20

14.1K 2K 298
                                    

Typo bertebaran....

Vote dan komentarnya.  Karena vore dan komentar kalian akan menentukan seberapa cepat ceritaku ini aku up hehehe....

Tembus 400 komentar akan langsung aku up next part... Tapi jangang next doang ya....

Selamat membaca!!!

Acara pembukaan pelelang berlian dan pameran segera dibuka.  Para tamu yang hadir bukan dari kalangan biasa.  Acara ini sengaja diselenggarakan di Mall karena  W cop akan membuka toko cabang di Mall Alexsander ini. 

Saat ini acara pelelang berlian sedang berlangsung. Beberapa orang memamerkan berlian koleksi mereka yang diikutkan didalam pelelangan ini.  Tatapan penuh kekaguaman dari para wanita tertuju kepada sekelompok keluarga  para pria Alexsander yang menyempatkan hadir dalam acara ini.

Para pria ini tentu saja adalah Angga Alexsander,  Kenzo alca Alexsander dan Kenzi Alca Alexsander.  Ketiga pangeran tampan yang menjadi incaran para wanita.  Tapi jangan coba-coba menganggu si kembar Alexsander itu,  Sesil istri dari Kenzo terlihat imut bak Dewi yang lemah lembut dan cantik tapi wanita ini tidak akan pernah jauh dari lengan suaminya itu. Ia bahkan lebih garang dari tampilannya yang terlihat polos dengan wajah tanpa dosa.

 Sedangkan Dona istri dari Kenzi  adalah seorang wanita yang tegas dibalik sikap ramahnya Dona adalah wanita yang ditakuti para lawannya di meja hijau.  Kecakapannya sebagai seorang pengacara handal membuatnya sangat disegani di dunia hukum. Sang suamipun tak berkutik jika Dona marah dan mengancamnya membawa semua anaknya pulang ke Bali.  Satu lagi yang paling ditakuti Kenzi suami Donya yang merupakan polisi tampan  yaitu anak sulungnya yang memiliki ucapan berbisa seperti Kakak Kembarnya Kenzo. Kenta yang terlihat membenci sang Papa karena telah membuat Mamanya menderita.

Para wanita saat ini lebih memusatkan perhatiannya kepada sosok tampan Angga yang terlihat begitu sempurna.  Wajah putih dengan hidung mancungnya beserta rahang tegas membuat para wanita terpesona. Apalagi Angga Alexsander adalah pangeran bungsu yang belum memiliki istri dan tentu saja kekayaan yang dimiliki Angga menjadi dasar utama para perempuan tertarik padanya.

Angga maju keatas podium saat namanya disebut sebagai Ceo yang bertanggung jawab dari pihak mall.  Ia bersama Carla berdiri berdampingan dan saling melemparkan  candaan yang membuat para tamu tertawa melihat aksi keduanya.

"Terimakasi kepada semuanya yang telah membantu acara ini. Terutama Ceo tampan yang satu ini dan para karyawannya" ucap Carla.

"Makasi Tante cantik" ucap Angga membuat para tamu tertawa.

"Hasil dari pelelangan ini akan kita bagikan ke beberapa Yayasan agar dapat membantu para saudara kita yang membutuhkan.  Mbak Cia mohon bantuannya ya!" ucap Carla tersenyum saat melihat Cia yang saat ini sedang duduk bersama keluarganya.

"Saya sangat berterimakasih kepada Mbak Cia karena beliau adalah panutan saya dan Raja Alexsander Kenzo beserta istri serta Kenzi dan beserta istri terimakasih sudah ikut melelang koleksinya" ucap Carla yang kagum melihat kesederhana Cia dan kedua anaknya. Bersahabat dengan Cia, Carra, Lala,  Vio dan Fairis membuat mata hatinya terbuka, karena bukan hanya harta yang terpenting didunia tapi keluarga dan orang-orang yang membutuhkan uluran tangan. Carla juga berterimakasih kepada Cia dan Lala (Kakak ipar Cia istri dari Devan : Mengejar Cinta Dewa)  yang membantunya keluar dari masa terpuruk karena kehilangan anak perempuannya.  Cia dan Vio jugalah yang membantunya mengadopsi Xander. Kehadiran Xander membuatnya bahagia dan menyembuhkan stress yang dialaminya.  Carla kemudian menyebutkan semua para tamu penting lainnya yang hadir pada acara ini.

"Acara ini mungkin menjadi acara terakhir saya sebagai pemimpin  karena saya  saat ini sedang membujuk anak saya untuk menggantikan saya. Tapi saya dan suami saya sering cekcok karena dia juga ingin Xander memimpin perusahaanya hehehe. Hey boy... Jangan tante saja yang bicara" goda Carla memukul lengan Angga sambil terkekeh. 

Penyembuh Luka (naik Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang