12

12.3K 1.9K 68
                                    

Selamat membaca!!!

Aduh malu-maluin.  Kenapa juga gue baru datang sekarang dan hmmm...gue malu.  Sabar Resya lo bukan pengemis.  Ayo berusha banyak kok pekerjaan lain dan lo harus yakin lo bisa dapetin pekerjaan dalam waktu dekat. 

Kepala gue bener pusing,  gue nggak bisa bergantung sama kedua adik gue.  Gue nggak mau jadi beban mereka.  Berat rasanya kaki gue untuk melangkah.  Gue nggak tahu siapa si Angga itu tapi yang jelas dia bukan orang biasa.  Buktinya pak Riki sepertinya hormat sama dia.

Gue memilih untuk duduk dan menatap keramaian mall.  Mall ini sangat menakjubkan. Coba gue masih kerja disini.

Kenapa gue mesti dipecat?   Kalau waktu bisa diputar gue nggak mau menerima perasaan Dito. Gue harusnya sadar diri siapa gue dan siapa Dito. Gue juga salah sama Dania,  sebagai sahabat gue nggak tahu kalau dia juga suka sama Dito.

Sahabat?  Entalah...

Resya tidak sadar jika seorang laki-laki dengan pakaian formal baru saja datang dan terengah-engah dihadapanya.

"untung anda belum pergi" ucap Riki, ia merasa sangat lelah.

Resya menatap Riki dengan tatapan terkejut.  "kamu...e... pak".

"Saya Riki, asisten Pak Angga Alexsander" ucap Riki.  Resya mencerna ucapan Riki,  ia bingung karena Riki mengatakan jika dirinya adalah asisten Angga.

"Tadi saya diminta pak Angga membantu anda" ucap Riki.

Siapa Kak Angga sebenarnya?  Kenapa dia bisa begitu dihormati.  Benarkan Pak Riki ini asistenya...hmmm... Tunggu Angga Alexsander.

"Dia" tiba-tiba tubuh Resya menjadi lemas.  Ia ingat bagaimana sikapnya kepada Angga membuatnya merutuki kebodohannya.

"Beliau Ceo kita sekligus salah satu pemilik Mall" jelas Riki.

Resya menelan ludahnya dan ia kembali terkejut saat melihat Angga yang baru saja keluar dari lift dan diikuti beberapa bawahanya yang memakai pakaian formal.  Penampilan Angga masih tetap seperti biasa.  Ia memakai kaos dan celana pendeknya serta headphone ditelingannya.

"Mari ikut saya Mbak Resya!" ucap Riki "Hmm anda akan saya tempatkan di tim kreatif" ucap Riki.

Resya mengikuti Riki menaiki lift dan sesekali menatap ke belakang melihat punggung Angga yang telah pergi menjauh.

  Wajah Resya yang memucat saat mengetahui identitas Angga membuat Riki menahan tawanya.  Angga yang sekarang memang sangat jauh dengan Angga yang dulu.  Riki telah bekerja  bersama Angga sejak lima tahun yang lalu. Pekerjaan Angga yang sangat banyak membuat Angga sangat sulit untuk ditemui.  Angga Alexsander dulunya adalah pangeran kecil yang manja dari Alexsanser grup. Anak sulung dari Raffa Alexsander dan Fairis.

Angga yang dulu merupakan orang yang berkarisma dan disukai para karyawannya.  Sifat ramah dan penampilannya yang rapi dan keren dikagumi banyak wanita.  Beberapa prodak perusahaannya yang ada di Singapura laku keras karena ia yang menjadi model di produk yang telah dipasarkan itu.  Parfum,  produk kosmetik dan beberapa produk pakaian.

Angga yang ramah membuat semua orang nyaman berada didekatnya.  Tapi itu beberapa tahun yang lalu sebelum seorang Angga berubah seperti saat ini.  Angga yang sekarang suka melakukan pekerjaan sesuka hatinya.  Walaupun tidak ada yang berubah dari kepemimpinannya tapi gaya dan tatapannya yang serius membuatnya terlihat lebih dingin dan menakutkan bagi karyawanya. 

Kata orang patah hati bisa membuat seseorang berubah dan itu ternyata terjadi pada sosok Angga Alexsander.  Dua kali ditinggal wanita yang ia cintai membuat sikapnya berubah menjandi dingin.  Ia bahkan tak segan-segan membuat wanita yang berusaha mendekatinya menangis.

Penyembuh Luka (naik Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang