Part 12

1.8K 198 4
                                    

Tok Tok

Pintu itu terbuka dan membuat orang yang membuka pintu itu menghela nafasnya dengan gelengan kepala.

Bibi Song pun mendekat ke arah ranjang dimana Jennie masih terlelap dalam tidurnya. Ia mendudukkan dirinya di samping sang Nona dan menyentuh bahu gadis itu.

"Nona, bangunlah."

Jennie masih belum membuka matanya. Hanya merespon dengan gumaman kecil yang keluar dari mulutnya.

"Dia belum bangun?"

Bibi Song mengalihkan pandangannya, menemukan Jimin yang berdiri di ambang pintu kamar. dimana tatapan pria itu terarah pada Jennie yang masih terlelap.

"Ne, Tuan."

"Biar aku saja yang membangunkannya."

Bibi Song hanya mengangguk dan memilih berlalu, menyisakan hanya Jimin dan Jennie yang masih tertidur di kamar itu.

Jimin mengambil tempat dimana Bibi Song sebelumnya duduk, di sisi ranjang Jennie dan memegang bahu gadis itu.

"Jennie..."

Lagi, hanya gumaman kecil yang keluar dari mulut cantik gadis itu dan membuat Jimin tidak bisa menahan senyumnya melihat bagaimana manisnya Jennie bahkan dalam tidurnya.

"Jennie, bangunlah."

Kali ini, gadis itu mulai membuka kedua matanya mendengar suara yang tidak asing telinganya.

"Jimin..."

"Hmm, ini aku. Bangunlah dan bersihkan dirimu. Aku akan mengajakmu ke suatu tempat."

Jimin mengacak rambut Jennie sebelum akhirnya berlalu dari gadis itu yang masih terdiam. Sedangkan Jennie, gadis itu hanya mengikuti saja dan beranjak bangun dari tidurnya lalu membersihkan dirinya.

Tak butuh waktu lama bagi gadis itu untuk membersihkan dirinya. Ia pun keluar dari kamarnya, membuat Jimin yang memang menunggu Jennie di ruang tengah menghampirinya.

"Sudah selesai? Kita pergi sekarang."

"Jimin, tapi kita mau kemana?"

"Kau akan tahu nanti."

Jennie hanya menurutinya saja dan Jimin pun menarik gadis itu bersamanya.

.

.

Mobil itu akhirnya terparkir di sebuah butik. Jimin keluar lebih dulu lalu berjalan menuju sisi lain dari mobil dan membukakan pintu untuk Jennie. Jimin membantu Jennie keluar dari mobil dan setelahnya menutup pintu itu kembali.

"Jimin--"

"Kau akan tahu nanti, sayang."

Jennie lagi-lagi hanya diam dan memilih mengikuti Jimin kembali. Jimin pun menuntun Jennie bersamanya untuk masuk ke dalam butik itu.

"Halmeoni..."

"Oh, kalian sudah datang?"

Nenek menghampiri keduanya dan mengambil alih Jennie dari tangan Jimin, membuat gadis itu semakin bingung di buatnya.

"Halmeoni, ini dimana?"

"Kita di butik, sayang. Kau akan mencoba gaun pengantinmu hari ini."

"Ne? Tapi, apakah tidak terlalu cepat?"

"Tidak. Pernikahan kalian memang nenek akan percepat setelah operasi matamu selesai. Bukankah lebih cepat lebih bagus?"

Jennie hanya menanggapinya dengan senyuman, membuat Nenek juga ikut tersenyum melihat gadis itu.

Nenek pun membawa Jennie bersamanya untuk mencoba gaun pengantin yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh Nenek.

fate ❌ jenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang