No edit typo bertebaran...
Angga tersenyum menyapa para karyawan Mall yang saat ini sedang berbaris rapi menunggu kehadirannya. Kemeja biru rancangan desainer terkenal dan celana dasar berbahan jatuh membuatnya seperti para esekutif muda yang terlihat begitu tampan walau tanpa memakai jas seperti pengusaha pada umunya. Angga memakai kaca mata hitam dan beberapa asisten dibelkangnya membawa semua berkas yang harus ia tandatangin.
"Jadwal saya hari ini tolong dibatalkan, saya ada cara pernting!" ucap Angga namun tiba-tiba langkah kakinya terhenti dan ia menatap sosok yang ada dihadapannya yang tersenyum manis padanya. angga membalas dengan senyumannya yang membuat beberapa karyawan berharap-harap cemas melihat tingkah aneh Angga.
"Kamu Lia ya?" tanya Angga membuat Lia kembali tersenyum manis dan mengganggukan kepalanya. "Keponakanya pak Irawan?" tanya Angga.
"Iya Pak...itu saya!" ucap Lia dengan percaya diri.
"Kamu saya mutasi ke mana ya?" ucap Angga membuat Lia menujukkan senyum bahagiannya. Akhirnya ia akan kembali naik jabatan.
"Rik, kemana enaknya Rik. Ini orang pernah jahatin pacar saya!" ucapan Angga membuat beberapa karyawan lainnya saling berbisik. Apalagi wajah Lia saat ini memucat karena ucapan Angga. Angga pernah meminta salah sau karyawannya yang memiliki jabaran cykup tinggi di Alexsander mart untuk memindahkan Lia atau memecat Lia tapi entah kenapa Lia masih berada di Mall ini hingga membuat Angga kesal.
"Ke daerah sumatera aja Pak, bagian Admin pemasaran lagi butuh karyawan" ucap Riki.
Angga menjetikan jarinya "Kamu saya pindahkan ke lampung ngusrusin maret-maret anak perushaan disana. toko kecil kayaknya ya Rik?"
"Iya Pak, mini maret Pak daerah selatan" ucap Riki.
Turun jabatan, posisi itu menurut Lia sama saja membuatnya menjadi karyawan biasa dan gajinya pasti akan turun hingga 70 persen membuat Lia menggelengkan kepalanya.
"Nggak mau? Kalau kamu nggak mau silahkan tulis surat pengunduran diri kamu!" ucap Angga dingin.
"Kenapa bapak memperlakukan saya seperti ini?" tanya Lia menatap Angga dengan tatapan tajam dan berani.
"maksud kamu? Kenapa apanya?" ucap Angga pura-pura bego.
"Kenapa bapak mutasi saya dan menurunkan jabatan saya? Apa salah saya?" tanya Lia tidak terima dengan perlakuan Angga.
"Kamu pantas menerimanya. Kamu pikir kamu bisa memecat karyawan saya sesuka hati kamu. Kamu sudah mentalahgunakan jabatan kamu. Selama enam bulan kamu sudah memecat 30 karyawan dengan alasan yang menurut saya tidak masuk akal. Dari tiga puluh orang diantara mereka salah satunya pacar saya!" ucapan Angga membuat semua orang kembali berbisik dan penasaran siapa kekasih Ceo mereka.
"Bapak nggak adil dan saya tidak terima!" teriak Lia. Beberapa karyawan bahkan tersenyum karena atasan mereka yang suka semena-mena pada mereka akhirnya akan segera didepak dari jabatannya. Tidak akan ada lagi si Lia yang sering melipahkan tugasnya dan bersantai didalam ruangannya.
"Lia sepupunya Dania. Keponakkan Irawan adik angkat Wiliam lee. See...saya benar bukan?" ucap Angga meninggalkan Lia yang terduduk dilantai meratapi nasibnya.
Pipit beteriak hebo saat melihat kejadian itu. Ia menceritakan bagaimana Angga memutasi Lia dan mengatakan Lia pernah memecat pacarnya.
"So sweeeeetttt banget sih pak Angga. Yaya lo nggak mau masuk ke ruangan Pak Angga dan memeluk dia? Lo nggak rindu gitu?" goda Pipit.
"Mbak..." Resya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Ya ampun ya, Pak Angga itu paket komplit. Lo beruntung banget Ya!" puji Pipit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyembuh Luka (naik Cetak)
RomanceCerita ini diprivat. (follow aku jika ingin membaca cerita secara utuh) penyesalan datang terlambat. aku menyia-nyiakan cintanya. bodoh karena tidak mengejar dia agar kembali padaku. sekarang dia memiliki keluarga kecil yang membuat impianku hancur...