✒Part 29

2.1K 52 0
                                    

📍Gempi POV

"Sebentar lagi mereka datang!" Ujar Renay ngasal.

"Siapa?" Tanyaku dan langsung dipotong oleh Renay.

"Sudah datang" ujar Renay membuatku menoleh dan terkejut melihat lelaki yang sangatku kenal itu berjalan menuju mejaku.

"Kau?" Bingungku yang sudah berdiri dari duduk dan ingin langsung pergi namun sebuah kata menahan diriku.

"Aku ingin berbicara sebentar" ucapnya berhasil menahanku untuk tetap disini.

"Semua sudah jelas dan tidak ada yang perlu dibicarakan" ucap diriku serasa ingin langsung berlari keluar.

"Aku sangat bersalah. Aku sungguh minta maaf atas semua yang terjadi dulu. Benar kata galang aku..tidak benar menyukaimu..aku hanya menyiksamu..aku hanya masalah bagimu..aku" ujarnya kupotong.

"Semua sudah aku maafkan tapi satu hal yang kamu harus tau bahwa..."potongku lalu denny memotongnya kembali.

"Galanglah yang telah meluruskan ini semua. Aku sadar memang dia orang yang tepat untukmu. Aku selalu ingin seperti galang tapi caraku salah dengan melakukan ini semua. Aku sungguh minta maaf memang minta maaf itu mudah tapi aku sudah menyadari dimana salahku dan berani mengatakannya didepan orang itu..dan itu kamu jika memang maafku sudah kamu maafkan aku ingin sekali mengundangmu" jelasnya panjang lebar.

"Mengundang?" Tanyaku.

"Tidak lama lagi kami akan menikah. Jadi aku ingin kau menghadirinya semata karena kau temanku" jawabnya membuatku bertanya kembali.

"Dengan siapa?" Tanyaku kembali.

"Dengan wanita yang bertemu denganmu dibioskop saat bersama ferry" jawabnya membuatku mengerti ternyata Diah orangnya.

Tak lama Denny menyodorkan sebuah undangan dan benar nama wanita itu Diah.

Aku tersenyum mengingat perkataan Denny.
"Galanglah yang telah meluruskan ini semua. Aku sadar memang dia orang yang tepat untukmu..." entah mengapa perkataan itu seolah membuatku..

Tapi apa galang masih mencintaiku?

Apa Dia sudah berhenti menjadi penjagaku?

Apa memang dia sudah memiliki pacar disana?secara dirinya bukan galang yang dulu kukenal.

Dia sudah menjadi pengusaha dan mempunyai perusahaan dan termaksud murid pintar yang sangat terkenal disana.

Tidak tidak mungkin memang dia tidak akan pernah bersatu olehku.

"Kau akan datang kan?" Ucap denny membuatku terbangun dari dunia khayalanku.

"Oke aku akan datang" jawabku berusaha tersenyum walau hanya sebentar.

"Kau akan bersama galang kan? Aku juga mengundangnya" tanya sekaligus ucapnya membuatku terkejut.

"Hiii..apa kau benar mengundangnya?" Tanyaku yang hanya dibalas dengan anggukan yang antusias.

"Hmmm baiklah" ucapku kembali mendudukan diri dibangku.

"Kau habiskan minumnya dan setelah itu kita pulang" ujar renay.

*****

📍Author POV

Tak lama kepergian renay dari rumahnya gempi langsung memasuki kamarnya dan menidurkan dirinya dengan posisi telentang atau menghadap keatap kamar.

Dia kembali memutar memorynya tentang semua ucapan yang dulu pernah ia dengar dari semua temannya.

"Galang selalu menjagamu gem"

"Galang menyukaimu gem"

"Galang adalah orang yang menyukaimu dalam diam"

"Galang benar-benar mencintaimu"

"Galang selalu memperhatikanmu"

"Galang selalu mengawasimu untuk tidak selalu berada dalam bahaya"

"Memang dialah yang pantas untuk dirimu"

Semua memang mengatakan itu. Tapi gempi hanya ingin mendengar ungkapan dari hati galang.

Entah waktu itu akan datang atau tidak akan pernah datang.

Memikirkan itu membuatnya lelah dan terlelap diatas kasur.

Esok pagi dia akan bangun lebih pagi karena wisudahannya akan dilaksanakan.

Hmmmmm...

Belum tau isi hati galang kan?

Nanti author kasih sebelum gempi denger kalian udah tau duluan deh..

Votenya jangan kelupaan okey!

See u

Next part.

I'm Only Yours[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang