✒Part 4

2.1K 69 1
                                    

Aku! Wanita yang tidak butuh sebuah janji untuk bahagia, yang aku butuhkan bukti nyata bahwa disetiap hal sederhana pun bisa menjadi alasan aku buat bahagia untuk waktu yang lama.
~~~

Apakah Setahun adalah waktu yang lama buat kita memahami apa yang di mau hati. Mungkin Begitu juga perasaan yang sekarang ini dirasakan kami, entahlah rasanya aneh.. Kepada siapa, dia meletakkan hatinya untuk wanita beruntung yang dia sukai.

*****

*6:25 (Ruang kelas)

Matahari yang sangat terik menembus tirai jendela kelas. menyambut gempi yang sedang piket dikelas bersama fira. Gempi membuka tirai dan melihat matahari yang begitu silau menerpa wajahnya, membuat matanya sakit.

Tak lama galang dan ferry memasuki kelas. Seperti biasanya yang selalu ferry lakukan dikelas ketika dateng adalah menyapa gadis cantik itu.

"Pagi gempi........ Hehe" Ujar ferry sambil tersenyum.
"Pagi juga fer, lu piket hari apa fer?" Tanya gempi.
"Gua piket sekarang, kan bareng lu gem. Sini sini sapu nya gua yang nyapu lu yang ngelapin jendela aja" jawab ferry sambil merebut sapu dari tangan tangan gempi.
"Iyaaa enak lu tinggal ngangkat sampah nya doang pake pengki. selesai" ucap gempi.
"Hahaha... " Tawa ferry dengan
kencangnya.

Dari kejauhan galang terus memperhatikan mereka berdua yang sedang asik berbicara didepan pintu kelas. Renay memasuki kelas dan langsung disapa ferry.

"Pagi cewe bub renay" sapaan ferry sambil tertawa kecil .
"Apa sih lu kurdil!!!" jawab renay sambil cemberut.
"Huuhhh gitu aja angry" ucap ferry sambil meletakan sapu yang ia pegang.

Tak lama semua murid masuk dan kelas menjadi ramai seperti biasanya.

Tak lain tak bukan suara yang berasal dari mulut ferry, membuat gempi yang duduk didepannya merasa terganggu dan akhirnya gempi pun menegur ferry.

"Berisik banget siii! lu ngomong satu kalimat lagi gua lakban mulut lu ya" ujar gempi sambil menoleh kebelakang.

"Iya iya maaf deh ketua kelas cantik" jawab ferry sambil tersenyum manis.

*****

Bel berbunyii...
Guru pun datang dan menepati singgah sananya.

Renay dan ferry asik mengobrol dibelakang tempat duduk gempi. Sambil tertawa lepas seperti menceritakan tentang sesuatu yang membuat galang pun ikut tertawa.

Dan membuat gempi menoleh kebelakang anehnya gempi sangat penasaraan akan ekspresi yang akan ditimbulkan galang, lalu langsung menangkap wajah galang yang sedang tertawa lepas.

"Yaa tuhan kenapa dia semanis itu jika tertawa, gilaa kenapa harus liat ke dia langsung sii gem!? Apa gue pantes ngemiliki dia" batin gempi membuat senyum manisnya terlihat sambil menyisipkan anak rambut kebelakang telinganya.(centil)

Tak lama galang pun berhenti tertawa ketika menatap mata gempi yang membuat galang merasa malu untuk tertawa lagi.

*****

Krink.. Krink.. Krink..

Bel istirahat berbunyi diseluruh koridor sekolah.

"Gem,, lu gak ke kantin?" Tanya ferry sambil menduduki bangku sebelahnya.
"Engga ke kantin dulu fer" Jawab gempi sambil merogoh tasnya itu.
"Ohh yaudah, lu bawa bekel?" ucap ferry.
"Cuman bawa sandwich aja ala mama" jawab gempi dengan suara imutnya.
"Ohh yaudah gue kekantin bareng anak-anak" ucap ferry meninggalkan gempi.

*****

Waktu istirahat hanya tersisa 15 menit lagi dan tak lama renay dan galang bersamaan memasuki kelas. Gempi tak bisa menyembunyikan keterkejutannya melihat mereka bersama layaknya pasangan.
"Apaansi cuma perasaan gue doang kayanya" batin gempi.

"Gem, tadi lu kenapa gak ke kantin?"Tanya renay yang duduk tepat disebelahnya.

"Lagi gak pengen ke kantin rey" jawabnya dengan senyuman tipis diwajahnya.

"Tapi lu udah makan kan? lu kan suka makan gem kalo lu sakit gak ada yang ngomel-ngomel dikelas nanti"ujar renay lantang sedikit membuat gempi malu.

"Udah rey, tadi sih bawa sandwich buatan mamah. Buat ngeganganjel aja , haha iya gakada yang bawel ya nanti "jawab gempi sambil tersenyum.

Kringgggggggg.........

Bel masuk berbunyi.

Ferry memasuki kelas dengan tampang murung dan dalam keadaan babak belur, galang yang melihatnya langsung menghampirinya.

"Lah lu kenapa?"tanya galang sambil merangkul ferry.

"Tadi ada cewe lang, ngaku-ngaku gitu kalo dia pacar gua sedangkan dibelakang gua ternyata ada cowo si tu cewe. Gua bingung dong ya. Tanpa mikir panjang tu cowok langsung mukul gua.Gua gak terima lah tiba-tiba dipukul , gua pukul balik aja. Abis gua pukul-pukulan, gua dibawa ke ruang BP sama pak taryono, gua jelasin apa yang terjadi kalo gua engga kenal si cewe sok cantik itu" pernyataan ferry sambil berjalan terpatah menuju bangku nya dengan bantuan galang.

Setelah membantu ferry berjalan ke bangku nya,
Galang tiba-tiba menghampiri gempi yang sedang asik memainkan handphone di bangkunya. Sedangkan Renay dan Fira pergi keluar kelas karena dipanggil oleh guru kesenian.

"Hmm.. Gem, gua boleh minta nomornya renay gak. Lu punya kan kontaknya? " Pinta galang sambil menggenggam handphone nya. Sedikit gugup tapi masih terkontrol dengan cool.

"Punya lang,sebentar gua cari dulu!"Jawab gempi mencari kontak tersebut.

"Boleh,sebutin yaa! "Ucap galang sambil berusaha membuka kunci handphone miliknya.

"0889-****-****"ucap gempi.

"Oke.." ucap galang tanpa mengucapkan terima kasih dan meninggal gempi.

"Dasar cowo tidak tau terima kasih" batin gempi kesal.

Dan 2menit setelah galang masuk kelas dengan membawa kotak P3k ditangannya, ia langsung menghampiri gempi.

"Makasih nomornya, lupa tadi mau bilang sorry." ucap galang dan sambil tersenyum biayanya yang bikin klepek-klepek.

"Ohh.. Iya kirain kenapa"jawab gempi sambil membalas senyumnya. Lalu kembali duduk dibelakang mengambil alih Kotak P3k tersebut dan membukanya untuk mengobati luka memar diwajah Ferry.

"Apa lagi yang harus aku perbuat jika mereka.. Bisa dekat seperti.." batin gempi mulai berpikir yang aneh aneh.

Haduhh gimana lagi yg harus gempi lakuin? dan apa maksud galang minta nomor temennya kedia ya??

Dan ferry gimana nantinya??

Maaf jika ada penulisan yang salah, itu diluar ketelitian saya. maaf jika terlalu banyak typo atau ada kata-kata yang kurang pas untuk dibaca.

Jangan lupa untuk vote dan comment yaa..

Terima kasih..

I'm Only Yours[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang