✒Part 22

1.3K 47 2
                                    

Entah aku akan pergi kemana, setelah semua terjadi di masa lalu itu benar-benar untuk kedua kalinya.

4 tahun berlalu...

"Gempi? " tanya renay membangunkan gempi dari lamunannya.

"Hmm.." jawab gempi santai.

"Ini udah tiga tahun berlalu gem"

"Terus kenapa na?" ketus gempi sambil memasukan kentang goreng kek mulutnya.

"Apa lu akan terus kaya gini?"

"Ya emang akan seperti ini re"

"Lu engga bisa liat apa?galang selama ini nunggu lu!" lanjut renay mulai serius.

Gempi pun sejenak diam dan kemudian lanjut melahap kentang di meja makannya.

"Gua udah cape lihat kalian selama ini.gua sebagai mantannya masih engga abis pikir,dia nembak gua tapi suka sama lu!"

"Yaa...terus! "

"Gua pengen bilang sesuatu sejak dulu. Padahal gua udah janji sama galang buat engga kasih tau lu tentang ini"

"Yaudah engga usah bilang.. Gampang "

"Tapi ini penting! "

"Yaudah terserah deh.. Kalo emang penting bilang,kalo emang udah janji mendingan engga usah ngomong na"

Gempi mulai teringat kembali kenangannya dengan galang, waktu ia menjadi korban taruhan di gedung tua itu.

Perkataan galang kembali memenuhi pikirannya, semua bukti menunjukkan galang memang pelindungnya.

Gempi mendengar curhatan fira, panji, renay, hanya saja dia tidak mendengarkan langsung dari mulut galang sendiri. Semua meyakinkan dirinya akan galang.

Mereka mengucap dengan sangat detail kepadanya, hanya saja yang ingin didengar gempi adalah pernyataan dari galang itu sendiri.

"Gem? " ujar renay berhasil membangunkannya dari lamunan itu.

"Lu kenapa sihh?jangan bilang Lu engga denger apa yang gua bilang tadi? "

"Engga.. Emang lu bilang apa kek gua tadi?" tanya gempi polos.

"Gua bilang tentang galang, semuaaaaaa! "

"Kirain gua lu engga bakal bilang, lu ngomong apa emang? "

"Udahlah biar galang aja yang bilang, gua cuman bilang lu ditunggu sama galang di tempat pertama kali kalian ketemu! "

"Ohh.. Ruang kelas kan? Kita kan udah lulus mana bisa masuk kesekolah lagi"

"Ohh iya yaa.. "

"Ngaco lu "

"Wait! "

"Katanya sih bukan dikelas. Udah lu kek sekolah aja sekarang! " lanjutnya.

"Hmm.. "Jawab gempi sambil menghabiskan juice lemon di meja dan segera keluar menemui galang.

Warung bubur depan sekolah.

Galang sudah menuju sedari sejam yang lalu, tetapi gempi belum kunjung datang.

Galang ingin mengatakan sesuatu yang penting kepada gempi.

Galang kini sudah bekerja di perusahan milik ayahnya dijakarta, dan gempi kini sudah bekerja sambil kuliah.

Mereka sudah lulus setahun setengah yang lalu.

Terakhir mereka bertemu hanya saat kelulusan dan itu tanpa hilang kontek.

Galang lebih suka chat renay dan renay lebih suka menyampaikan ke gempi.

..

Tak lama seorang gadis yang masih mengenakan baju kantor berdiri agak jauh dari warung bubur itu.

Galang langsung membawanya ke warung.
Kini dia sudah bersama gempi.

Dia kini sudah berubah, sikap dinginnya ke setiap lelaki begitu melekat diwajahnya. Dia semakin dewasa tetapi wajahnya tidak meninggalkan kesan kekanak-kanakannya.

Dia semakin tinggi, dan badannya lumayan berisi tetapi tidak bisa dikatakan gemuk atau kurus.

Senyumnya mungkin sama seperti dulu, tai lalat dileher dan di pipinya begitu manis.

"Kenapa? " tanya gempi memecah keheningan mereka walau warung itu terlihat ramai pengunjung.

"Ini tempat pertama gua liat lu disekolah ini, dan ruang kelas tempat kedua gua liat lu" ujar galang sambil terus melihat wajah dingin gempi.

"Jadi? " jawab gempi masih memasang wajah dinginnya.

"Disini juga kita ketemu setelah setahun, dan gua cuman mau bilang.. "

"Gua akan pindah ke Perancis, buat nerusin bisnis ayah gua disana. " lanjutnya.

"Sekitar 10 tahun gua disana, dan ini pertemuan terakhir kita "

"Maaf in gua gem.. Maaf in juga temen gua ferry. Gua udah relain lu buat ferry, dan hasilnya ferry yang malah buat lu kecewa. Malah bukan kecewa lagi.. Gua akan berusaha ngelupain semuanya. Gua bisa menjamin bahwa gua bisa ngelupain lu. Walau tidak sekarang.. Tapi gua akan berusaha demi lu. Gua akan pergi jauh-jauh kok. Lu jalanin hidup bahagia lu disini oke!"

Galang langsung meninggalkan gempi disana. Dan tidak lama seseorang melingkari tangan di perut galang.

"Hati-hati dijalan" ucap gempi masih memeluk belakang.

Galang hanya menepuk tangan gempi dan langsung melepas tangan gempi pelan. Kemudian melangkah pergi.

Gimana gimana?

Aku terus in lagi deh..

Author engga suka bikin cerita gantung endingnya.

Author akan lanjutin sampe habis yah..

Sebenernya kemarin belum habis.

Masih gantung kek jemuran basah! Kan engga enak digantung

Ya? engga?

Jangan lupa votenya sama komen juga boyehh kok.

Wkwk

Lanjut aja deh.

Next part🙏

I'm Only Yours[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang