"Bagaimana bisa kalian berdua berada disini?"
Jimin mengernyit mendengar pertanyaan sang Ibu yang begitu mengintimidasi pada Bibi Song dan Jennie.
Sedangkan Jennie yang tidak asing dengan suara itu juga terkejut. Dirinya bahkan menyembunyikan dirinya di balik tubuh Bibi Song.
"Eomma mengenal mereka berdua?"
Ny. Park terkesiap dengan pertanyaan Jimin. Ia berusaha menetralkan dirinya dan menatap putranya.
"Jimin, kemasi semua barangmu dan kita pulang kembali ke Korea." Ucap Ny. Park sembari menarik Jimin untuk kembali masuk ke dalam rumah.
Namun tentu saja, Jimin yang masih bingung pun menolak perintah Ibunya dan membuat Ny. Park kini menatap Jimin bingung. Namun ada juga sedikit ketakutan di dalam diri wanita itu.
"Apa maksud eomma?"
"Bukankah eomma yang seharusnya bertanya padamu saat ini? Eomma mengajakmu untuk kembali ke Korea. Bukankah kau tidak menyukai disini?"
"Lalu bagaimana dengan appa?"
"Eomma akan bicara padanya. Kau hanya perlu mengemasi barangmu saja."
"Aku tidak akan pergi."
"Jimin, dengarkan eomma. Kemasi barangmu sekarang dan ikut eomma pulang sekarang."
"Ada apa ini?"
Keduanya kini mengalihkan pandangan pada Nenek Jimin yang mendengar keributan di antara keduanya. Namun dirinya sedikit terkejut ketika mendapati Bibi Song dan Jennie yang masih berdiri di depan pintu rumah dan selanjutnya ia pun mengerti apa yang terjadi.
"Kirei, kemasi semua barang-barang Jimin dan juga barang-barangku." Ucap Ny. Park sedikit meninggikan suaranya.
"Ne, Nyonya."
"Berhenti. Jimin tidak akan pergi dari sini."
Mendengar perintah mutlak dari Nyonya Besarnya itu, Kirei pun menghentikan langkahnya dan membuat suasana di sana semakin bertambah tegang.
"Eomeonim, apa sebenarnya maksudmu? Dan kenapa kedua orang itu berada disini?"
Nenek Jimin hanya terdiam, membuat Jimin yang memang tidak mengerti apapun hanya bisa mendesah frustasi.
"Adakah yang bisa menjelaskan padaku apa yang terjadi?" Ucap Jimin menatap bergantian Ibu dan Neneknya.
"Saya bisa menjelaskannya, Tuan. Bukankah saya sudah berjanji pada anda?"
Dan kini pandangan Jimin beralih pada Bibi Song yang mulai melangkah masuk ke dalam rumah itu, menarik Jennie bersamanya yang masih bersembunyi di belakang tubuhnya.
"Kalau begitu katakan."
Bibi Song menatap Ny. Park sejenak, sebelum menarik nafasnya dan kembali menatap Jimin saat ini yang masih dengan raut wajah kebingungannya.
"Nona Jennie adalah kekasih anda, Tuan."
Dan ucapan itu membuat Jimin semakin terdiam dan dirinya yang tentu saja terkejut mendengarnya. Sedangkan Jennie semakin mengeratkan genggamannya pada Bibi Song mendengar ucapan Bibi Song.
"Jimin, dengarkan eomma. Semua yang dikatakan wanita itu adalah omong kosong. Lebih baik kau ikut kembali pulang--"
"Bisakah kau ceritakan lagi kelanjutannya?"
"Jimin, dengarkan eomma--"
"Wae? Kenapa aku tidak boleh mendengar omong kosong itu? Kalau begitu, kenapa tidak eomma saja yang ceritakan padaku apa yang sebenarnya terjadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
fate ❌ jenmin
Fanfiction[18+] ✔ Park Jimin, Pria dengan seluruh pesonanya. Hidupnya hanya dihabiskan dengan bersenang-senang dan membuat sang ayah geram terhadap putranya tersebut. Ia pun dikirim oleh sang ayah ke Jepang dan tinggal bersama sang Nenek. Takdir mempertemukan...