Amazing Grandma

366 56 24
                                    

Assalamualaikum... Alaikum yeay!

Suara lagu Salam Alaikum yang dilantunkan oleh Harris j yang sengaja aku  setel sebagai nada dering alarm ponselku. Akupun terbangun paksa karena takut suara alarm itu menggangu orang lain yang masih tertidur terutama Si Bruno, kucing kesayangan nenekku.

"Huft,Baru jam 4 pagi,lanjut tidur 30 menit lagi,lah." Kataku.

Saat mataku mulai terpejam kembali mungkin sedetik lagi diriku akan terjerembab ke alam mimpi yang indah dari pada alam apapun itu jenisnya. Aku mendengar nenekku berkicau sendiri di depan pintu kamarku yang dihiasi oleh poster justin bieber sambil menggedor-gedor pintu kamar dengan kerasnya dan meminta untuk aku bukakan pintu.

"Woyy! Kerbau! Woy bangun,bangun, katanya mau persiapin barang buat kemah besok. Kalo kamu gak bangun juga nenek bakal bilang sama kakak pembina kalau kamu gak jadi ikut acara kemahnya."

Aku langsung meloncat dari tempat tidurku dengan semangat 45 lalu dengan segera aku  membukakan pintu kamarku untuk Nenekku. Ckleek pintu pun terbuka dan aku melihat sosok Nenekku dengan balutan daster batik khas Yogyakarta.

"Oh Nenek, Nina udah bangun dari tadi kok, Nek. Buktinya nih, mata Nina udah seger banget, ditambah lagi liat Nenek yang cantiknya gak tertandingi oleh para peri mimpi-mimpinya Nina." Kataku berusaha memujinya agar dia tidak marah.

Nenek hanya membalas dengan bibir yang membentuk senyum ke bawah. Menandakan bahwa dia tak terima tapi dia tak sanggup marah ketika di puji oleh Nina "Hemm, Iyalah udah seger. Pasti gara-gara denger kata gak jadi ikut acara kemah,kan?"

"Hemmm ada sebagian benar dan ada sebagian salah. Heheheh." Kataku.

"Aduh kamu ini kok jago banget ngelesnya ngalah-ngalahin bajaj tau gak." Kata nenekku sambil menjawil hidungku.

"Iya dong, kan nenek yang ngajarin." kataku sambil mencubit pipi Nenek dan berlari ke kamar mandi.

"Nina! kamu ini awas yah, tunggu kamu di meja makan!" Kata nenekku kesal.

"Ok, Nina tunggu di meja makan. Tapi nunggu sarapan bukan nunggu Nenek. Hahahaha." Kataku sambil tertawa di kamar mandi.

"Dasar cucuku tersayang. Yaudah sana sholat subuh abis itu mandi. nanti Nenek bantuin siapin barang-barang yang mau dibawa besok." Kata nenek ku.

"Shiaap Nek." Jawabku

****

"Selamat pagi Nenekku yang paling cantik di rumah ini. Walaupun cantikan aku sih. Eh, salah aku gak cantik sih, tapi aku ini tamvan dan berkarisma." sapaku  pada nenek yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk kami berdua.

"Pagi juga cucuku yang paling buntel kayak buntelan tikus." ledek nenek kepadaku.

"Ihh Nenek. Gak suka deh sama Nenek, mujinya ke fisik Mulu. Akukan kurus. Kalo aku kayak buntelan tikus kenapa Bruno gak pernah nangkep aku?" Kataku.

Akupun menghampiri Bruno yang tengah makan di dekat kandangnya. Dan menggendongnya.

"Hey Bruno, kakak kurus,kan? Gak gendut kayak buntelan tikus kan?" Tanya ku pada Bruno.

"Meowwng." Jawab Bruno
(Iyain ajadah, turunin woy gue laper.)-Bruno.

"Tuh kan. Bruno emang selalu terbaik, kakak suka sama Bruno aja deh! Gak suka sama nenek." Kataku lagi.

Nenekku hanya terkekeh. "Gak suka sama Nenek,gapapa. Tapi kamu harus suka sama sarapan kita pagi ini. Special teruntuk kamu yang akan jauh di pelupuk mataku selama 1 minggu. Ada lontong sayur kang Udin, donat Bude Endang dan klepon Mbak Iyem." Kata Nenekku mengalihkan pembicaraan.

Buper CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang