Heartbeat

109 37 2
                                    

Setibanya dirumah aku langsung masuk ke kamar dan langsung membaringkan tubuh dan jiwaku yang sedang kacau ini di springbed kamarku.

Aku menatap langit-langit kamarku dengan tatapan sendu "Huft, astagfirullah kenapa jadi begini?" tanyaku pada diri sendiri sambil kedua tanganku meremas rambut.

Kubertanya pada diri sendiri namun tak kutemukan jawaban. Bukan hanya satu pertanyaan tapi pertanyaan yang beranak pinak seperti soal ulangan. Alih-alih ketenangan yang kudapat, aku malah hanya mendapatkan kepalaku yang  semakin berat bukan karena remasan tanganku tapi karena problem yang menyapaku hari ini.

"Nina kamu udah pulang,Nak." Ujar nenekku dari balik pintu kamar.

"Udah nek." jawabku

"Oh, yaudah yuk kita makan. Nenek tadi beli udang terus nenek sambel balado pedes muantep banget." ujar Nenek.

"Gak nek, Nanti aja. Sekarang Nina lagi gak mood makan." kataku.

"Loh. Kenapa? kamu lagi ada masalah kah?" tanya Nenek.

" Gak nek, gapapa. Nek, Nina mohon jangan ganggu Nina dulu hari ini aja, dari menit ini sampe besok." ujarku memohon dari kamar.

"Oh yaudah klo gitu." ujar Nenekku.

"Paling juga dia lagi PMS Jadi  biarkan sajalah." ujar Nenekku.
 
Kenapa hari ini begitu buruk Ya Allah. Apa salah hamba? Mengapa hari ini buruk sekali? Ketemu cowok gesrek. Jabatan Pradana dilepas dengan tidak hormat. Batal ikut kemah. Diberhentikan secara tidak hormat!!
Oh Yarobb kenapa kejadiannya bisa seperangkat alat sholat gini.

Aku pun menangis tanpa suara diatas bantal dan terdapat buku diary didepanku. Aku mencoret coret buku tersebut. Tiba tiba handphoneku bergetar dari saku celana Pramuka ku menandakan ada telpon masuk.
Dan aku pun bangkit untuk mengambil Handphone itu dari kantung celanaku. Lalu, benar saja telfon masuk dari Kak Aldo.
Namun aku mereject nya. Tak lama dia menelponku lagi lagi dan lagi.
Aku dengan perasaan hati yang tengah kacau tak akan melakukan kegiatan apapun termasuk mengangkat telfon dari orang yang lumayan special di hidupku sekalipun. Karena pasti ujung-ujungnya bakal curhat sampe nangis nangis.

Hei.. Ini masalah gua, gua yang buat, gua yang sakit, gua yang hancur, gua yang rasain. Orang lain cuma nonton,  cuma denger bacotan kita, kita cuma hiburan, cuma lelucon. Jangan buat orang ketawa dengan kecerobohan bodoh yang lo lakukan sendiri. Pahit manis telen simpen gak usah diumbar gak penting!

Karena kesal, dengan handphone yang terus menampilkan nama Aldo di layar, Nina memutuskan untuk menonaktifkan ponselnya, menaruhnya di sisi kanannya, mencoba tidur dengan tenang.

Bukan ketenangan, yang ada dia malah semakin gelisah ia mengambil kembali ponselnya, menghidupkan lalu membuka aplikasi WhatsApp mencari nama geng puyer lalu mengetikkan pesan.

Nina :Woy bangsatt!!

Rangga : Ngapa njinggg?

Tio : Assalamualaikum. Kenapa umi?

Bagas : Tumben muncul kek si kuning yang ngambang di sungai.

Jimi: Kenapa? Apa? Siapa? Kapan? Dimana? Bagaimana?

Tio : Kok malah jadi wartawan sih, gembel?

Jimi : Kata papa, kalo kerja itu sekalian, biar cepet kelar.

Tio : Emang lo lagi kerja yah? Wah keren dong, baru kelas 2 SMA udah ada penghasilan. Kerja apa lo, Jim?

Jimi : Iya nih. Kerjaan gua selanjutnya mau bikin babak belur anak orang. Tio mau jadi target selanjutnya?

Rangga : Gaskeunn_-

Bagas:  Gua mau jualan tusuk sate ajalah. Siapa tau setelah dibikin bonyok, lu mau jualan sate manusia. Free ongkir Jim. Harga kawan beli banyak tusuk sate lebih hemat.

            Nina keluar dari grup

Nina yang kesal semakin menjadi, ia menarik nafas pelan dengan muka yang sudah merah padam  "Menyenangkan emang punya temen  keke anjing semua. Dahlah mending tidur."

Dengan susah payah Nina mencoba untuk memejamkan mata, ia semakin gusar dan gelisah. Nina terduduk sejenak "Peri bluecha , bantu aku biar cepet tidur. Aku capek, apa kamu mau aku bunuh diri karena masalah ini."

Ia menghela nafas berat. Dan mencoba memejamkan mata lagi berharap bisa tertidur dan diselimuti peri kebahagian di alam mimpi, lalu terbangun dengan pribadi yang lebih baik lagi.

Membenci ataupun gelisah atau dapat masalah yang besar. Coba tidurlah sejenak, karena ada banyak bunga yang akan mengisi mimpi mu. Dan kau terbangun setelah dibuay oleh peri tidur.

Setiap makhluk hidup bernaluri pasti mengalami patah hati. Ya, semuanya.

Heyhoo😚
Readers koeh terzeyennk 😘
Yang pada baca tapi diem²an🙂
Yaudah kalian mau cinta dalam diam ama aku gapapa🙂
Aku bakal doain semoga jarinya kepeleset di layar persegi panjang terus kepencet deh tombol bintang di bawah kiri😂

S

ee you next part zeyenkk 💋😘

Buper CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang