Selamat Tinggal Kenangan

1.8K 57 19
                                    

Satu bulan berlalu

   Kini Alika sudah mulai terbiasa tanpa kehadiran Raka di hidupnya.  Walaupun Alika tidak bisa membohongi hatinya jika masih terdapat perasaan sayang kepada Raka, tetapi ia selalu berusaha tetap ceria di depan sahabat-sahabatnya.

Hampir tiap malam Alika selalu membuka room chat nya dengan Raka, ia membaca ulang pesan pesan lama nya dengan Raka. Terkadang hal itu membuatnya tersenyum malu namun pada akhirnya membuatnya tersenyum getir, menyadari jika itu hanya salah satu dari sekian banyaknya kenangan dengan Raka.

  Dulu kalo lagi kangen bisa langsung chat, sekarang kalo lagi kangen cuma bisa baca ulang chat sama dia- Alika

Saat alika lagi galau galau nya,  Alika memutuskan untuk menelfon Rio.

"Halo Riooooo" ucap Alika

"Iyaa Alika??  Kenapa??  "

"Gue mau curhat.  Gue kangen bangett sama ka Rakaaa, gimana doonggg hikss gue kangenn banget pengen chat dia" keluh Alika

Diseberang sana Rio mendengus sebal,

"Haduhh, lo kangen sama dia emang dia inget sama lo? Udah la dia gabaik buat lo.  Lo harus bisa relain dia Alika"

"Hiks iya iya gue juga udah berusaha ga chat dia tau"

"Nah itu baru bagus,  oiya Al gue denger-denger lo lagi deket sama Reno? "

Alika mengerut kan keningnya,  "engga deket biasa aja ah"

"Ada juga lo ya? Lo lagi deket sama Gea kan??  Anak 11 ipa 2?? Makannya akhir-akhir ini lo jarang nge chat gue, jarang pulang bareng sama gue,  jarang nelfon gue, jarang kontekin gue" protes Alika

Terdengar suara ketawa di seberang sana

"Oh jadi lo kangen sama gue? "

"Enggak! " sela Alika

"Ah masasih"

"Emang engga" sahut Alika.

Rio hanya terkekeh geli,

"Yaudah ah Rio gue mau tidur ahh"

"Lah kok cepet banget Al?? Baru juga jam 11 malem" keluh Rio

"Tuhkan terbukti yang kangen siapa wleee" Goda Alika

"Ya bukan gitu Al, lagian besok libur ini Al"

  "Libur ga libur gue mau tidur ih, berisik.. Dah ah matiin. Bye"

Alika pun mematikan telfonnya,  sementara itu Rio mengerang kesal.  Belum sempat ia berbicara Alika sudah menutup sambungan telfonnya.
                       *****

Pagi Hari

   alika memutuskan untuk jogging di pagi hari ini, saat ini ia tengah berlari lari kecil di deket komplek nya. Saat ia sedang berlari, tiba-tiba seorang cowok berperawakan tinggi menyamai nya berlari.

"Gue temenin ya?" Ucapnya

Alika melirik kemudian jantungnya berdetak ga karuan.

"Lo kenapa?kok diem aja sih??" Tanya nya

Alika masih tidak menyangka orang yang ia rindukan saat ini ada di depan dia. Ya orang itu adalah Raka. Alika mencoba untuk tetap tenang tapi tidak bisa..

Alika pun mengingat apa yang telah Raka lakukan padanya. Hal itu membuat dadanya terasa sesak. Alika pun melangkah pergi meninggalkan Raka. Namun, raka kembali mengejarnya.

"Alika tunggu dulu" ucapnya sambil menahan pergelangan tangan Alika.

"Apa?  Mau apa lagi lo sama gue??!  Setelah semua nya terjadi lo pergi begitu aja dari gue, lo ga pernah kasih kabar ke ggue, lo ga pernah angkat telfon gue, lo bahkan ga jenguk gue waktu gue koma di rumah sakit. Dan sekarang disaat gue mulai bisa beradaptasi tanpa lo disisi gue lo dateng lagi didepan gue bertingkah seakan gaada hal yang udah lo lakuin ke gue??!  Mau lo apa?!  Pergi sekarang, gue mau lo pergi!!! " Ujar Alika dengan mata yang terus mengeluarkan air mata.

Raka masih terdiam mematung,  ia ingin menghapus air mata Alika namun berkali-kali tangannya ditepis oleh Alika.

  "Gue kangen sama Lo"  ucap Raka

Alika tersenyum miring,  "lo kangen sama gue? Bullshit tau ga!!  Gue udah ga percaya lagi gue benci sama lo guee benciii!!! "

Raka memberanikan dirinya untuk memeluk Alika.

"Pliss maafin gue Al, gue tau gue salah maafin gue"

"Lo mau kan balik lagi sama gue? "

Alika hanya terdiam sesegukan dipelukan Raka.

Tak jauh dari tempat Alika dan Raka berdiri, Reno berada tak jauh dari posisi mereka. Reno merasa sakit hati. Ia berniat menembak Alika setelah 1 bulan mereka pdkt. tapi ternyata Alika sudah memiliki kekasih.

Reno pun melangkah menjauh pergi. Krna ia merasa Alika akan menerima kembali cowo  tersebut.

Setelah Reno pergi, ternyata situasi berbalik. Alika melepas pelukannya,  dan menghapus air mata nya.

"Salah kalo lo fikir gue mau balik lagi sama lo.  Gue udah putusin buat move on dari lo. Dan gue udah bunuh perasaan itu dalam-dalam.  Apa yang lo lakuin ke gue itu jahat. Lo jadiin gue pelampiasan, lo jadiin gue tempat saat lo kesepian.  Gue tau lo udah punya pacar kan disana??  Mulai sekarang lo gausah hubungin gue lagi. Selamat bahagia dengan cewe pilihan lo!  Semoga dia lebih sabar dari gue ngadepin sifat dari lo! "

Setelah mengatakan hal itu, Alika berlari menjauh dari Raka. Sementara Raka menyesali perbuatannya.

Untuk menghindari Raka, Alika memilih naik taksi untuk pergi dari tempat itu. Ia ingin pergi ke rumah neneknya. Tempat dimana ia bisa mendapatkan ketenangan.

Didalam taksi Alika sempat menegur sang supir,  "pak jalannya pelan-pelan pak, itu nanti ada lampu merah awas pak"

Supir taksi tersebut hanya mengangguk lesu. Alika sempat menspam chat kepada Reno. Namun reno tak kunjung membalasnya. Alika pun tidak lupa memberi kabar kepada mamanya jika ia ingin mencari ketenangan dirumah nenek nya.

Saat Alika sedang asik bermain ponsel, taksi yang di tumpanginya melaju cepat seperti ingin menerobos lampu merah, sedangkan dari arah samping jalanan memang terlihat renggang.

Alika menggenggam ponsel nya, berkali kali ia memanjatkan doa kepada sang kuasa agar melindungi nya.  Namun naas, keberuntungan tidak berpihak pada Alika. Saat Taksi melewati lampu merah dari arah samping kanan ada mobil sedan yang juga sedang melaju kencang. Mobil taksi dan sedan itu pun saling membentur dan mobil taksi yang ditumpangi alika berguling hingga 1 km.

Alika merasa tubuhnya sangat lemas, jari jemarinya ia gerakan sedikit demi sedikit. Alika mencoba bangun dan mencoba keluar dari mobil taksi yang sudah terbalik itu. Namun, sebelum Alika berhasil keluar, sebuah truk menabrang taksi tersebut dan membuat tubuh alika terlempar dan terbentur trotoar.

Sebelum sepenuhnya pingsan, Alika sempat tersadar dan meminta bantuan.tapi tenaga nya sangat lemah, ia pun tak sadarkan diri.

                         ********
Saat ini, mama dan papa Alika berada di rumah sakit.  Mama Alika tak henti hentinya menangis.  Ia sangat khawatir dengan keadaan anaknya ,apalagi Alika belum sepenuhnya pulih dari kecelakaan kemarin dan sekarang ia hrus kembali mengalami kejadian mengerikan yang membuat tubuhnya penuh luka luka.

Papa Alika berkali kali menenangkan istrinya tersebut. Saat dokter keluar, mama Alika langsung menghampiri dokter tersebut dan langsung bertanya.

"Benturan yang sangat keras membuat kepalanya bisa mengalami kelumpuhan otak, namun kami masih perlu memeriksa nya ulang lagi.  Saat ini kondisi pasien masih kritis.  Kita bisa mengecek ulang kondisinya besok pagi" Ucap dokter tersebut.

Mama alika dan papa Alika pun masuk ke ruangan Alika di rawat. Mama Alika terenyuh melihat di badan anakny banyak terdapat selang yang membantunya tetap bertahan hidup. 

Papa Alika berusaha menenangkan istrinya dan berkali kali mengucapkan jika Alika akan sadar.

           




Alhamdulillah bisa update lagi ,maaf kalau lagi ga rutin yaa teman teman 😚semoga kalian tetep Setia sama cerita ini yaa.. Makasih banget buat kalian yang udah dukung author buat terus ngelanjutin cerita ini.  Jangan lupa vote dan komen yaa guys. 

CINTA DALAM DIAM (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang