Part 13

1.6K 182 4
                                    

BRAK

Pintu rumah itu terbuka dengan keras, menampilkan Jimin dengan kemarahannya dan membuat beberapa pelayan yang ada disana menatap takut pada sang Tuan.

"Eomma!!"

Teriakannya bahkan menggema di seluruh rumah itu, membuat siapa saja takut untuk mendekati pria itu yang sedang tersulut emosinya.

"Ada apa, Jimin?"

Jimin mengalihkan pandangannya pada Ibunya yang beranjak turun dari tangga setelah mendengar teriakan pria itu yang memanggilnya.

Jimin pun beranjak mendekat ke arah Ibunya, masih dengan emosinya yang tersulut dan membuat Ny. Park menatap bingung pada putranya.

"Dimana eomma sembunyikan Jennie?"

Ny. Park mengerutkan dahinya, tidak mengerti maksud Jimin.

"Apa maksudmu?"

"Jangan menyangkalnya. Jennie diculik saat dia bersama halmeoni tadi."

"Astaga, benarkah? Kau sudah beritahukan ini pada polisi?"

Jimin menghela nafasnya, menyerah dengan sikap Ibunya dan memilih berlalu pergi bahkan melewati sang Nenek yang terus saja memanggilnya.

Nenek pun kembali mengalihkan pandangannya pada Ny. Park yang masih berdiri di tempatnya.

"Apa kau sebegitu tidak sukanya dengan Jennie?"

"Eomeonim, kau menuduhku yang menculik Jennie?"

"Aku tidak menuduhmu. Kenapa kau mengatakan hal itu padaku?"

Ny. Park terdiam, membuat sang Nenek merasa menang karena telah menjebak menantunya tersebut.

"Sudah kubilang, seberapa besarnya atau jahatnya kau memisahkan keduanya, tetap saja mereka berdua akan bersatu kembali."

Nenek pun berlalu meninggalkan Ny. Park yang masih terdiam dengan kedua tangan wanita itu yang sudah mengepal kuat.

.

.

"Taehyung, bisa bantu aku?"

"Oh, Jimin. Tentu saja. Ada apa memangnya?"

"Bukankah pamanmu adalah seorang polisi? Aku ingin kau membantuku untuk mencari Jennie."

"Mwo? K-Kau sudah ingat dengan Jennie?"

"Ceritanya panjang. Tapi kumohon bantu aku sekarang. Jennie, dia diculik saat bersama dengan nenek dan aku mohon bantuan dari pamanmu."

"Oh, baiklah. Aku akan meminta pamanku untuk ke rumah. Kau kemarilah."

"Baiklah."

Jimin menutup panggilan itu lebih dulu dan langsung menghidupkan mesin mobilnya. Namun ia menghentikan laju mobilnya saat seseorang sudah berdiri di depan mobilnya.

Mina melambaikan tangannya pada Jimin sebelum beranjak menuju sisi mobil Jimin dan tanpa permisi langsung menduduki kursi penumpang di samping Jimin.

"Untuk apa kau kemari? Dan bagaimana kau tahu rumahku?"

"Itu masalah gampang, Oppa. Lagipula, aku sangat merindukanmu dan juga ingin bertemu denganmu Oppa. Dan kalau bisa, mungkin aku juga akan bertemu dengan kedua orangtuamu."

Jimin menghela nafasnya frustasi mendengar ucapan Mina.

"Dengar, aku tidak punya waktu sekarang jadi cepat keluar."

Mina seolah menulikan pendengarannya dan memilih memainkan ponselnya saat ini, membuat Jimin yang memang sedang dalam emosinya pun keluar lebih dulu dari mobilnya. Jimin dengan cepat berjalan ke sisi mobil lainnya dan memaksa Mina keluar dari sana.

fate ❌ jenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang