"Apakah tempatnya masih jauh?"
"Sebentar lagi sayang."
Jaehee menganggukkan kepalanya dan mengalihkan perhatiannya pada pemandangan jalan di luar mobil.
Pemotretan Taeyong belum selesai, dan terpaksa Jaehyun harus menjemput dan makan siang sendirian bersama anaknya tanpa Taeyong.
Jaehee sangat kecewa awalnya karena Eommanya tidak menempati janji untuk makan siang bersamanya.
Namun Jaehyun memberi gadis itu pengertian bahwa ibunya saat ini sedang bekerja.Dan berakhirlah anak itu meminta untuk melihat pemotretan Taeyong.
Jaehyun segera memakirkan mobilnya di depan gedung studio saat telah sampai dan menggendong anaknya untuk masuk.
"Appa tak pernah mengajakku kemari."
"Appa juga jarang kemari sayang. Tempat ini sebenarnya sangat membosankan."
Saat sampai di depan studio dua, Jaehee membulatkan matanya ketika ia melihat Taeyong sedang berpose bersama Mingyu yang ada di sebelahnya.
"Siapa itu, Appa? Kenapa dia dekat dengan Eomma? Apa Appa mengenalnya?" Jaehee menoleh kearah ayahnya saat bertanya.
"Lupakan dia sayang, dia hanya orang yang tidak penting. Kau tidak perlu memikirkannya."
Jaehyun menurunkan Jaehee dari gendongannya dan duduk di salah satu kursi yang disediakan oleh kru lalu memangku putrinya. Mereka berdua terus terpaku pada adegan demi adegan yang dilakoni oleh kedua manusia itu.
Jaehyun mencibir habis-habisan saat melihat Mingyu mencari kesempatan dengan menata rambut Taeyong saat sedang break. Padahal -Demi Tuhan- Jaehyun tidak melihatnya berantakan sedikitpun.
"Pria itu.. apa dia tidak bisa menjaga tangannya?" Gumamnya pelan. "Dia juga sama saja, sepertinya menikmati sekali rambutmu dipegang oleh orang itu?"
Jaehyun melirik anaknya yang berada di pangkuannya sedang melihat sekeliling.
"Bahkan saking asyiknya berduaan kau tidak mengetahui keberadaan anakmu? Kalian berdua memang cocok, penggoda dan perayu. Kenapa kalian tidak menikah saja dan menyelamatkan aku dari siksaan batin ini?"
"Appa ini! Dari tadi bicara apa sih? Kenapa bergumam tidak jelas seperti itu?"
"Sudahlah. Kau diam saja."
Jaehee cemberut mendengar balasan ayahnya.
Ayahnya itu benar-benar menyebalkan.
"Aishh.. kenapa Eomma lama sekali? Apa Eomma tidak melihatku ada disini?" Gadis kecil itu melipat kedua tangannya di dada dan menyandarkan punggungnya di dada sang ayah.
Mereka benar-benar terlihat mirip saat sedang kesal dengan orang yang sama -Taeyong.
"Appa punya ide, kenapa tidak kau hampiri saja Eomma-mu itu? Ajak dia kemari dan Appa akan bicara padanya agar ia bisa menyelesaikan omong kosong ini dengan cepat."
"Bolehkah aku kesana?" Jaehee memandang berbinar pada ayahnya.
Jaehyun mengerutkan keningnya. "Tentu saja, siapa yang berani melarang anakku untuk ke sana? Yang ada aku akan melarangnya datang kemari."
"Woaah Appa daebak!!" Jaehee bertepuk tangan dengan heboh.
"Sana! Temui Eomma-mu dan suruh dia menemui Appa."
"Okay!" Dua detik setelahnya Jaehee telah berlari menghampiri tempat break Taeyong dan Mingyu.
Dari kursinya, Jaehyun menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Taeyong Oppa (JAEYONG)✔
FanfictionJung Jaehee sangat menyukai Taeyong. Dia berharap Taeyong adalah ibunya. Tapi sang ayah justru tidak menyukai Taeyong sejak pertemuan pertama mereka. Lagipula, Jaehyun pikir mana mungkin dia menikahi seorang lelaki hanya karena putrinya sangat meny...