Angga membuka matanya. Ia melihat disekelilingnya dan ternyata saat ini dia berada markas xxx tempat para sepupunya sering berkumpul. Angga menghembuskan napasnya dan segera melangkahkan kakinya menuju toilet. Ia mencuci mukanya dan kemudian keluar dari kamar. Ia mencari kunci mobilnya namun langkahnya terhenti saat melihat tatapan tajam dari seseorang yang sangat ia hormati.
"Duduk!" ucap Kenzo dingin.
Dengan terpaksa Angga duduk dan menatap Sesil dan Kenzo dengan tatapan kesal. "makan dulu setelah itu kita perlu bicara!" ucap Kenzo.
Angga memakan makanannya dengan kesal. Tidak ada rasa cemburu melihat perhatian Sesil pada Kenzo. "Ini pasti beli, Sesil mana bisa masak. Bisa mati keracunan kita" ejek Angga mencoba mencairkan suasana.
Sesil memukul lengan Angga karena kesal. "Makan!" Kenzo kembali menatap keduanya dengan tajam.
"Sil, cerai aja Sil dari pada lo mati jantungan tiap hari dibentak!" ucap Angga.
"Enak aja, gue belum mau patah hati kayak lo" ejek Sesil membuat Angga bungkam.
Setelah mereka selesai makan siang, kenzo mengajak Angga duduk disofa yang berada diruang tengah. Kenzo menatap Angga dengan dalam mencoba membaca apa yang dipikirkan adik sepupunya ini.
"Ceritakan apa masalahmu?" tanya Kenzo membuka pembicaraan.
Sesil mencuci piring sambil melirik keduanya. Setelah sholat subuh pagi tadi ia mendapatkan kabar dari Kenzi jika Angga mabuk di club tadi malam. Sebenarnya Sesil masih merasa bersalah karena tidak menerima perasaan Angga dan ia juga menjadi penyebab rumitnya hubungan Angga dan Mili. Mungkin jika bukan permintaan Alm Ela istri pertama Kenzo, ia tidak akan seberani itu mendekati Kenzo dan pastinya ia juga akan luluh melihat perjuangan Angga padanya dulu. Tapi hati tidak bisa dibohongi, ia sangat mencintai Kenzo dan rela menerima kebencian Kenzo saat itu.
Kenzo memukul wajah Angga membuat Angga menatap Kenzo penuh dendam. "Kenapa kau masih mencintai istriku?" tanya Kenzo dingin.
"Tidak....masalah yang kuhadapi bukan karena perasaanku kepada Sesil. Kakak jangan besar kepala, aku tidak mungkin mencintai istri orang" teriak Angga memegang pipinya.
"Kenapa kamu mabuk?".
"Pertanyaan macam apa itu pak Dokter. Harusnya kenapa kamu minum?" kesal Angga. Sebenarnya dia juga tak ingin mabuk.
"Saya sedang tidak bercanda sama kamu Angga!" teriak Kenzo. Sesil.mengintip dibalik pantry membuat Kenzo menghela napasnya.
"Ma, kemari!" panggil Kenzo membuat Sesil mengkerucutkan bibirnya dan segera duduk disamping Kenzo.
"Saya Kakak kamu Angga, urusan kamu menjadi urusan saya. Si Resya itu pacar bohongan kamu?".
"Aku suka sama dia Kak. Tapi aku tidak bisa memaksa perasaan orang lain untuk menyukaiku juga. Mungkin Resya belum menyukaiku tapi aku akan memaksanya menyukaiku" jujur Angga.
"Cinta?" tanya Sesil.
"Mungkin, lo mau tahu aja urusan orang Sil" ucapan Angga membuat Kenzo menatapnya tajam.
"Karena ditolak kamu begini?" tanya Kenzo lagi.
Angga menggelengkan kepalanya. Ia menghembuskan napas kasarnya "Resya belum menolakku. Ini tentang Mili...suami Mili menguhubungiku. Dia mengajakku bertemu" ucap Angga membuat Sesil menatap Kenzo sambil menggelengkan kepalanya. Wajah sendu Sesil membuat Kenzo segera memeluk Sesil dengan erat membuat Angga kesal melihat sifat manja Sesil.
"kenapa tidak bertemu?" kenzo menatap Angga dengan tatapan angkuh.
"Kakak yang benar saja ngapain juga aku bertemu suami mantan pacarku. Mereka mau menujukkan betapa bahagianya mereka?" sinis Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyembuh Luka (naik Cetak)
RomanceCerita ini diprivat. (follow aku jika ingin membaca cerita secara utuh) penyesalan datang terlambat. aku menyia-nyiakan cintanya. bodoh karena tidak mengejar dia agar kembali padaku. sekarang dia memiliki keluarga kecil yang membuat impianku hancur...