✒Part 27

1.5K 49 0
                                    

"Senang kembali melihat wajahmu pagi ini.. Beruntung sekali dia melihatmu pada setiap paginya" ujar galang yang membuat gempi menengok kearahnya.

"Maksudmu bosku?" tanya gempi yang hanya mendapat anggukan.

"Apa setiap pagi kau selalu ke ruang kerjanya?" tanya galang antusias yang hanya diberi anggukan sama seperti dirinya yang menjawab pertanyaan gempi tadi.

"Ohh tidak! beruntung sekali lelaki itu" protes galang sambil melirik sinis lelaki yang sedang memesan kopi di bar itu.

Gempi hanya tersenyum sedikit dan kembali menampakkan wajah dinginnya.

"Kamu sudah makan?" tanya galang kembali menatap gempi.

"Belum.. Apa kamu tidak lihat aku tidak memakan apapun dari tadi" jawabnya.

"Baik.. Kapan penerbanganmu ke jakarta?"

"Mungkin nanti sore.. "

"Baiklah masih ada waktu untuk kita makan berdua" potong galang langsung berjalan menuju bosnya.

Setelah berbicara tak lama dengan bosnya,galang kembali ke tempat gempi duduk dan menarik tangannya keluar menuju basement.

"Kita akan kemana lang?" tanya gempi yang terus ditarik galang.

"Sudah ku bilang masih ada waktu untuk kita makan" jawab galang yang tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Ada apa lagi?" Tanya gempi bingung.

"Aku lupa dimana aku memarkirkan mobilku" jawabnya sambil mencari-cari letak mobilnya itu tanpa melepaskan pegangan tangan itu. Gempi yang sadar terus melihat tangan yang selama ini ingin ia genggam, justru sekarang lelaki ini duluan yang melakukannya.

"Nah itu dia. Ayok!" serunya yang sudah menemukan dimana mobilnya dan kembali berjalan.

Mereka pun keluar basement dan menuju sebuah tempat makan. Tangan mereka kembali terlepas karna galang yang sibuk menyetir sedangkan gempi yang sibuk memperhatikan jalan didepan.

"Aku ingin makanan yang enak. Apa kamu tau tempatnya?" tanya gempi memecah keheningan diantara dua insan yang mungkin masih sama sama mencintai satu sama lain.

"Huhhh.. Ada tidak jauh dari hotel" jawab galang tanpa melepas pandangannya ke depan.

Gempi diam melirik dan tersenyum.

"Kenapa baru sekarang?" protes galang yang tiba-tiba menatap gempi yang sedang tersenyum.

"Entahlah" ucap gempi kembali menatap kedepan.

Mereka pun tiba dan langsung memesan makanan.

"Kapan kelulusanmu dilakukan?" tanya galang.

"2 Hari lagi" jawab gempi.

"Mungkin aku tidak bisa datang untuk memberi ucapan selamat" ucap galang sambil tersenyum yang kebetulan gempi pun sedang menatap dirinya.

"Baiklah jika tidak bisa" jawab gempi mengalihkan pandangannya pada jendela sedangkan galang masih terus menatapnya.

"Bagaimana studymu di sana?" tanya gempi kembali menatap galang.

"Cukup buruk" jawabnya.

"Bagaimana bisa dibilang cukup buruk. Bukannya nilai mu hampir saja mencapai angka sempurna" protes gempi dengan ekspresi lucu.

"Tapi belum sempurna. Makanya aku bilang cukup buruk" jawabnya yang membuat gempi kesal.

"Terserah dirimu saja" tanggap gempi tidak ingin terus menanggapinya akibat kesal.

Tak lama pesanan mereka tiba dan setelah meletakkan makannya dimeja pelayan itu kembali masuk. Mereka langsung menyantapnya dengan lahap tidak ada obrolan,mereka hanya sibuk memakan hingga semua makanannya habis.

"Bagaimana?enakkan" tanya galang mencairkan suasana yang hening sedari tadi.

"Lezat!" Jawab gempi sambil menampakan gigi dan mengembangkan senyumnya sangattt sangatt manis.

Galang membalas senyumnya dan satu gerakan spontan yang dilakukan galang membuat senyum pada wajahnya itu seketika hilang.

Galang mengacak lembut pucuk kepala gadis itu.

"Kenapa terdiam. Kamu jauh lebih indah jika tersenyum seperti tadi!" Ujar galang membuat gempi ingin terbang menemui bidadari diatas sana.

"Baiklah akan aku lakukan" jawab gempi kembali tersenyum seperti tadi.

"Tapi jangan beri senyuman itu pada lelaki lain selain diriku!" Tanggap galang membuat gempi bertanya mengapa tidak?

"Mengapa?"tanya gempi binggung.

"Mungkin lelaki itu akan terkena gula akibat dirimu" jawab galang sambil terkekeh kecil.

*****

Kini gempi sudah berada dijakarta akibat perjalanan yang lumayan lama gempi kembali terlelap diatas buayan kasur kamarnya.

Tak lama ia terbangun mendengar suara dering handphone,dengan malas gempi merogoh meja dimana handphone itu berada dan tanpa melihat siapa yang menelfon.

"Hello?" Suara disebrang telpon.

Gempi membulatkan matanya mendengar suara lelaki disebrang telpon.

"Ferry" jawab gempi yang sudah terduduk dari tidur.

"Ya..apa kau bertemu galang tadi?" Tanyanya.

"Ya kenapa?"

"Bagaimana kabarnya?"

"Sepertinya baik"

"Baguslah"

"Apa hanya itu yang ingin kau bicarakan?aku mengantuk sebaiknya kututup sekarang"

"Dia baru saja menelfonku akan datang ke jakarta besok" ujar ferry yang ternyata tidak didengar oleh gempi akibat gempi memutuskan sambungannya terlebih dahulu.

Gempi kembali terlelap diatas kasurnya dengan guling yang ia peluk layaknya memeluk seseorang.

Suasana malam itu membuai gempi untuk tertidur pulas.

Sama author nulis ini malem malem.

Abis gabut mau nonton drakor tapi jaringan masih lemot nunggu jam 12 malem aja lama banget.
(Curcol ceunah😂)

Oke mencapai tamat yaa

Hmmm belum nemu ending yang tepat menurut kalian bakal kaya gimana nihh?

jangan lupa votenya okey!

See u

Next part

I'm Only Yours[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang