Tinggalkan jejak berupa vote dan komentar positif yang bersifat membangun, dengan begitu author akan semakin rajin buat update.
Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Satu bulan berlalu sejak hari dimana William mendatangi kantor Maxime, sejak hari itu pula tidak ada lagi Maxime.
Calvert corps is going bunkrupt
Sejak kehadiran berita itu, Maxime hilang seperti di telan bumi tanpa jejak, tidak ada yang mengetahui kemana pengusaha muda itu pergi. Hal itu membuat William tersenyum puas.
◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆
Pagi ini Valerie mengenakan dress sifon berwarna toska selutut tanpa lengan, sangat cantik dan pas ditubuhnya. Untuk wajah, Valerie hanya menggunakan bedak dan lipstik tipis, itupun terpaksa hanya untuk menyembunyikan wajahnya yang sedikit pucat. Memang kesehatan Valerie sedang tidak baik beberapa hari terakhir ini, dia memang sedikit merasa mual, tapi Valerie tidak ambil pusing baginya mungkin hanya masuk angin biasa.
seperti biasa Valerie menyiapkan makanan untuk William karena itu memang kewajibannya. Valerie mulai menyusun piring serta menata makanan yang baru saja dia masak.
Valerie kembali ke dapur untuk membuatkan kopi untuk William, ketika dia kembali William telah duduk di sana. Valerie mendekat ke arah William berniat meletakkan kopi yang baru saja dibuat. Namun, begitu mendekat dengan William, aroma parfum menyeruak masuk ke indra penciumannya membuat Valerie merasa mual.
Dengan langkah cepat Valerie berlari menuju westafel, William yang melihat itu bingung, dia ingin mengejar Valerie tapi ego yang terlalu tinggi menahannya, jadilah dia tinggal duduk diam di meja makan.
Tak lama kemudian, Valerie kembali dengan keadaan pucat pasi, William tidak bodoh dia tahu Valerie kurang sehat dan berusaha menutupinya.
Mungkin dia kurang sehat karena memikirkan Maxime yang tidak memiliki kabar, batin William tersenyum kecut.
William terus mengawasi gerak gerik Valerie yang duduk di kursi terjauh darinya tanpa mau menatap dirinya dan itu membuat William bingung.
William berdehem sebelum memulai pembicaraan, "Bersiaplah jam 7 malam nanti aku akan menjemputmu. Daddy membuat acara perusahaan dan aku diwajibkan membawamu." ucap William tanpa menatap Valerie.
Setelah mengucapkan itu William pergi meninggalkan Valerie sendiri.
Again in again, batin Valerie.
◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆
Saat ini William dan Valerie tengah berada di porche milik William menuju hotel tempat diselenggarakannya pesta tersebut. Malam ini Valerie mengenakan gaun merah dengan panjang menutupi mata kaki serta dada yang tidak terlalu rendah, sangat indah pada tubuh Valerie. Untuk rambut Valerie hanya menyanggulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILLIAM: Because Love Takes a Fight √ {#1 Johnson's Series} {COMPLETED}
Roman d'amour(Follow terlebih dahulu sebelum baca) Book 1 of Johnson's #2 Billionaire (18 Februari 2020) #11 Billionaire (21 Februari 2020) #10 Billionaire (23 Februari 2020) Aku akan usahakan untuk update 1 bab... Ketika cinta adalah sebuah perjuangan, maka tak...