"Terkadang kita membutuh kan waktu yang lama untuk bertemu dengan orang yang kita sayang"
-Rio"Aku tau kau sudah menunggu lama. Apa belum terlambat jika aku mengatakan tetaplah disisiku saat ini"
-AlikaAuthor pov
Di dalam sebuah ruangan, lelaki itu sedang menunggu telfon dari kawannya. Matanya yang sendu, disertai dengan hati nya yang bergejolak tak sabar ingin bertemu.
"Arghhh!! Gue gak tahan sama sandiwara gue!" Ucap Rio frustasi
Tak lama kemudian, ponsel nya berdering nyaring sehingga membuat lelaki itu menyunggingkan senyumnya.
"Gimana dengan keadaan dia?"
"Gue rasa dia baik-baik aja yo, dan perkiraan lo salah. Ariel sama Alika masih sahabatan kok, Si Ariel malah ngedukung Alika buat terus mendekati Raka."
Rio menghela nafas berat , "hemm, yaudah deh. Makasih ya Ga infonya. Thanks lo selalu ada buat gue."
"Iya yo , lo tenang aja. Gue bakal kasih informasi terus tentang Alika. Lo kapan kesini? Gue rasa Alika kangen banget sama lo."
"Gue tahu itu Ga. Asal lo tau, gue kemarin nyanyi di tempat Alika sama Raka jalan. So? Gue liat dia murung gitu."
"Hati-hati Yo, yang gue takutin Alika jadi terbiasa sama Raka, alhasil bisa aja dia lupain lo."
Rio tertegun. Pikirannya menjelajah kemana-mana.
Gimana kalo gue kembali dan dia udah ga kaya dulu lagi?
Jadi gue harus gimana??
Rio pun memutuskan sambungan telfonya seraya memikirkan apa yang akan ia lakukan nanti.
Ya, lelaki yang sedang menelfon itu adalah Rio. Selama ini ia tak pernah pergi meninggalkan Alika. Tetapi kepentingan papanya lah yang mengharuskan ia untuk tidak kembali bersekolah.
Rio ingin menentang untuk tidak menggantikan papanya di salah satu cabang perusahaanya di Semarang.
Tetapi, papanya memberikan ancaman akan menyekolahkan Rio di Jerman.
Selama 3 bulan Rio hanya mengamati Alika dari kejauhan, ia selalu memperhatikannya dalam diam. Walaupun ia juga geram perihal sikap Raka.
"Gue akan datang saat gue rasa waktunya tepat." Ucap Rio sembari memandang kosong ke arah depan.
*****
Alika povSaat aku sedang merangkum materi di papan tulis, Ariel menyenggol sikutku dengan tangannya.
"Heh Alikaliku perjalanan" Bisiknya sambil tersenyum jahil
"eee nyebelin ya lo, grr aaapaan?"
"Ahahaha, lo kemaren jalan sama Raka?"
Glek
Aku menelan salivaku,
oh yaampun gue harus jawab apa. Dia marah gak ya kalo gue cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM DIAM (SELESAI)
Teen Fiction[UPDATE TIAP HARI MINGGU] *AKUN PRIVAT FOLLOW SEBELUM MEMBACA* "Cinta itu butuh di perjuangkan"~ Alika Cerita ini bukan soal kagum, nyaman, saling a.jatuh cinta lalu sama sama bahagia. Kisah ini membutuhkan banyak pengorbanan dari Alika untuk puj...