Dua hari lagi adalah hari yang sangat menegangkan untuk Hoseok dan beribu siswa lainnya. Akhirnya hari yang mereka nantikan sejak dulu akan tiba dua hari lagi, hari dimana semuanya akan mengikuti ujian kelulusan.
Sudah dua malam pula Hoseok tidak tidur karena selalu belajar dengan keras, sampai-sampai terkadang ia lupa memakan sarapan dan makan malam-nya.
Syukurlah Hoseok berubah, memang semuanya butuh proses dan niat dari masing-masing pribadi dan juga hinaan maupun cemoohan yang diterimanya dulu tidak membuatnya semakin jatuh, malah membuatnya semakin semangat untuk membuktikan jika dirinya tidak pantas untuk di hina lagi kedepannya.
Mulut pria itu sedari tadi berkomat-kamit mengingat lagi rumus-rumus yang sudah di hafalnya. Kesepuluh jari lentiknya juga sedari tadi tidak bisa diam menghitung, dan memindahkan jawabannya ke buku catatan-nya yang memang sudah ia siapkan untuk mengingat kembali rumus-rumus itu dengan mudah.
"Hoseok- ah, ayo temani aku main playstation," itu suara Hoshi, si kakak yang senang sekali menganggu ketenangan adiknya.
"Diamlah, dan jangan ganggu aku," jawab Hoseok sekenanya, namun ia tidak mengalihkan pandangan-nya ke arah dimana kakaknya itu berada.
"Aku jadi merindukan dirimu yang dulu, Hoseok- ah. Dirimu yang malas belajar dan lebih memilih bermain bersamaku. Aku jadi iri pada buku-bukumu itu," ujar Hoshi dengan nada sedih. Hoseok menghentikan aksinya sebentar lalu menghadap kakaknya.
"Aku akan menemanimu, hyung. Tapi nanti, tidak sekarang. Jika pengumuman kelulusan itu sudah ada dan namaku termasuk di salah satunya, aku berjanji akan selalu menemanimu bermain,"
Begitulah Hoshi, pria itu hanya akan bermain dengan Yoo Jin, Vernon dan Hoseok saja. Ia adalah namja pemalu yang kurang pergaulan, jika Yoo Jin dan Vernon sibuk maka Hoseok lah yang harus menemaninya bermain, tapi sekarang Hoseok juga sibuk jadi otomatis ia tidak ada teman bermain.
Hoshi mendengus pasrah dan langsung berjalan menuju kamarnya untuk menghilangkan rasa bosannya, ia memainkan handphone nya seraya mengetikkan sesuatu di sana.
***
—2 Hari kemudian—
Hari ini adalah hari dimana semua papan ujian penuh dengan tinta pena yang tertulis berbagai jenis rumus dari cabang ilmu ke-bisnis-an.
Selain papan ujian, ada juga yang mencatat-nya di meja dan bahkan parahnya lagi para siswi ada yang mencatat di paha mereka. Sungguh tradisi yang harus dibudidayakan.
Tapi itu tidak berlaku untuk Hoseok, pria itu sedari tadi tenang tidak seperti biasanya yang sangat gelisah mau mencontek dengan siapa. Namun, ia dari tadi hanya duduk manis menunggu kapan pengawas datang untuk membagikan kertas ujian-nya.
Karena di kelas ini memang sedang sibuk sesibuk-sibuknya, mereka tidak memperdulikan Hoseok yang hanya duduk manis dibangkunya, Vernon pun gelisah sebab ia semalam tertidur karena seluruh tubuhnya pegal akibat terlalu banyak bekerja di kedai ramyeon Kim ahjussi.
Ia sibuk mempelajari rumus yang memang belum dihafalnya namun ia sangat yakin, pasti rumus itu akan masuk ke salah satu soal ujian ini.
Tap tap tap
Suara sepasang sepatu terdengar di indera pendengaran mereka masing-masing, itu adalah sepatu pengawas yang memang ditugaskan untuk mengawas mereka selagi ujian hari ini.
Sudah, berarti waktu mereka mencatat rumus telah selesai. Mereka kembali diam dan duduk manis agar tidak ketahuan pengawas.
Pengawas cantik itu mulai membagikan lembaran soal beserta lembaran jawaban kepada seluruh siswa maupun siswi di kelas itu, tetapi sebelum itu. Ia menyuruh muridnya untuk berdoa agar dimudahkan dalam menjawab soal-soal.

KAMU SEDANG MEMBACA
My EX is a GHOST [HIATUS]
FanfikceHIGHRANK : #9 (24082017) #1 [KOREAN STORY (VKOOK)] Sedikit bumbu dari cerita ini : FANFICTION❌MISTERY❌IMAGINATION❌sedikit KISAH NYATA yang dialami penulis dan dimainkan oleh pemeran. [REVISI SETELAH TAMAT] Amazing cover by YOLANDA OKT! "Kamu gak...