"Heii, kita bertemu lagi. Ohya ngomong-ngomong siapa namamu?."
"Jungkook."
"Ahh nama yang cantik sama seperti orangnya." Hoseok menyengir lebar hingga menampilkan deretan gigi putihnya.
Jungkook tersenyum kikuk, ia bingung dengan namja satu ini. Padahal baru beberapa jam saling mengenal, kenapa dia bertingkah seolah-olah sudah kenal dekat dengan Jungkook.
'Dasar namja aneh.' batin Jungkook.
"Ohya kau kesini bersama siapa?." tanya Hoseok.
"Temanku." jawab Jungkook seadanya.
"Tapi, aku tidak melihatmu bersamanya dari tadi." Hoseok celingak-celinguk mencari keberadaan makhluk yang disebut Jungkook teman.
Namun hasilnya nihil, ia tidak menemukan siapapun dikarenakan ia dan Jungkook sedang duduk dipinggir kolam renang yang hanya ada beberapa orang saja.
"Dia ada disana." tunjuk Jungkook, Hoseok mengikuti arah jari Jungkook. Tunjukan telunjuk Jungkook tepat sasaran mengenai targetnya.
"Woah, bagaimana wajahnya bisa semirip itu dengan Jimin?." Hoseok nampaknya terkejut ketika melihat wajah Ji Won yang sama persis dengan wajah Jimin.
"Apakah itu Jimin? Tapi, dia kan sedang bersanding disana." kali ini gantian, Hoseok lah yang menunjuk kearah Jimin yang sedang bersanding bersama Yonggi di pelaminan. Lalu tujukan Hoseok berpindah kearah Ji Won yang sekarang sedang menikmati makanannya.
Jimin memakai tuxedo hitam, sedangkan Ji Won memakai tuxedo abu-abu.
"Iya, wajahnya mirip dengan Jimin. Aku saja pertama kali bertemu dengannya terkejut."
"Benarkah?, dimana kau pertama kali bertemu dengannya?"
"Di kursi kereta, waktu itu aku kesulitan menaruh barang di bagasi atas kursi tempat dudukku. Dia datang lalu menolongku menaruh tas pakaian, lalu kami ah bukan kami. Dia lah yang pertama kali mengajakku berbicara." Jungkook lalu kembali mengingat bagaimana dulu ia dan Ji Won bertemu.
"Dia sama sepertimu." bisik Jungkook tepat di depan telinga Hoseok.
"Maksudmu Sifatku?." tanya Hoseok dengan suara yang nyaris tidak terdengar. Ia takut Jungkook mengetahui sifat aslinya.
"Iya, dia sama sepertimu. Sama-sama namja aneh." Jungkook kembali membisikkan sesuatu di telinga Hoseok. Hoseok bernafas lega karena Jungkook tidak mengetahui sifat aslinya namun ketika Jungkook membisikkan itu, nafasnya menerpa dengan halus dari telinga sampai ke leher samping Hoseok. Membuat namja itu harus susah payah menelan salivanya.
"Chaa, aku akan pulang." Jungkook menepuk-nepuk pelan bokongnya seraya berdiri meninggalkan Hoseok yang masih diam seribu bahasa.
Hoseok memperhatikan Jungkook dari tadi, Jungkook sekarang terlihat sangat kesal karena Ji Won tidak mau diajak pulang. Katanya kapan lagi bisa makan enak seperti ini. Heii, Ji Won itu kaya. Kenapa dia begitu maruk terhadap makanan? Apa mungkin ia tidak pernah diberi makan oleh keluarganya? Ckckck.
Hoseok menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tidak boleh menyukai Jungkook. Niatnya dari awal hanyalah ingin memperdaya Jungkook lalu membuangnya sama seperti yang dilakukannya pada para korbannya.
Hoseok berdiri, namun tatapannya tak berhenti memperhatikan Jungkook. Jungkook terlihat sangat imut dengan ekspresi kesalnya akan sikap Ji Won.
Hoseok mengeluarkan handphonenya, ia menelepon seseorang. Hoseok ingin mencari mangsa lagi di club tempat biasa ia mencari jal*ng. Hoseok sangat bernafsu hanya karena deruan nafas Jungkook tadi, maka dari itu ia akan ke club untuk melampiaskan gairah yang sekarang sedang ditahannya.
Hoseok kembali menelepon seseorang yang ternyata adalah sopir pribadi nya.
"Tolong siapkan mobil, antarkan aku ke club sekarang." nafas Hoseok memburu, gawat jika ia terlihat sangat bernafsu disini. Bisa-bisanya image nya sebagai millyader baik akan runtuh seketika.
Hoseok segera memasukkan kembali handphonenya ke saku celananya, ia menolehkan kepalanya melihat situasi. Apakah ada orang yang mendengar pembicaraannya tadi?
Hoseok bernafas lega ketika ia menyadari tidak ada yang mendengarnya. Ia lantas teringat ucapan yang ia lontarkan beberapa jam lalu ke Jungkook.
"Hei, tidak apa-apa jika kau mau mengambil gambar lagi. Disini tidak akan ada orang yang perduli dengan perbuatan orang lain, sekalipun kau berciuman disini. Mereka tidak akan ada yang perduli."
Hoseok tersenyum melihat ada aura kewaspadaan dari diri Jungkook beberapa jam lalu, biasanya semua namja ingin diperlakukan seperti itu dengan Hoseok. Namun, Jungkook berbeda. Itulah yang membuat Hoseok menyukai Jungkook. Mungkin~
Hoseok langsung menepis pemikirannya terhadap Jungkook, kenapa namja itu memikirkan Jungkook. Hoseok pun sendiri bingung dengan dirinya.
Lamunan Hoseok terbuyar ketika ada bodyguard nya yang memberi kabar bahwa mobil beserta sopirnya telah menunggu diluar gerbang.
Hoseok langsung mengangguk mengiyakan, lalu ia bergegas pergi menuju mobilnya. Sebelum masuk, Hoseok bertanya 'Apakah ada orang yang mengetahui tujuan kita ini?.' Bodyguard nya menggelengkan kepalanya tanda bahwa tidak ada yang tau akan tujuan kepergian mereka ini.
"Bagus." Hoseok terseyum seraya mengacungkan jari jempolnya ia sangat puas dengan hasil kerja suruhannya yang sangat mulus tanpa pernah ada kendala. Setelah itu, Hoseok lalu masuk kedalam mobilnya dan pergi menuju club yang tadi sudah ia hubungi sewaktu di pinggir kolam berenang tadi.
091117
KAMU SEDANG MEMBACA
My EX is a GHOST [HIATUS]
Fiksi PenggemarHIGHRANK : #9 (24082017) #1 [KOREAN STORY (VKOOK)] Sedikit bumbu dari cerita ini : FANFICTION❌MISTERY❌IMAGINATION❌sedikit KISAH NYATA yang dialami penulis dan dimainkan oleh pemeran. [REVISI SETELAH TAMAT] Amazing cover by YOLANDA OKT! "Kamu gak...