Ada yang tanya. Kok ceritaku banyak yang ngegantung? Itu bukan ngegantung tapi udah selesai di wattpad dan telah aku unpub.
Yang belum selesai masih akan terus aku up sampai selesai kok. Sabar ya...
No edit typo bertebaran. Selamat membaca!!!
Resya menyuapi ibunya bubur. Mata ibunya tetap saja kosong tapi untungnya ibunya tidak histeris seperti kemarin malam.
"Yaya..." ucap Ina.
"Iya Bu" Resya menggenggam tangan ibunya dengan erat.
"Kamu anak ibu ...hiks...hiks...". Ucap Ina.
"Iya Bu Yaya anak ibu yang paling cantik" ucap Resya tersenyum. Dengan sabar ia menyuapkan bubur kedalam mulut ini dan mengelap sisa-sisa bubur di bibir Ina. Hening, Ina menatap Resya dengan lembut.
"Kalau ibu pergi kamu ambil kotak yang ada dilaci lemari ibu nak" ucap Ina sambil mengelus rambut Resya dengan lembut.
"Ibu nggak boleh ngomong begitu. Ibu nggak boleh pergi" ucap Resya.
Tiba-tiba ekspresi wajah Ina berubah menjadi raut wajah ketakutan. Ina melihat kekanan dan kekiri dengan tubuhnya yang bergetar.
"Mereka mau ambil kamu...mereka mau bunuh kamu. Ibu marah...ibu marah Yaya" Ina mencengkram tangan Resya. "Arghhhhh...Ibu akan selalu melindungimu nak. Itu janji ibu" teriak Ina.
"Ibu... Ibu"Resya panik ia berusaha untuk memeluk Ina dan mencoba menenangkan Ina.
"Ibu bawa kamu karena dia pasti meminta ibu menjaga kamu nak. Dia sayang kamu nak tapi mereka jahat" teriak Ina.
Resya sama sekali tidak mengerti ucapan Ina. Ia mengeratkan pelukannya . "Ibu...jangan kayak gini Bu. Ibu harus sembuh hiks...hiks..."
Tiba-tiba sorot mata Ina berubah menjadi sorot mata kemarahan. Ia mendorong Resya dan mencengkram tangan Resya hingga membuat Resya meringis kesakitan.
"Pergi! dasar tidak tahu diri kamu! Saya menjaganya sampai dia sadar. Kalian tidak akan pernah bisa menyakiti Leta. Harta membuat kalian menjadi kejam. Anggap saja Leta sudah mati, saya berjanji akan membawanya menjauh dari kalian!" teriak Ina. Ia memukul wajah Resya.
"Hahahahaahaha..." Tawa mengerikan Ina membuat Resya menangis tersedu-sedu.
Rizal dan Reko baru saja datang terkejut melihat teriakan ibunya. Riza memeluk Resya dengan erat dan membawa Resya keluar dari ruang perawatan Ina. Reko memanggil suster karena ibunya kembali mengamuk.
Saa ini Resya, Reko dan Rizal duduk ditaman rumah sakit sambil menatap beberapa pasien rumah sakit jiwa yang sedang berkeliaran disana.
"Kata perawat beberapa hari yang lalu saat Mbak di Bandung ada seseorang yang datang menemui ibu" ucap Reko.
Resya menghapus air matanya dan menatap adiknya dengan tatapan bingung.
"Siapa?".
"Rizal dan Reko juga nggak tahu Mbak. Tapi semenjak mereka menemui ibu. Ibu jadi kumat dan teriak-teriak. Bahkan dokter terpaksa menyuntik ibu dengan obat bius agat ibu tertidur. Ibu kayak orang ketakutan Mbak" jelas Rizal.
"Bahkan ketika Reko mau memeluk ibu. Ibu histeris dan minta dipertemukan sama wanita yang bernama siapa gitu hmmm.... Reko lupa mbak" ucap Reko bingung saat Rizal sengaja menendang kaki Reko. Rizal tidak ingin Reko menyebut nama wanita yang disebutkan Ina.
Resya menatap keduanya adiknya dengan sendu "Kapan ibu sembuh dan bisa masakin kita seperti dulu hiks... Hiks...kapan ibu bisa bangunin kita tiap pagi kayak dulu" ucap Resya kembali menitikan air matanya. Baru kali ini Resya mengeluh didepan kedua adiknya. Selama ini Resya berusaha terlihat tegar dan menjadi penyemangat kedua adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyembuh Luka (naik Cetak)
Любовные романыCerita ini diprivat. (follow aku jika ingin membaca cerita secara utuh) penyesalan datang terlambat. aku menyia-nyiakan cintanya. bodoh karena tidak mengejar dia agar kembali padaku. sekarang dia memiliki keluarga kecil yang membuat impianku hancur...