Teka Teki

2.5K 80 5
                                    

Author pov

  Setelah mengantar Alika pulang, Rio mencari Raya. Tetapi dihalang oleh Andien,

"Lo mau ngapain??"

  Rio menepis tangan Andien, " Gue mau ke Raya. Kenapa?"

Andien menggeleng-gelengkan kepalanya, "lo mau ngapain? Mau nanya-nanya ke dia gitu? Segitu yakinnya lo kalo dia yang ngelakuin semua ini?"

  Rio terdiam

" Lo ga inget tadi Alika ngomong apa? Dia kan udah bilang lo ga boleh nuduh Raya kaya gitu. Lagian Alika uda baik-baik aja kan sekarang"

Rio berfikir sejenak, " tapi kan ndien lo tau sendiri, Raya itu gasuka sama Alika . Pas tadi pagi kalian keluar, dia juga izin ke UKS tapi kenyataannya gaada kan??"

Andien menyetujui perkataan Rio, "iyasih gue juga mikir gitu. Tapi mau gimana lagi? Alika ngelarang kita buat nanya ini langsung ke Raya."

Rio tetap bersikeras untuk berbicara dengan Raya. "Yaudah lo diem disini, gue yang ngomong sama Raya!" Ucap Rio kemudian berlari menuju koridor sekolah.

Andien hanya mencibir sebal, "dasar keras kepala"

                      *****

Sementara itu,

Di kantin

  Ariel dan Raya sedang makan mie ayam, Rio pun langsung menghampiri meja mereka dan duduk di depan Raya.

"Eh Rio, makan yo" Sapa Ariel.

    Rio hanya memandang datar, "Raya Gue mau ngomong sama Lo" Kata Rio dengan nada penekanan pada kata 'ngomong'

Raya menggenggam rok nya, " kenapa??" Tanyanya tanpa berani menatap Rio.

Ariel yang bingung pun mencari cara agar bisa pergi dari mereka.

"Eh ada Arga tuh, gue kesana dulu ya Ray" pamit Ariel.

   Raya menggigit bibir bawahnya, tangannya dingin.

"Kalo gue lagi ngomong tatap mata gue!" Bentak Rio.

  Raya bangkit dari kursinya hendak melangkah pergi keluar Kantin.

Rio pun memutuskan untuk mengalah dan membiarkan Raya pergi. Sementara itu, Arga dan Ariel menatap mereka dengan tatapan bingung.

"Kenapa sih Rio? Jadi sensi gitu sama si Raya?" Tanya Arga.

  "Hem, dia tadi curiga kalo yg ngerjain si Alika itu Raya."

  "Hah ko bisa??"

Ariel memutar bola matanya malas, "kudet ah kamu, udah ah aku mau beli es, aus"

  Ariel pun meninggalkan Arga yang berdiri kebingungan.

                              *****
Alika pov

Di kamar Alika

Tok Tok Tok

  "Masuk aja ma, ga dikunci kok" Ucapku pelan.

Ketika pintu terbuka, ternyata bukan mama yang datang, melainkan..

Raya

"Raya??ngapain kesini??" Tanyaku

Raya hanya tersenyum kemudian duduk di kursi dekat tempat tidurku.

"Lo gapapa?"

  "Gapapa kok. Lo sama siapa kesini?"

"A-ah itu gu-gue sendiri kok" ucapnya lalu tersenyum tipis.

Keningku berkerut mendengar jawabannya, "Lo tau rumah gue dari mana???kitakan belum pernah ngobrol khusus Ray?"

CINTA DALAM DIAM (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang