Author pov
Setibanya di rumah sakit, para petugas rumah sakit langsung membawa Alika ke ruang UGD. Rio sangat cemas dengan keadaan Alika. Ia duduk di dekat UGD dengan kedua tangan menutupi wajahnya.
Sampai ia mendengar suara langkah kaki yang semakin dekat, Rio pun mengangkat wajahnya, ternyata itu adalah Ariel, Arga dan bunda nya Alika.
Raut cemas terlihat di wajah ketiganya, terlebih bunda Alika. Ia begitu khawatir sampai banyak bertanya pada Rio. Rio tidak bisa menjawabnya, mulutnya seakan kaku.
Bunda Alika pun memeluk Rio, Rio menangis di pelukan bunda nya Alika.
"Cowo emang jarang nangis, tapi kalo dia sampai nangis, berarti luka nya dalem banget" bisik arga pada Ariel.
Ariel ikut duduk di samping Rio, ia menyuruh Arga membeli air mineral untuk Rio.
Ariel mengusap usap punggung Rio, hingga akhirnya Rio pun berhenti menangis. Arga pun datang kembali dengan membawa tiga botol air mineral. Ia memberikannya satu kepada Rio.
"Nih minum, biar lo tenang" ucap Arga kepada Rio.
Rio mengambil minuman yang diberikan Arga kepadanya. Setelah ia merasa cukup tenang, ia menceritakan semua kejadiannya kepada Bunda, Arga dan Ariel.
"Terus sekarang Andien sama Raya
dimana? "Tanya Ariel"Mereka masih di kantor polisi, sebagai saksi"
Bunda Alika mengerti perasaan Rio, Bunda pun menggenggam tangan Rio dan berkata, "kita harus tenang, kita berdoa saja supaya Alika diberi kekuatan ya nak"
Beberapa menit kemudian dokter yang berada di ruangan UGD itu pun keluar, Rio dan Bunda Alika langsung menghampiri dokter tersebut.
"Bagaimana dok, keadaan anak saya?? " tanya bunda.
"Iya dok gimana temen saya?? " tanya Rio tak kalah khawatir.
"Kondisi pasien sangat kritis, ia membutuhkan banyak darah akibat benturan di kepalanya yang membuat ia kehilangan banyak darah" Kata Dokter itu
"Apa disini ada yang punya golongan darah AB?? Kebetulan kami kehabisan stok darah tersebut, saya sudah menginformasikan pihak rumah sakit untuk mencari orang yang mau mendonorkan darahnya, tetapi itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Sedangkan kami harus segera menangani pasien"
Rio menatap Ariel dan Arga,
"Darah gue B" ucap Ariel
"Sama gue juga B"
Rio menghela nafas berat, "bagaimana bunda?? "
"Darah yang sama dengan Alika itu papanya, tapi saat ini papanya sedang berada di kalimantan" ucap bunda sedih
"Kenapa ga lo aja sih yo? " Ucap Arga
"Darah gue O"
Mereka semua bingung, kemudian seseorang datang dan menghampiri dokter tersebut, "golongan darah saya Ab dok, ambil darah saya sebanyak yang dokter mau"
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM DIAM (SELESAI)
Novela Juvenil[UPDATE TIAP HARI MINGGU] *AKUN PRIVAT FOLLOW SEBELUM MEMBACA* "Cinta itu butuh di perjuangkan"~ Alika Cerita ini bukan soal kagum, nyaman, saling a.jatuh cinta lalu sama sama bahagia. Kisah ini membutuhkan banyak pengorbanan dari Alika untuk puj...