✒Part 25

1.5K 52 1
                                    

Jam beker berbunyi seperti biasanya.

Dengan malas dia mematikan bunyinya dan kembali terlelap didalam buayan lembut selimut miliknya.

*****

Gempi menatap dirinya takjub, selama ini dia hidup dengan hasil kerja kerasnya. Semuanya ia rintis dengan sangat baik sehingga sampai di titik yang selama ini iya idamkan. Menjadi sarjana dan menjadi karyawan tetap di perusahaan elektronik terbesar di jakarta.

Gempi dengan santai menderek kopernya masuk kedalam bandara, ternyata bosnya sudah sampai lebih dahulu darinya.

"Apa dijalan begitu macet sehingga aku harus menunggumu selama ini gem? " Komentar bosnya itu.

"Tidak.. Hanya saja saya aku kesiangan bangun pak"jawab gempi tanpa digubris dan bosnya langsung melenggang pergi.

Dasar tidak sopan.

Sesampainya di pesawat, gempi terus membuntuti bosnya hingga bosnya mendapatkan tempat duduknya. Gempi melihat interior pesawat itu begitu mewah tak sadar dirinya sudah menatap sekeliling hingga kebagian inti, ia melihat sebuah wanita cantik membawa wine dan menawarkan pada mereka berdua. Bosnya dengan senang hati menerimanya dan langsung wanita itu menuangnya dalam gelasnya dan baru menuang digelas gempi.

"Terima kasih! "Ucap gempi sambil tersenyum menatap wanita tadi dan dibalas dengan senyum yang tak kalah ramah.

Bosnya itu sama sekali tidak mengucapkan terimakasih padahal wanita tadi baik sudah membawakan wine untuknya dan gempi.

"Maaf pak.. "

"Apa minuman ini halal untuk saya minum? " tanya gempi sangat perlahan namun pasti.

"Tidak halal untukmu gem" jawab bosnya sambil menengok ke arahnya dan gempi membalas dengan anggukan.

Dan tiba-tiba bosnya menyodorkan aqua botol kepadanya.

"Ini akan menghilangkan rasa hausmu nanti"
Dengan ragu-ragu gempi mengambilnya dan bosnya kembali tak acuh dan menatap ke tablet miliknya.

*****

Gempi tercengang melihat gedung gedung yang berlomba-lomba untuk sampai di langit dengan takjub.
Tidak disangka negara kecil ini memiliki gedung pencakar langit dengan jumlah banyak.

Gempi sangat kampungan mengetahui dirinya baru pertama kali keluar dari negaranya indonesia tercinta.

Sesampai disebuah hotel, tanpa menemui meja pemesanan hotel. Bosnya sudah dulu jalan kedalam hotel tanpa hambatan.
Ternyata benar bosnya sudah mempersiapkan semuanya kemarin sehingga keberangkatannya tanpa hambatan sedikit pun.

"Kamarmu ada di sebelah kamar saya. Saya akan membutuhkanmu nanti malam" ujar bosnya sambil berusaha membuka pintu kamar dengan kartu.

"Tunggu pak"

"Tidak jadi deh pak.. Selamat beristirahat pak" lanjut gempi langsung buru-buru masuk kamarnya.

Gempi sampai di singapura sore tadi sehingga dirinya bisa beristirahat kembali dengan waktu yang lama.

Tak lama gempi terlelap diambang empuknya kasur hotel, tiba-tiba ponsel hotel berdering.

"Gem. Cepat kekamar saya! "Perintah seseorang yang tidak asing baginya.

Dengan ngontai ia keluar kamar tanpa mencuci mukanya terlebih dahulu.

Click..

"Apa kamu baru saja tidur? " tanya bosnya ketika gempi didepannya.

"Tidak.. Sa.."

"Tidak usah berbohong, lihatlah rambut dan hiasan wajahmu itu di kaca! " potong bosnya hampir ingin tertawa tapi harus terus menjaga sikap kepemimpinannya.

"Ohh.. Tidak seberapa buruk penampilanku ini" batin gempi sambil terus mengelap bekas lipstik dipipinya.

"Saya ingin minta pendapat kamu. Apa saya cocok menggunakan pakaian ini?" Tanya bosnya sambil menunjukkan sebuah kemeja biru muda bergaris dengan jas item.

"Sebaiknya bapak memakai jas abu-abu polos itu"jawab gempi sambil menunjuk pakaian di atas kasur.

"Pilihanmu sama dengan pilihanku"

"Kenapa bapak minta pendapat saya?jika bapak memang memilih memakai itu nanti"

"Saya hanya minta pendapat kamu, ternyata pendapatmu sama dengan saya. Sebaiknya saya pakai ini saja nanti malam"jawab bosnya seenaknya.

"Apa ini tujuannya menelpon saya?" batin gempi.

"Baik pak. Saya akan segera siap-siap"ucap gempi langsung meninggalkan kamar bosnya.

*****

Jam menunjukkan pukul 7 dan kedua manusia ini sudah ada dimobil yang dalam perjalanan menuju restoran untuk pertemuan bisnis.
Entah siapa yang akan ditemui mereka, yang pasti mereka akan menjalani kontrak kerja sama.

Sesampainya mereka disana ternyata rekan kerjanya sudah tiba dan menunggu di meja dekat kolam yang langsung mendapatkan udara segar, dan kelihatan mereka juga baru saja sampai sehingga baru saja memesan minum dan makan.

"Apa kita terlambat datang gem? " tanya bosnya tiba-tiba sambil terus berjalan cepat.

"Telat 5 menit saja bos" jawab gempi sambil berjalan cepat mengikuti bosnya.

"Sorry mr. Telah menunggu kami" ujar bosnya yang langsung berjabat tangan sebagai sebuah sapaan.

"Ohh tidak masalah. Saya juga baru datang" jawab lelaki itu.

Mereka pun duduk,mulai membicarakan kerja sama mereka dan sempat terpotong karena pesanan mereka yang sudah tiba yang langsung disajikan di meja. Hingga makanan mereka habis serta pembicaraan mereka yang sudah selesai dan saling menandatangani kontrak kerja sama.

"Terima kasih mr. Kita resmi menjalani kerja sama" ujar bosnya langsung berdiri dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

"Sama-sama. Thanks you atas kepercayaan anda pada saya"jawab lelaki itu sambil ikut berdiri dan menyambut jabatan tangan dari bosnya dengan sigap.

"Saya izin ke toilet" pamit bosnya yang melangkah menuju toilet restaurant.

Gempi dan lelaki itu tidak saling berbicara dan tiba-tiba sebuah suara membuat gempi gemetar.

"Kau? " ujar lelaki berjas hitam yang tepat didepannya.

"Kenapa? " tanya gempi berusaha menetralisir rasa rindunya terhadap lelaki didepannya.

"Apa dari tadi kamu tidak melihatku? Apa memang kamu tidak mengingatku lagi?" tanya lelaki itu dengan ekspresi jauh dibawah sebuah kewibawaannya tadi.

"Tentu saja aku melihatmu, bagaimana mungkin aku melupakanmu" jawab gempi berusaha tidak terlihat senang melihat lelaki itu kembali.

Sampe sini dulu yaa readers..

Siapa yang ngomong2?

Terus ikutin part selanjutnya oke!

Votenya jangan lupa kalo mau komen yaa monggo.

Next part..

I'm Only Yours[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang