1

42.4K 2.2K 70
                                    

Sory udah up cerita baru sedangkan masih ada cerita yang belum aku tulis sampai end. Cerita ini aku tulis tanpa edit, jadi harap maklum kalau masih banyak kerkurangnya.

Aku akan selesain cerita-ceritaku secara bertahap. Aku buka lapak baru karena takut lupa dengan ide-ide ceritanya.  Dari pada hilang dan lupa, jadi aku memutuskan mempublikasikannya.

Cerita ini tentang luka. Bukan hanya wanita lo yang memiliki luka dihatinya. Laki-laki pun juga sama. Tapi tenang, ceritanya bukan laki-laki yang putus asa terus bunuh diri dipohon toge karena cinta hehehe...

Kalau mau order buku bisa hub:

Ig: puputhamzah24

Line : puputhamzah

Wa: 085273991066


Selamat membaca!!!

Seorang perempuan sedang sibuk berkutat didapur kecilnya membuat siapa saja pasti tersenyum karena melihat semangat dari perempuan ini. Resya Melati indah nama yang diberikan sang Ayah.

Menjadi seorang putri dari seorang TNI membuat Resya dan keluarganya harus tabah jika sesuatu terjadi pada Ayah termasuk kehilangan sang Ayah. Saat usia Resya 15 tahun ia dan kedua adiknya harus kehilangan sang Ayah yang meninggalkan karena tugas.

Ibunya bernama Ina. Ina  begitu mencintai  suaminya hingga tak kuat menerima kabar meninggalnya sang suami. Ina stress dan akhirnya jatuh sakit. Semenjak itu Resya menjadi ibu sekaligus Ayah untuk kedua adik laki-lakinya yang hanya berbeda satu dan dua tahun darinya.

Rizal dan Reko kedua adik Resya yang akan menuruti semua ucapan sang Kakak. Keduanya sangat santun dan bergantian menjaga ibu mereka sementara Resya bekerja mencari tambahan uang untuk kebutuhan mereka.

Untung saja uang dari pensiun Ayah mereka bisa membantu kehidupan sehari-hari dan Jaminan kesehatan dapat membuat mereka bebas dari biyaya perawatan sang ibu tapi untuk biyaya lainnya ternyata mereka masih kekurangan. Rizal bahkan tidak bisa mengikuti les dan Reko yang ingin masuk club bola harus berhenti karena tidak memiliki uang untuk biyaya perbulan club. Resya? Yang dulunya kursus biola harus segera mengubur mimpi-mimpinya untuk masuk ke sekolah musik.

Beberapa tahun berlalu, Resya saat ini telah bekerja di salah satu pusat perbelanjaan dengan modal ijazah SMAnya. Rizal yang baru tamat SMA bekerja di bengkel yang tidak jauh dari rumah mereka. Sedangkan Reko yang masih SMA harus berjuang memenuhi permintaan kedua Kakaknya agar Reko bisa masuk universitas dengan beasiswa.

"Widih nasi goreng ikan terinya sudah siap di santap" ucap Reko.

Resya tersenyum "Iya...hmmm hari ini Mbak nggak bisa jenguk ibu. Kalian bisakan pergi kesana?" tanya Resya menatap kedua adiknya dengan memohon.

"Ya ampun Mbak. Pasti kita kesana ya nggak bang?" ucap Reko menyenggol lengan Rizal.

"Iya Mbak. Hmmm...Mbak, Rizal sudah dapat uang untuk Mbak lanjut ke universitas" ucap Rizal menyerahkan amplop putih yang berisi gajinya.

Resya tersenyum dan mendorong amplop itu "Ini gaji kamu. Kamu yang berhak untuk melanjutkan kuliah Zal. Kamu laki-laki dan kalau kamu menikah kamu harus bertanggung jawab dengan keluargamu. Kalau Mbak sih tanggung jawab suami Mbak nanti zal" jelas Resya.

Mbak pengen kalian yang kuliah. Harapan Mbak kalian jadi orang sukses. Kehilangan Ayah harus membuat kita kuat agar ketika ibu sembuh dia bangga pada kita.

"Tapi Mbak..." Rizal mencoba membujuk Resya namun Resya menggelengkan kepalanya.

"Mbak anak tertua Zal dan kamu harus mengikuti saran Mbak. Kamu lebih berhak melanjutkan kuliahmu jangan pikirkan Mbak!" ucap Resya tegas.

Penyembuh Luka (naik Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang