pokoknya setelah acara selesai dan kau tidak punya jadwal lagi, segera hubungi aku." Jaehyun mengenakan kacamata hitamnya. Taeyong menghela nafas. Sampai kapanpun Jaehyun akan selalu menang.
"Geurae, aku akan mengirimimu pesan nanti. Sekarang pergilah, sebagai Boss, kau tidak boleh terlambat."
"Sampai jumpa."
Taeyong melambaikan tangannya saat mobil Jaehyun melaju meninggalkan gedung agensinya.
"Dasar Tuan pemaksa."
🐤🐤
"Sajangnim, Hajin-ssi mengundurkan diri hari ini. Setelah menikah dia akan pindah ke Inggris mengikuti suaminya."Jaehyun menatap Seokjin yang berdiri di hadapannya.
"Lalu? Apakah kita tidak akan mempunyai sekretaris baru?"
"Emm, Saya akan mencarinya Sajangnim."
"Cari secepatnya. Kau yang akan interview mereka dan kau yang akan memilihnya. Aku mempercayakan ini padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Taeyong Oppa (JAEYONG)✔
FanfictionJung Jaehee sangat menyukai Taeyong. Dia berharap Taeyong adalah ibunya. Tapi sang ayah justru tidak menyukai Taeyong sejak pertemuan pertama mereka. Lagipula, Jaehyun pikir mana mungkin dia menikahi seorang lelaki hanya karena putrinya sangat meny...