Selamat membacaResya memeriksa persiapan acara pameran berlian. Dari pagi ia dan para rekan sangat sibuk mempersiapkan acara yang sebentar lagi akan segera dimulai. Pipit dan Agung juga sama sibuknya dengan Resya. Acara pameran kali ini sangat dinantikan oleh kalangan atas karena bukan hanya koleksi berlian terbaru tapi juga kan diadakan acara pelelangan berlian yang hasil dari pelelangan itu akan disumbangkan untuk beberapa yayasan sosial.
Resya membaca berkas yang ada di tangannya sambil melangkahkan kakinya namun ia menabrak seseorang hingga membuatnya terjatuh.
"Nggak ada mata kamu ya..." teriak seorang perempuan parubaya sosialita yang saat ini menatap Resya dengan geram.
"Maafkan saya Bu" ucap Resya segera berdiri.
Plak... Wanita itu menampar Resya membuat Resya terkejut dan ia segera memegang pipinya yang terasa sakit. Wanita itu kemudian menatap sinis Resya "Kamu Resya teman Dania bukan? Cih... Kamu yang membuat anak saya sedih saat di SMA. Anak saya memang bodoh mau berteman dengan orang miskin seperti kamu!" ucapnya menatap tajam Resya.
Plak...wanita kembali menampar wajah Resya "itu buat kamu karena pernah membuat putri saya menangis. Kamu pantas mendapatkan perlakukan seperti ini.
!".Seorang perempuan parubaya yang masih terlihat cantik mengalihkan tatapannya saar mendengar keributan itu. Ia segera mendekat dan terkejut ketika melihat adiknya menampar Resya. "Rukmana apa yang kamu lakukan?" ucap wanita itu mendekati Resya dan entah kenapa saat ia melihat wajah sendu Resya hatinya merasa perih.
"Mbak dia itu temannya Dania yang pernah mengganggu hubungan Dania dan Dito. Mbak tahukan bagaimana Dania?. Dania putri kita mbak. Anak kesayangan mbak yang telah dia sakiti" ucap Rukmana kesal.
"Yang mana yang sakit nak?" tanya Wanita itu yang tak lain adalah Carla yang merupakan pemilik perusahan W dan juga istri dari pengusaha Wiliam lee. Mendengar ucapan Carla yang mengkhawatirkan Resya membuat Rukmana geram.
Resya menggelengkan kepalanya. Ia berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya. Sebenarnya ia bingung kenapa Mami Dania membencinya. Seharusnya dia yang marah karena Dania merahasiakan perasaannya pada Dito selama ini. Tapi, Resya bisa apa? Bukankah pesahabatan mereka saat ini tidak ada hargannya lagi. Bagi Mami Dania Ia hanya seorang anak miskin yang mudah untuk disakiti.
"Mbak, kalau mbak menyayangi Dania harusnya mbak mendukungku memberikan pelajaran pada anak yang tak tahu diri ini!" ucap Rukmana. Mendengar ucapan Rukmana bibir Resya bergetar, ingin sekali ia mengucapkan suatu pembelaan atas harga dirinya yang telah diinjak tapi, seolah bibirnya terasa beku membuatnya hanya bisa menelan ludah dengan mata yang berair.
Carla meneteskan air matanya melihat ketidakberdayaan Resya. Ia memeluk Resya dengan erat. "Tidak semua masalah diselesaikan dengan kekerasan". Resya terkejut dengan pelukan Carla namun ia tidak menolak pelukan hangat dari Carla.
"Kalau begitu pecat dia, bukannya Mbak berteman dengan istri Alvaro Alexsander!" ucap Rukmana. Ia tidak peduli dengan sikap Carla yang seolah-olah ingin melindungi Resya.
Carla memejamkan matanya "Masalah ini jangan dibesar-besarkan" ucap Carla, ia menyembunyikan wajah Resya didalam pelukannya. "Saya tidak tahu masalah kamu sama anak ini apa? Tapi anak ini tidak patut kamu perlakukan dengan kasar!" ucap Carla dingin
"Mbak, kenapa Mbak membela anak itu mbak. Ingat Mbak kalau Dania tahu kalau Mami Carlanya melindungi dia. Dania a
Pasti bakal kecewa sama Mbak! " ucap Rukmana."lebih baik kamu bantu mereka mengurus pelelangan! Kau tahu akibatnya jika menetang perintahku" ucap Carla menatap tajam Rukmana. entah mengapa ia bahkan tidak peduli dengan ucapan Rukmana. Ia memang menyayangi Dania seperti putri kandungnya sendiri. Dania bahkan diperlakukan bak Putri dikeluarganya dan selalu dilindungi Carla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyembuh Luka (naik Cetak)
RomanceCerita ini diprivat. (follow aku jika ingin membaca cerita secara utuh) penyesalan datang terlambat. aku menyia-nyiakan cintanya. bodoh karena tidak mengejar dia agar kembali padaku. sekarang dia memiliki keluarga kecil yang membuat impianku hancur...